Prohealth
  • Kesehatan
  • Ekonomi
  • Perempuan dan Anak
  • Penggerak
  • Regulasi
  • Lingkungan
  • Cek Fakta
  • Jurnalisme Warga
  • Infografis
No Result
View All Result
  • Kesehatan
  • Ekonomi
  • Perempuan dan Anak
  • Penggerak
  • Regulasi
  • Lingkungan
  • Cek Fakta
  • Jurnalisme Warga
  • Infografis
No Result
View All Result
Prohealth
  • Kesehatan
  • Ekonomi
  • Perempuan dan Anak
  • Penggerak
  • Regulasi
  • Lingkungan
  • Cek Fakta
  • Jurnalisme Warga
  • Infografis

3M Plus Vaksin, Jurus Kejar Target Zero Dengue Death

Kementerian Kesehatan meminta semua lapisan masyarakat mewaspadai penyebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD) seiring terjadinya perubahan suhu udara yang dipicu fenomena iklim El Nino.

by MF Djamal
Monday, 2 October 2023
A A
3M Plus Vaksin, Jurus Kejar Target Zero Dengue Death

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Maxi Rein Rondonuwu. (Sumber: MF Djamal/Prohealth/2023)

Jakarta, Prohealth.id – Fenomena iklim El Nino membuat suhu udara menjadi lebih panas sehingga membuat nyamuk aedes aegypti, yang menularkan DBD, semakin mengganas. Bahkan frekuensi nyamuk menggigit bisa naik hingga 3-5 kali lipat saat suhu panas mencapai 30 derajat Celcius ke atas.

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Maxi Rein Rondonuwu mengatakan penyebaran DBD masih menjadi ancaman serius terutama ketika fenomena iklim El Nino terjadi.

BacaJuga

Kekerasan terhadap Jurnalis Masif di Era Prabowo

Potret Makan Bergizi ‘Tragis’

Per September 2023, Kemenkes mencatat terdapat 57.884 kasus demam berdarah dengue dengan 422 kematian yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia.

“Meski angka kematian kasus DBD terus turun tiap tahunnya, namun pemerintah tetap berupaya keras menekan kasus DBD agar target nol kematian akibat DBD pada tahun 2030 dapat tercapai,” jelas Maxi saat peluncuran kampanye nasional pencegahan DBD di Jakarta, pada 27 September 2023.

Menurut Maxi, gerakan 3M Plus menjadi relevan untuk senantiasa dilakukan mengingat penanggulangan DBD di Indonesia menghadapi tantangan yang kompleks. Gerakan 3M yaitu menguras tempat penampungan air, menutup tempat penampungan air, dan mendaur ulang barang-barang yang berpotensi menjadi tempat berkembang biak nyamuk aedes aegypti.

Salah satu poin plus dari gerakan 3M adalah vaksinisasi DBD sebagai salah satu langkah pencegahan DBD. Dengan adanya vaksin DBD diharapkan lebih banyak orang yang dapat terlindungi dari infeksi DBD dan menurunkan tingkat rawat inap akibat DBD. Kemenkes juga bekerjasama dengan perusahaan farmasi asal Jepang, Takeda, untuk menggencarkan pencegahan DBD melalui kampanye nasional #Ayo3MplusVaksinDBD.

Ketua Satgas Imunisasi Dewasa Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) Sukamto Koesnoe mengatakan DBD tidak hanya menyerang anak-anak melainkan juga orang orang dewasa sehingga vaksin diperlukan sebagai salah satu bentuk pencegahan. Terlebih lagi, vaksin DBD telah terbukti manfaatnya sehingga PAPDI telah merekomendasikan vaksinasi demam berdarah juga diberikan pada orang dewasa sampai umur 45 tahun.

“Saat ini vaksinasi demam berdarah dengue dapat diberikan pada setiap orang pada rentang umur 6-45 tahun sesuai dengan anjuran dari dokter,” tutur Sukamto.

Ketua Komunitas Dengue Indonesia Sri Rezeki Hadinegoro mengungkapkan di negara atau wilayah dengan penularan infeksi demam berdarah dengue yang tinggi, anak-anak cenderung paling banyak terkena dampaknya, walaupun paparan pada usia dewasa muda saat ini juga meningkat. Namun, menurut data Kementerian Kesehatan tahun 2022, pola kematian akibat dengue dominan di kelompok usia muda, yaitu 5-14 tahun sebanyak 45 persen.

Dengan demikian, upaya sosialisasi pengendalian vektor nyamuk dan vaksinasi dengue pada anak menjadi sangat penting sesuai dengan rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) melalui kegiatan edukasi pencegahan infeksi demam berdarah dengue kepada masyarakat.

“Kami juga mengapresiasi kampanye #Ayo3MplusVaksinDBD sebagai langkah penting dalam meningkatkan kesadaran dan perlindungan terhadap infeksi demam berdarah dengue di Indonesia,” jelas Sri Rezeki.

President, Growth & Emerging Markets, Takeda Pharmaceuticals International AG Gamze Yuceland menambahkan Takeda sangat berkomitmen untuk menjadi mitra strategis dalam mewujudkan nol kematian akibat demam berdarah dengue di Indonesia pada tahun 2030. Saat ini, fokus unit vaksin global Takeda menerapkan inovasi untuk mengatasi beberapa penyakit menular paling menantang di dunia, seperti dengue, COVID-19, flu pandemi, dan Zika.

“Kami juga bangga menjadi salah satu pendiri dari sektor inovator untuk KOBAR (Koalisi Bersama) Lawan Dengue, yang dicanangkan oleh Kementerian Kesehatan RI dan Kaukus Kesehatan DPR RI dan mengajak masyarakat untuk mengimplementasikan kampanye #Ayo3MplusVaksinDBD,” tegas Gamze.

Psikolog sekaligus Pemerhati Dengue Tika Bisono berharap vaksin DBD dapat digencarkan pelaksanaannya dan digratiskan biayanya seperti vaksin COVID-19 mengingat DBD tergolong salah satu ancaman kesehatan global di antara 10 penyakit lainnya yang telah ditetapkan oleh WHO pada awal tahun 2020. Selain itu, vaksinasi merupakan salah satu pilar strategi global penanggulangan DBD.

Tika mengaku memiliki pengalaman duka mendalam akibat DBD yang disebabkan putri tercintanya, Janika Ramadhanti Putri Argeswara, meninggal dunia karena infeksi DBD pada tahun 2007. Sejak saat itu, Tika memutuskan untuk berkampanye memerangi DBD agar orang-orang tidak kehilangan orang terdekatnya akibat DBD.

Tika mengenang, pengalaman tersebut sungguh telah membuat dia dan keluarga belajar untuk lebih paham, siap, dan waspada terhadap pencegahan dan penanganan infeksi DBD.

“Adanya vaksin DBD membuat kami amat bersyukur dengan telah hadirnya pencegahanan inovatif dengan vaksinasi yang telah direkomendasikan oleh asosiasi medis dan pemerintah sebagai pilihan mandiri,” kata Tika yang menjadi Duta DBD Nasional.

Tika yakin hadirnya vaksin DBD akan dapat membantu menurunkan angka keparahan dan kematian akibat infeksi DBD sehingga target Zero Dengue Death 2030 dapat tercapai. Tika juga meminta masyarakat untuk dapat memanfaatkan akses vaksinasi DBD agar mendapatkan perlindungan yang komprehensif, yang tentunya dilakukan setelah berkonsultasi langsung ke dokter atau ahli medis.

 

 

 

Editor: Gloria Fransisca Katharina Lawi

Bagikan:
Tags: DBDdemam berdarahdemam berdarah dengue

Discussion about this post

https://www.youtube.com/watch?v=ZF-vfVos47A
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

© 2024 Prohealth.id | Sajian Informasi yang Bergizi dan Peduli.

No Result
View All Result
  • Kesehatan
  • Ekonomi
  • Perempuan dan Anak
  • Penggerak
  • Regulasi
  • Lingkungan
  • Cek Fakta
  • Jurnalisme Warga
  • Infografis

© 2024 Prohealth.id | Sajian Informasi yang Bergizi dan Peduli.