Berpuasa bagi orang dalam kondisi normal akan lebih mudah dijalani dibandingkan dengan orang dalam kondisi tertentu. Salah satunya, berpuasa dalam kondisi hamil. Apakah ibu hamil diperbolehkan berpuasa?
Menjawab pertanyaan ini, Dokter Spesialis Obgyn dr. Dewita Nilasari, SpOG mengatakan bahwa puasa saat kehamilan masih diperbolehkan. Meskipun demikian, ia tak menampik masih terdapat pro dan kontra puasa saat hamil.
Hal ini dikatakannya dalam webinar ‘Tips Menjalankan Ibadah Puasa dengan Aman dan Nyaman Bagi Ibu Hamil’, yang diadakan secara daring oleh Rumah Sakit (RS) Pelni, Jakarta Barat pada Sabtu, 1 April 2023 lalu.
“Mengatur kadar gula darah dan meningkatkan sensitivitas insulin, memperbaiki metabolisme tubuh, menjaga kesehatan jantung, dan membantu kesehatan dan perkembangan janin,” kata dr. Dewita memaparkan sejumlah pendapat yang pro ibu hamil berpuasa.
Sedangkan yang kontra, dikatakannya ada sebagian yang tidak setuju karena antara lain pertama, berpuasa bisa meningkatkan risiko bayi lahir dengan berat badan rendah (BBLR). Untuk hal ini dia menyarankan kepada ibu hamil untuk rajin memantau kenapa bisa mengalami BBLR.
Kedua, meningkatkan risiko pre-term (prematur) atau lahir belum pada waktunya. Ketiga risiko dehidrasi, dan keempat risiko lemas. Diakui dr. Dewita dalam kondisi berpuasa memang terjadi proses perubahan metabolik yang salah satunya mempengaruhi kadar gula darah. Pada kondisi ibu hamil yang puasa, penurunan gula darah ini dapat menyebabkan lemas, pusing bahkan pingsan.
Kemudian terjadi dehidrasi yang bisa menyebabkan komplikasi seperti infeksi saluran kemih (ISK) atau pre-term labor. Meskipun demikian, ia kembali mengatakan bahwa ibu hamil diperbolehkan puasa. Namun ada catatan penting yang harus diperhatikan.
“Jadi apa yang bisa dilakukan untuk ibu hamil yang ingin puasa, yang pertama konsultasi ke dokter untuk memastikan apakah puasa menjadi pilihan terbaik,” infonya.
Ia menjelaskan, perempuan hamil tidak dianjurkan berpuasa tanpa berkonsultasi lebih dahulu dengan dokter yang merawat. Saat konsultasi dengan dokter yang merawat, akan dilakukan pemeriksaan-pemeriksaan.
“Kita periksa dulu, USG jantungnya bagus atau tidak jantung bayinya, aliran dari tali plasentanya bagus atau tidak karena khawatir apakah ada pengaturan air ketubannya normal atau tidak atau berkurang atau tidak terjadi. Apakah sesuai pertumbuhan atau tidak atau agak kecil? Nah, kalau semuanya normal, baru ibu boleh puasa,” jelas alumni Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini.
Pemeriksaan terhadap kondisi ibu dan kandungan juga tak cukup dilakukan pada awal saat hendak berpuasa. Melainkan harus dilakukan berkala untuk menjaga kesehatan ibu dan janin.
Dikatakannya kalau kehamilan yang masih kurang dari 32 minggu, kontrol wajib dilakukan tiap bulan. Kalau sudah di atas 36 meninggu, kontrol dilakukan setiap minggu dan mendekati hari kelahiran maka kontrolnya akan menjadi lebih sering. Catatan penting lainnya adalah harus dapat minum cukup air dan makan makanan seimbang yang sehat sehingga ibu dan janin bisa mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan. Hal ini dilakukan saat berbuka puasa dan sahur.
Tips dan Trik Puasa untuk Ibu Hamil
Dewinta juga memaparkan sejumlah tips dan trik puasa untuk ibu hamil. Setidaknya ada sembilan poin tips yang dapat dipraktekkan.
Pertama, konsumsi makanan empat sehat lima sempurna. Penting bagi ibu hamil untuk mencukupi komponen sayur-sayuran dan buah-buahan. Sedangkan untuk karbohidrat, misalnya bisa menggantinya dengan jenis yang kompleks seperti nasi merah. Seorang ibu hamil juga diperbolehkan minum susu kehamilan namun patut diingat bahwa susu bukan pengganti makan besar. Ia mencontohkan dalam keseharian yang terdiri dari makan besar sehari tiga kali yaitu sarapan, makan siang, dan makan malam. Seorang ibu hami diperbolehkan minum susu saat siang hari tapi pastikan makan besar (makan siang) dulu baru minum susunya atau tidak boleh melewatkan makan siangnya.
Kedua, pastikan kebutuhan cairan tubuh terpenuhi. Minimal 8 gelas sehari dengan pembagian 4 gelas saat berbuka dan 4 gelas saat sahur. “Itu pun minimal. Kalau lebih dari itu, lebih bagus,” katanya. Bahkan ia menyarankan jika cairan yang masuk 2,5 liter akan lebih baik lagi.
Meski begitu, bentuk cairan yang diminum boleh tak selalu air putih. Menurutnya karena ibu hamil juga bisa mengalami kebosanan terus menerus meminum air putih. Untuk mencegah kebosanan tetapi tetap mengasup cairan, dr. Dewinta mengatakan boleh mengganti cairan jenis lain.
“Cairan itu bisa diganti sama yang lain, misalnya ibu nih bisa minum air kelapa muda, air kelapa hijau juga boleh,” bebernya. Jangan lupa dihitung supaya mencukupi kebutuhan cairan 2,5 liter tadi.
Bisa juga dari jus buah. “Bahkan kalau misalnya ibu lagi aduh lagi malas nih minum air putih, bisa diganti dengan makan sop-sop-an dan kuahnya. Kan, itu ada kaldu daging ayamnya, ibu boleh minum kuahnya,” ia membagikan trik mencegah kebosanan minum air putih.
“Jadi intinya cairan tak mesti air putih ya, Bu,” terangnya.
Ketiga, atur istirahat yang cukup. Terkait ini ia menyarankan sebaiknya ibu hamil bangun sahur jam 3 pagi kemudian dilanjutkan sahur dan pada jam 5 pagi melakukan salah subuh. Selanjutnya sekitar jam 7 sampai jam 9 pagi merupakan waktu yang yang bagus sekali berolahraga untuk ibu hamil.
“Jadi ibu hamil tuh harus dan perlu olahraga juga, sebaiknya tiga kali dalam seminggu, masing-masing 30 menit,” kata dr. Dewita menerangkan tips keempat untuk ibu hamil yang berpuasa.
Olahraga yang dilakukan pun bukanlah yang berat. Melainkan olahrga santai saja seperti jalan santau atau misalnya olahraga di dalam rumah saja. Tetapi menurutnya, aktivitas jalan di pagi hari khususnya jam 7 sampai jam 9 pagi itu selain sebagai olahraga juga sangat baik karena terpapar matahari untuk mengubah vitamin D di dalam tubuh.
Selain olahraga di pagi hari, ia juga merekomendasikan olahraga di sore hari sambil menunggu waktu berbuka puasa. Sedangkan untuk olahraga di siang hari, ia tidak merekomendasikan karena sinar UV nya sudah terlalu tinggi dan dikhawatirkan malah menimbulkan dehidrasi pada ibu hamilnya. Dan sekali lagi ia mengingatkan, pada saat ibu hamil berbuka puasa yang sebaiknya pertama dilakukan adalah minum dahulu.
“Minum yang hangat-hangat disertai dengan snack atau takjil yang manis, misalnya kurma,” sarannya. Makan besar dapat dilakukan setelah menunaikan salat maghrib.
Dewinta wanti-wanti kepada ibu hamil yang berpuasa untuk menghindari begadang.
“Usahakan jam 9 atau 10 malam sudah tidur. Jam 9 malam lebih baik lagi karena jam 3 pagi kan sudah bangun. Targetnya tidur malam 6 jam, durasinya 6 sampai dengan 8 jam,” pesannya.
Sementara untuk asupan nutrisi tambahan, ia memperbolehkan seorang ibu hamil mengonsumsi suplemen atau minum susu kehamilan. Namun lagi-lagi ia mengingatkan bahwa suplemen dan susu tersebut bukanlah pengganti dari makanan utama. Melainkan hanya sebagai penambah nutrisi. Ia mencontohkan beberapa vitamin dan suplemen yang dapat dikonsumsi oleh ibu hamil antara lain asam folat, vitamin C, dan vitamin D. Ini adalah tips yang kelima.
Poin selanjutnya terkait dengan jenis makanan yang dimakan dan cairan tubuh. Dewita berpesan pada saat berbuka puasa dan sahur untuk menghindari jenis makanan yang berlemak, pedas, dan manis. Mengapa?
Ia menjelaskan, bahwa makanan yang yang berlemak dan bersantan salah satu efeknya membuat lebih mudah kenyang. Misalnya hanya makan setengah porsi tetapi berlemak, sudah terasa kenyang. Sedangkan makanan pedas dan manis cenderung membuat lebih cepat haus. Perlunya menghindari kondisi panas juga untuk mencegah hal ini atau dehidrasi.
Poin terakhir yang tak kalah penting adalah seorang ibu hamil harus mengetahui saat yang tepat untuk berhenti puasa. Karenanya di awal-awal tadi, Dewinta mengingatkan pentingnya untuk lebih dahulu berkonsultasi dengan dokter kandungan yang merawat sebelum memutuskan untuk melakukan puasa.
Berpuasa dalam Kehamilan Kondisi Khusus
Contoh kehamilan kondisi khusus misalnya kehamilan kembar atau kondisi ibu hamilnya mengalami obesitas. Kalau untuk kehamilan kembar, dokter Dewita menyarankan sebaiknya porsi makannya memang agak lebih banyak. Ia pun mencontohkan, misalnya seorang ibu hamil kembar makan satu porsi saat sahur tapi masih bisa ditambah makanan lainnya misalnya buah-buahan dan susu kehamilan. Tapi ia mengingatkan agar jangan sampai begah lalu muntah. Bagaimana mencegah ini?
Caranya dengan makan sedikit-sedikit tapi dalam frekwensi yang sering dan supaya bisa menerapkannya, sebaiknya melakukan sahur lebih awal semisal dimulai jam 3 pagi.
Kasus kehamilan khusus yang lain adalah ibu hamil yang obesitas. Menurutnya memang wajar jika selama kehamilan, seorang ibu akan mengalami kenaikan berat badan. Peningkatan berat badan ini harus terkontrol dengan baik. “Tujuannya untuk mencegah kondisi yang bisa berpotensi untuk membahayakan ibu dan janin,” tegasnya.
Namun ia tidak memungkiri bahwa sekitar 70-80 persen perempuan di Indonesia tergolong over atau obesitas. Untuk mengetahui status golongan berat badan seorang ibu hamil normal atau berlebih, bisa menggunakan acuan dari Institute of Medicine Weight Gain Recommendations for Pregnancy. Apabila berat badannya lebih dari 20 kilogram maka tergolong obesitas.
Lantas apa yang perlu dilakukan bila ibu hamil mengalami obesitas? Selain olahraga, perlu dilakukan deficit kalori melalui pengaturan pemilihan makanan. Semisal untuk karbohidrat, ia menyarankan untuk memilih yang kompleks dan banyak seratnya. Kemudian mengurangi makanan manis-manis dan minuman kemasan. Tetapi kalau pingin, ia menyarankannya untuk membuat sendiri. “Misalnya ibu lagi pingin es teh manis, sebaiknya ibu bikin sendiri,” sarannya.
Menutup webinar, dokter Dewita membagikan tips berpuasa untuk ibu menyusui yang sebenarnya juga tak banyak berbeda dengan puasa untuk ibu hamil. Kuncinya pada pemenuhan nutrisi dan cairan tubuh saat berbuka dan sahur, konsumsi suplemen bila dibutuhkan, dan wajib memperhatikan kondisi bayi serta ibu yang menyusui.
Discussion about this post