Prohealth
  • Kesehatan
  • Ekonomi
  • Perempuan dan Anak
  • Penggerak
  • Regulasi
  • Lingkungan
  • Cek Fakta
  • Jurnalisme Warga
  • Infografis
No Result
View All Result
  • Kesehatan
  • Ekonomi
  • Perempuan dan Anak
  • Penggerak
  • Regulasi
  • Lingkungan
  • Cek Fakta
  • Jurnalisme Warga
  • Infografis
No Result
View All Result
Prohealth
  • Kesehatan
  • Ekonomi
  • Perempuan dan Anak
  • Penggerak
  • Regulasi
  • Lingkungan
  • Cek Fakta
  • Jurnalisme Warga
  • Infografis

Selamat Tinggal, Manusia Toksik!

Semua orang pasti pernah mengalami stres disebabkan berbagai hal. Namun, kebanyakan orang berpikir jika stres adalah sesuatu yang wajar. Padahal, jika kita terus menerus mengalami stres, kondisi kesehatan kita akan terpengaruh dan meningkatkan risiko terkena berbagai macam penyakit.

by Gloria Fransisca Katharina
Sunday, 16 April 2023
A A
Selamat Tinggal, Manusia Toksik!

Ilustrasi hati yang sehat. (Sumber foto: Kementerian Kesehatan/2023)

Jakarta, Prohealth.id – Masalah stres bukanlah hal yang sepele. Stres yang berkepanjangan akan menyebabkan dampak negatif, salah satunya adalah penyakit kanker. Bahkan, dalam beberapa kondisi bisa menyebabkan peradangan hingga penyakit kardiometabolik.

Dikutip dari siaran pers yang diterima Prohealth.id, Minggu (16/4/2023), untuk menghindari stres, kita sebagai manusia membutuhkan hubungan dan lingkungan yang positif sebagai pendukung. Interaksi sosial sangat bermanfaat untuk kebutuhan jiwa. Namun sayangnya, tidak semua orang mengerti kebutuhan kita. Bahkan, beberapa orang meremehkan kita dan justru membuat kita semakin stres.

BacaJuga

Hari Buruh Internasional : Sulitnya akses kesehatan bagi buruh

Kekerasan terhadap Jurnalis Masif di Era Prabowo

Coach Pris, CEO Stress Management Indonesia mengatakan kehadiran orang-orang yang berpengaruh buruk kepada kita, atau dikenal juga sebagai toxic people dapat mempengaruhi kesehatan mental seseorang. Orang-orang toksik kerap melakukan hal-hal yang merugikan orang lain untuk mendapatkan apa yang mereka mau tanpa memikirkan perasaan kita sendiri. Untuk itu ia mengajak masyarakat sadar sehat dengan menyederhanakan hidup dan meninggalkan orang-orang toxic agar kita terhindar dari stres dan lebih bahagia.

Untuk menghindari berhubungan dengan orang-orang toxic di sekitar kamu, dapat dimulai dari membatasi interaksi dengan mereka dan menyederhanakan hubungan kamu dengan orang-orang.

Yuk, utamakan kebahagiaan kamu dan hindari orang-orang toxic melalui langkah-langkah berikut:

 

Kenali ciri-ciri dan perilaku orang-orang yang merugikan kamu

Tak kenal, maka tak sayang. Kamu harus mengenali perilaku buruk dari orang-orang yang merugikan dan menyakiti secara mental maupun fisik dalam jangka panjang. Kamu juga perlu mengenali apabila seseorang lebih banyak merugikanmu untuk mengetahui apakah mereka termasuk orang yang toxic. Perilaku buruk dapat mempengaruhi kesehatan mental bila dibiarkan dalam jangka panjang. Jadi, hati hati dan kenali!

 

Tetapkan batas-batas hubungan pada orang-orang toxic

Tidak harus dijauhi, tetapi kamu dapat menetapkan batasan pada orang-orang toxic supaya mereka mengetahui apa yang seharusnya tidak lakukan kepada dirimu. Dengan memberi batasan, orang-orang dapat belajar dari kesalahan mereka dan merefleksikan diri mereka, sehingga mereka tidak mengulangi kesalahan yang sama berkali-kali. Menetapkan batasan juga dapat melindungi diri kamu dari perilaku-perilaku yang akan merugikanmu. Jangan ragu untuk menentukan batasanmu demi kesehatan mentalmu.

 

Batasi hubungan dan interaksi sosial dengan orang-orang toxic

Setelah menentukan batasan, kamu dapat mulai mempraktikkannya, tidak perlu banyak basa-basi dalam menghadapi orang-orang yang toxic. Batasi dan saring hubungan dengan orang-orang yang merugikanmu. Kamu dapat memfokuskan hubungan dengan orang lain yang lebih baik dan menerima dirimu apa adanya. Mulai dari berhenti menghubungi orang-orang yang toxic. Dengan memfokuskan hubunganmu untuk jauh dari orang yang toxic, Kamu bisa melewati hubungan yang baik dengan orang-orang yang lebih banyak membantu dan memiliki positive vibes.

 

Tanamkan self-love pada dirimu

Mencintai diri sendiri itu penting dan yang paling utama! Maka dari itu, Kamu harus belajar memprioritaskan kesehatan mental dirimu sendiri. Kamu dapat belajar menanamkan self-love dengan menulis journaling. Kamu dapat melihat kembali pencapaianmu selama ini, kelebihan dirimu, dan apa yang ingin kamu capai di masa depan. Dengan begitu, kamu akan dapat belajar untuk lebih mencintai dirimu sendiri! Kamu bisa mencoba buku Self Love Journaling dari Stress Management Indonesia untuk belajar cara menerapkan self-love dalam kehidupan sehari-hari dan menuliskan emosi, perasaan, dan perkembanganmu.

 

Dengan membatasi dirimu dari orang-orang toxic, kamu dapat memiliki hubungan dengan orang sekitar yang lebih sehat dan menguntungkan kesehatan mentalmu. Semoga dengan tips-tips yang kami berikan, kamu bisa terhindar dari orang-orang toxic.

 

Bagikan:
Tags: Kankermanajemen stresorang toxicterapi kankertoksiktoxic masculinity

Discussion about this post

https://www.youtube.com/watch?v=ZF-vfVos47A
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

© 2024 Prohealth.id | Sajian Informasi yang Bergizi dan Peduli.

No Result
View All Result
  • Kesehatan
  • Ekonomi
  • Perempuan dan Anak
  • Penggerak
  • Regulasi
  • Lingkungan
  • Cek Fakta
  • Jurnalisme Warga
  • Infografis

© 2024 Prohealth.id | Sajian Informasi yang Bergizi dan Peduli.