Glaukoma masih menjadi salah satu momok penyebab kebutaan di seluruh dunia karena merupakan kasus mata tertinggi kedua setelah katarak yang menyebabkan kebutaan permanen. Kondisi ini terjadi karena glaukoma merupakan suatu keadaan dimana terjadi peningkatan tekanan intraokuler atau tekanan bola mata. Kalau tidak diatasi dengan segera, akan menyebabkan peningkatan atau kerusakan dari saraf optik. Inilah yang akan menyebabkan kebutaan yang sifatnya permanen.
Sayangnya, menurut Dokter Mata Subspesialis Glaukoma, Prof. Dr. dr. Widya Artini Wiyogo, SpM(K), pasien baru menyadari gejala glaukoma setelah berada pada tahap lanjutan sehingga sekitar 80 persen kasus glaukoma muncul tanpa gejala.
Ketika seseorang didiagnosis menderita glaukoma hal ini tentu akan berdampak pada kualitas hidupnya. Lantas, bagaimana gaya hidup yang bisa diterapkan oleh penyandang glaukoma?
Menurut Dokter Mata Subspesialis Glaukoma, dr. Andi Tenrisana D, MARS, SpM(K) ada beberapa tips hidup sehat untuk pasien glaukoma.
Pertama, jangan stres. Tak bisa dihindari bahwa saat didiagnosis glaukoma pasti muncul rasa putus asa. Hal ini tentu saja menjadi tidak baik. “Namun sangat disarankan pada pasien glaukoma untuk tidak stres,” terangnya.
Ia mengungkapkan pasca pasien terdiagnosis glaukoma maka targe selanjutnya adalah menurunkan tekanan bola mata. Dokter mata yang merawat akan memilihkan terapi yang sesuai dengan kondisi pasien glaukoma, bisa dengan obat-obatan, laser atau operasi.
“Intinya adalah untuk menurunkan tekanan bola mata supaya kerusakan saraf yang sudah terjadi tidak semakin parah. Kondisi stress berdampak tidak baik karena dapat mempercepat kerusakan saraf. Jadi penting untuk mengelola stres,” jelas dr. Andi.
Kedua, pasien perlu rutin berolahraga. Jenis olahraga yang disarankan adalah yang bersifat tidak meningkatkan tekanan bola mata. Misalnya olahraga aerobik, olahraga ini juga baik untuk Kesehatan jantung.
Ketiga, penting untuk menghindari merokok. Bagi pasien glaukoma yang gemar mengonsumsi minuman kopi masih diizinkan, selama jumlah yang diminum tidak terlalu banyak atau tergolong wajar.
Discussion about this post