Jakarta, Prohealth.id – Survei Badan Pusat Statistik mengungkap, sebanyak 22,5 juta penduduk Indonesia merupakan penyandang disabilitas, dengan 29 persen diantaranya adalah disabilitas rungu atau kelompok tuli.
Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) merupakan sebuah tes standar untuk mengetahui kemahiran berbahasa penutur bahasa Indonesia. Materi yang diujikan meliputi uji kemahiran mendengarkan, kemahiran membaca, serta merespons kaidah bahasa Indonesia.
Urgensi UKBI sebagai standar uji kemahiran bagi para penutur bahasa Indonesia memiliki peran penting untuk ikut memenuhi hak-hak para penyandang disabilitas dalam menerima layanan, manfaat, serta jaminan kualitas yang baik dalam pelbagai sektor; utamanya dalam bidang pendidikan.
Selain itu, sebagai bentuk perwujudan amanat Undang Undang Dasar Pasal 28F terkait hak setiap orang untuk memperoleh informasi serta Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas, Duta Bahasa DKI Jakarta menggandeng teman tuli dalam sosialisasi dan uji coba UKBI.
Duta Bahasa DKI Jakarta, dalam naungan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, akhirnya melaksanakan program Sosialisasi dan Uji Coba Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) untuk Difabel. Setelah sukses melaksanakan kegiatan serupa pada dua SLB yang berada di DKI Jakarta, kali ini giliran SLB B-C Bina Karya Insani, Sekolah Luar Biasa berprestasi yang menjadi mitra kolaborasi Duta Bahasa DKI Jakarta dalam pelaksanaan Program Uji Coba ini.
Dengan memperhatikan keterbatasan teman tuli dalam seksi mendengarkan, Duta Bahasa DKI Jakarta menghadirkan inovasi berupa UKBI untuk Difabel yang mengubah bentuk soal mendengarkan menjadi menyimak video Bahasa Isyarat.
Muhammad Rifai Hasbi, Duta Bahasa DKI Jakarta 2023 menyatakan, UKBI untuk Difabel hadir sebagai program yang menyasar teman Tuli. Program ini tidak hanya menjadi alat uji coba, tetapi juga menjadi media peningkatan kapasitas kebahasaan bagi mereka.
“Seksi mendengarkan kami ganti menjadi menyimak bahasa isyarat. Ini adalah bentuk akomodasi kebutuhan teman tuli dalam kebahasaan, dan kami sangat peduli akan kesetaraan pemenuhan hak bagi mereka” terang Rifai melalui siaran pers yang diterima Prohealth.id, Senin (31/7/2023).
Pihak SLB B-C Bina Karya Insani menyambut baik kegiatan yang diselenggarakan oleh Duta Bahasa DKI Jakarta. Kegiatan seperti ini menjadi bentuk evaluasi oleh pihak sekolah, sejauh apa pembelajaran kebahasaan diberikan pada peserta didik.
“Kegiatan ini menjadi pembakar semangat kami untuk terus meningkatkan kualitas pembelajaran” ungkap Sri Winarsih, Kepala SLB B-C Bina Karya Insani.
Respons positif terus bermunculan selama pelaksanaan kegiatan. Meskipun mayoritas peserta uji merasa soal yang diujikan cukup sulit, tetapi mereka merasa sangat terbantu dengan adanya video bahasa isyarat dalam bagian soal tersebut.
Sebagai langkah lanjutan, UKBI untuk Difabel akan terus disempurnakan dengan menjaring lebih banyak peserta. Pada akhirnya, penyandang disabilitas secara jelas memiliki hak dan kesempatan yang sama untuk ikut berpartisipasi dalam penjenamaan bahasa Indonesia sebagai bahasa dari bangsa yang besar.
Besar harapan UKBI untuk Difabel dapat meningkatkan semangat penyandang disabilitas khususnya teman tuli dalam belajar bahasa Indonesia sehingga mewujudkan bahasa Indonesia yang lebih inklusif untuk kedepannya.
Discussion about this post