Jakarta, Prohealth.id – Mendapatkan relaksasi akibat beban pekerjaan yang tinggi bisa dilakukan tanpa harus merokok.
Dalam lingkungan kerja yang serba cepat dan menuntut saat ini, depresi menjadi masalah serius yang dihadapi semua pekerja, mulai dari karyawan sampai pemilik bisnis. Mulai dari beban pekerjaan yang berlebihan, stres, hingga kurang mengenal passion diri sendiri dapat membuatmu jenuh dan depresi.
Tidak hanya kesehatan mental, namun depresi juga dapat mempengaruhi kesehatan fisik serta otak. Bila dibiarkan berkepanjangan, depresi juga dapat memicu beberapa masalah kesehatan mental lainnya. Untuk menyiasati kondisi ini, memanjakan diri atau self-reward kerap menjadi solusi cepat. Namun, memanjakan otak juga penting untuk dilakukan, lho!
Coach Pris, CEO Stress Management Indonesia, mengatakan, kesehatan otak dan kondisi mental seseorang memiliki hubungan yang saling berkesinambungan. Untuk itu, perlu disadari bahwa stres memang tidak terelakkan dari kehidupan kita sehari-hari.
“Namun, dengan tips yang tepat, pengenalan diri sendiri, dan cara holistik dan neurosains yang langsung menyasar ke otak, seseorang bisa kebal dari stres dan depresi, sekalipun dalam tekanan yang sangat besar dalam pekerjaan,” ungkap Coach Pris melalui siaran pers yang diterima Prohealth.id, Kamis (24/8/2023).
Berikut beberapa cara menghilangkan depresi di kantor. Pertama. tenangkan pikiran lewat mindfulness dalam keseharian.
Banyak pikiran, atau overthinking, dapat menghambat pekerjaanmu dan membuatmu depresi. Untuk itu, Anda butuh menenangkan diri sejenak dan mengatur prioritasmu. Prioritaskan apa yang perlu diperhatikan terlebih dahulu dan apa yang bisa menunggu. Bila ada beberapa hal yang salah, usahakan untuk tidak terlalu dipikirkan, melainkan fokus mencari cara untuk memperbaiki kesalahan yang sudah terjadi dan mengetahui apa yang dapat berjalan dengan baik. Selain itu, ada banyak cara untuk menenangkan pikiran, seperti meditasi dan journaling. Meditasi dan journaling dapat meringankan stres dan menenangkan pikiran sehingga kamu terhindar dari depresi.
Kedua, mengurangi konsumsi teknologi dan istirahat yang cukup. Coach Pris menegaskan dengan membatasi penggunaan teknologi dan istirahat yang cukup bisa mengurangi stress dan membantu kamu terhindar dari depresi. Otak butuh istirahat selama kurang lebih 7-8 jam. Kurangnya istirahat yang cukup dapat menambah berat badan dan penuaan pada kulit. Kualitas tidur yang baik dan pembatasan penggunaan teknologi ada hubungan dan faktornya. Melepaskan diri sebentar dari teknologi dapat membantu memperbaiki kualitas tidur dan otak. Konsumsi teknologi yang berlebihan dianggap dapat menimbulkan banyak masalah psikologis, termasuk depresi. Kesehatan fisikmu juga dapat terganggu dengan mengalami masalah penglihatan, gangguan pendengaran, dan ketegangan leher. “Jadi, daripada menggunakan gadget sebelum tidur, ada baiknya kamu menulis journaling atau melakukan kegiatan mindfulness lainnya,” tuturnya.
Ketiga, cari waktu untuk berkumpul bersama teman-teman. Kata Coach Pris, berkumpul bersama orang yang kamu percaya, seperti teman, adalah salah satu cara untuk menghindari depresi. Teman-teman bahkan dapat membantu beberapa pekerjaan agar lebih mudah dijalankan. Bantuan, tawa canda, dan perhatian dari orang-orang yang kamu percaya dapat mengurangi rasa cemas dan overthinking.
“Ngobrol dan jalan-jalan dengan teman dapat menyeimbangkan hormon oksitosin yang dapat mengurangi rasa stress dan kecemasan. Jadi, tidak ada salahnya untuk berkumpul dan bercerita dengan teman-teman kamu sebentar pada jam makan siang dan sepulang kerja,” sambungnya.
Keempat, pentingnya menggali potensi diri melalui refleksi nilai dan tujuan hidup. Ketika sedang mengalami depresi, kerap kali seseorang merasa kehilangan arah. Sehingga, inilah waktunya untuk berhenti sejenak dan melakukan refleksi diri tentang nilai dan tujuan hidup. Untuk itu, mulailah dengan mengeksplorasi hal-hal dan kegiatan yang kamu gemari.
“Kamu bisa mencoba program dari Stress Management Indonesia seperti Self Love Journaling untuk mencari tahu kekuatan dan potensi dirimu sebagai individu serta menuangkan semua emosimu. Setelah menemukan kembali diri yang sempat hilang arah, semoga kamu terhindar dari depresi dan kembali bersemangat dalam menjalani hari,” tuturnya.
Discussion about this post