Jakarta, Prohealth.id – Garibaldi Thohir, kakak dari Menteri BUMN Erick Thohir ramai dibicarakan karena pernyataannya tentang pengusaha di balik pemenangan Prabowo-Gibran.
Dalam acara relawan Erick Thohir alumni Amerika Serikat (ETAS) di Jakarta, Senin 22 Januari 2024, Boy Thohir mengatakan pengusaha besar di Indonesia akan memenangkan Prabowo-Gibran. Dalam kesempatan itu juga para relawan ETAS yang berjumlah lebih dari 100 lebih itu menyatakan dukungannya untuk pasangan nomor urut dua dalam Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024.
Boy menyebut relawannya Erick Thohir ada ETOS, ETAS, tersebar di seluruh Indonesia. Mereka adalah para alumni dari Los Angeles, Boston, Long Beach, California, Washington D.C. Ia juga mengklaim para relawan inilah yang ikut berjuang bersama Erick, sejak mendapat mandat menjadi Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma’ruf Amin pada 2019 lalu.
“Walaupun kami jumlahnya sedikit, tetapi ya di ruangan ini mungkin sepertiga perekonomian Indonesia ada di sini,” kata Boy Thohir.
“Jadi kalau mereka-mereka mulai dari Djarum Grup, Sampoerna Grup, Adaro Grup, siapa lagi, pokoknya grup-grup semua ada di sini, ada Ninin, the richest wanita in Indonesia, dan semuanya, Pak.”
Menanggapi hal ini, Head of Corporate Communication Adaro Febriati Nadira mengatakan klaim Boy sebagai salah satu pemegang saham Adaro Group merupakan pendapat pribadi sebagai warga negara. Pernyataan tersebut tidak mewakili pendapat atau pilihan seluruh karyawan.
Senada dengan Adaro, Corporate Communications Manager Djarum, Budi Darmawan, perusahaan tidak mengetahui ada deklarasi dukungan Djarum terhadap Prabowo-Gibran. Ia juga menyebut bahwa deklarasi tersebut merupakan pendapat pribadi Boy Thohir, bukan pernyataan resmi dari Djarum sebagai perusahaan.
Bahaya Beban Utang Budi Politik
Pernyataan Boy Thohir tersebut adalah bentuk keceplosan. Menurut Program Manager Indonesian Youth Council for Tactical Changes (IYCTC), Ni Made Shellasih, ada keprihatinan mendalam terhadap peran dominan industri rokok dalam Pemilu 2024. Hal ini terutama setelah muncul klaim bahwa pasangan calon nomor urut 02 akan mendapat dukungan penuh dari industri tembakau.
Dari dua industri rokok besar di Indonesia yang disebutkan Boy Thohir, Sampoerna mayoritas sahamnya sudah diakuisisi oleh Philip Morris International. Ini adalah perusahan rokok besar di dunia. Kedua, ada Djarum yang kedua pemiliknya masuk dalam daftar 5 besar orang terkaya di Indonesia.
“Bayangkan seberapa besar dana politiknya dan apa potensi konflik kepentingan yang akan dihasilkan saat mereka terpilih sebagai Capres Cawapres,” ujar perempuan yang akrab disapa Shella ini, 23 Januari 2024.
Pernyataan ini, menurut Shella, membuka pintu lebar-lebar terhadap spekulasi mengenai potensi konflik kepentingan yang dapat merugikan. Belum lagi masalah serius intervensi industri rokok dalam proses politik di Indonesia. Ia menegaskan keberadaan industri rokok sebagai pemain kunci dalam pemilihan umum dapat menjadi ancaman serius. Khususnya terhadap upaya pengendalian rokok dan perlindungan kesehatan masyarakat.
Momentum Pemilu seharusnya menjadi panggung untuk memilih pemimpin yang terbebas dari belenggu kepentingan bisnis. Karena hal ini berpotensi menghambat kebijakan kesehatan masyarakat.
Pernyataan Boy Thohir juga mempertegas temuan Indonesia menduduki peringkat ke-4 tertinggi di dunia dalam indeks tobacco industry interference, dengan skor 84. Hubungan erat antara calon presiden dan wakil presiden dengan industri rokok, membuat potensi konflik kepentingan yang merugikan menjadi lebih nyata. Kondisi ini adalah ancaman untuk menghentikan pergerakan regulasi dan kebijakan yang mendukung pengendalian rokok.
“Dampak nyatanya telah terasa selama ini. Terutama dalam lemahnya pengaturan konsumsi rokok dalam UU Kesehatan Omnibus Law dan batalnya revisi Peraturan Pemerintah nomor 109 tahun 2012 tentang Pengendalian Bahan Mengandung Zat Adiktif Berupa Tembakau Bagi Kesehatan,” kata Shella.
Wacana ini seharusnya menjadi langkah proaktif dalam perlindungan kesehatan masyarakat, tetapi terkendala oleh intervensi dan kepentingan industri rokok. Adapun yang lebih memprihatinkan kata Shella, tidak sedikit pejabat publik yang secara terbuka menunjukkan keberpihakan terhadap industri rokok.
“IYCTC mendesak para calon presiden dan wakil presiden yang bersaing untuk mengutamakan hak kesehatan anak dan remaja dalam agenda mereka. Kesehatan publik harus jadi prioritas utama setiap capres cawapres,” kata Shella.
Oleh karenanya komitmen ini bukan hanya dengan kampanye dan gimmick semata.
Discussion about this post