Prohealth
  • Kesehatan
  • Ekonomi
  • Perempuan dan Anak
  • Profil
  • Regulasi
  • Lingkungan
  • Cek Fakta
  • Opini
  • Infografis
No Result
View All Result
  • Kesehatan
  • Ekonomi
  • Perempuan dan Anak
  • Profil
  • Regulasi
  • Lingkungan
  • Cek Fakta
  • Opini
  • Infografis
No Result
View All Result
Prohealth
  • Kesehatan
  • Ekonomi
  • Perempuan dan Anak
  • Profil
  • Regulasi
  • Lingkungan
  • Cek Fakta
  • Opini
  • Infografis

Dosen UNAIR Sebut Hidangan Manis saat Lebaran Picu Kenaikan Berat Badan

Kenaikan berat badan yang tidak terkontrol ini akan menyebabkan terjadinya overweight bahkan obesitas. Jika seseorang telah mengalami obesitas, maka risiko untuk mengalami masalah kesehatan semakin besar.

by Gloria Fransisca Katharina
Tuesday, 25 February 2025
A A
Ilustrasi kue lebaran. (Sumber Pinterest)

Jakarta, Prohealth.id- Hidangan kue kering selalu tersedia untuk menyambut tamu yang berkunjung. Pelega tenggorokan berupa minuman manis dengan berbagai warna juga ada. Namun siapa sangka bahwa kedua hidangan ini ternyata bisa memicu kenaikan berat badan. Dosen Departemen Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga (UNAIR), Lailatul Muniroh mengatakan bahwa kue kering dan minuman berwarna memiliki kandungan berupa gula. Hidangan dengan kandungan gula cenderung tinggi kalori. “Karena kandungan gulanya tinggi, maka kalorinya juga tinggi namun tidak mengenyangkan, sehingga orang akan makan lagi dan lagi. Kalau konsumsinya berlebihan akan menyebabkan kenaikan berat badan,” kata Lailatul dikutip dari siaran pers, 7 April 2024.

 

BacaJuga

Kontribusi Kecerdasan Buatan Dalam Transformasi Layanan Kesehatan Asia Tenggara

WCTC 2025: Regulasi Pengendalian Tembakau, Selamatkan 6,1 Miliar Manusia

Ancaman Kenaikan Berat Badan

 

Kenaikan berat badan yang tidak terkontrol ini akan menyebabkan terjadinya overweight bahkan obesitas. Jika seseorang telah mengalami obesitas, maka risiko untuk mengalami masalah kesehatan semakin besar. “Kalau sudah sampai tahap obesitas, akan menjadi faktor risiko masalah kesehatan berupa penyakit degeneratif. Misalnya diabetes, hipertensi, penyakit kardiovaskular, dan lainnya,” ujarnya.

 

Lailatul menerangkan bahwa batas asupan gula yang aman bagi tubuh adalah 4 sampai 5 sendok makan per hari. “Anjurannya itu 4 sampai 5 sendok makan per hari, atau sekitar 50 gram per hari,” ucapnya. 

 

Lebih lanjut, ada alternatif lain yang dapat menjadi pilihan pengganti gula. Alternatif tersebut dengan menggunakan buah-buahan. “Rasa manis dari gula bisa diganti menggunakan buah-buahan. Kalau menghidangkan minuman kita bisa menyediakan jus buah tanpa tambahan gula. Meskipun rasanya tidak begitu manis tapi jadi lebih sehat,” katanya.

 

Pesan kepada Masyarakat

 

Lailatul berpesan kepada masyarakat untuk mengontrol asupan makanan yang dikonsumsi saat lebaran. Ia juga mengingatkan akan ancaman penyakit degeneratif yang mengintai. “Lebaran biasanya menjadi ajang balas dendam karena sudah sebulan berpuasa. Jadi banyak yang beranggapan bisa makan semuanya tanpa melakukan kontrol dengan baik,” tuturnya.

 

Meski lebaran merupakan hari kemenangan bagi seluruh umat muslim, tapi pola hidup sehat harus selalu berjalan. Pola hidup sehat seperti kontrol konsumsi hidangan lebaran dengan bijak, istirahat cukup, hindari merokok, perbanyak konsumsi sayur buah, hingga lakukan aktivitas fisik. “Jangan lupa dengan risiko kenaikan berat badan dan penyakit degeneratif yang mengintai. Kalau pola hidup sehatnya terlupakan saat lebaran maka semakin besar risiko buruk yang mengintai,” katanya.

 

Editor: Irsyan Hasyim

 

Bagikan:
Tags: diabetesHidangan Lebaranhipertensikardiovaskularmasalah kesehatanobesitasUnair

Discussion about this post

https://www.youtube.com/watch?v=ZF-vfVos47A
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

© 2024 Prohealth.id | Sajian Informasi yang Bergizi dan Peduli.

No Result
View All Result
  • Kesehatan
  • Ekonomi
  • Perempuan dan Anak
  • Profil
  • Regulasi
  • Lingkungan
  • Cek Fakta
  • Opini
  • Infografis

© 2024 Prohealth.id | Sajian Informasi yang Bergizi dan Peduli.