Prohealth
  • Kesehatan
  • Ekonomi
  • Perempuan dan Anak
  • Profil
  • Regulasi
  • Lingkungan
  • Cek Fakta
  • Opini
  • Infografis
No Result
View All Result
  • Kesehatan
  • Ekonomi
  • Perempuan dan Anak
  • Profil
  • Regulasi
  • Lingkungan
  • Cek Fakta
  • Opini
  • Infografis
No Result
View All Result
Prohealth
  • Kesehatan
  • Ekonomi
  • Perempuan dan Anak
  • Profil
  • Regulasi
  • Lingkungan
  • Cek Fakta
  • Opini
  • Infografis

Jumlah Apoteker Terbatas, Ini Langkah Taktis Asosiasi

Guna mengatasi kesenjangan jumlah apoteker, Apotek Alpro dan APTFMA menandatangani Nota Kesepahaman.

by Ignatius Dwiana
Wednesday, 17 July 2024
A A
Jumlah Apoteker Terbatas, Ini Langkah Taktis Asosiasi

Ketua APTFMA Erindyah Retno Wikantyasning, Chief Executive Officer Apotek Alpro Indonesia Lee Yin Chen, dan Chief Category Lead Apotek Alpro Rupa Lesty. (Sumber: APTFMA/2024)

Surakarta, Prohealth.id – Indonesia memiliki 2,85 apoteker per 10.000 penduduk, menurut data Komite Farmasi Nasional pada 2019. Jumlah ini jauh lebih rendah dari rata-rata aritmatika global sebesar 7,36 apoteker per 10.000 penduduk pada 2016.

Berangkat dari kondisi itu, jaringan apotek resep terbesar di Malaysia, Apotek Alpro, menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan 21 universitas lokal.

BacaJuga

Kontribusi Kecerdasan Buatan Dalam Transformasi Layanan Kesehatan Asia Tenggara

WCTC 2025: Regulasi Pengendalian Tembakau, Selamatkan 6,1 Miliar Manusia

Sejumlah universitas ini berasal dari Asosiasi Perguruan Tinggi Farmasi Muhammadiyah Aisyiyah (APTFMA). MoU ini bertujuan untuk mengatasi kesenjangan dengan meningkatkan pendidikan farmasi. Dengan begitu MoU ini bisa memberikan lebih banyak peluang lapangan bagi lulusan farmasi di Indonesia.

Acara penandatanganan berlangsung di Universitas Muhammadiyah Surakarta pada Sabtu, 29 Juni 2024 lalu. Turut hadir dalam penandatanganan MoU antara lain; Ketua APTFMA dan Dekan Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta Erindyah Retno Wikantyasning, Chief Executive Officer Apotek Alpro Indonesia Lee Yin Chen, CEO IKOP Pharma Yasser Arafat Bin Ishak, dan perwakilan universitas-universitas mitra.

Ketua APTFMA Erindyah Retno Wikantyasning mengatakan, MoU ini merupakan tonggak penting dalam upaya APTFMA untuk meningkatkan pendidikan farmasi di Indonesia. Ia menyebut, kolaborasi dengan Apotek Alpro dan universitas-universitas yang berpartisipasi membuat APTFMA dapat menawarkan kepada mahasiswa pengalaman industri internasional yang berharga.

“Sebuah peluang untuk mengembangkan keterampilan dan pengetahuan secara akademis maupun profesional,” kata Erindyah Retno.

Chief Executive Officer Apotek Alpro Indonesia Lee Yin Chen menjelaskan bahwa Alpro adalah apotek komunitas pertama dan satu-satunya dengan asuransi tanggung jawab produk sebesar 1 juta Ringgit. Biaya ini sudah menjamin pasokan obat-obatan asli serta merangkul inovasi teknologi digital untuk meningkatkan aksesibilitas dan keamanan obat. Alpro melayani lebih dari 500 ribu resep per tahun sebagai jaringan apotek resep nomor satu di Malaysia.

“Kami berterima kasih kepada APTMA dan universitas-universitas atas kesempatan kolaborasi ini,”

Alpro telah bekerja sama dengan 20 universitas di Malaysia untuk menyediakan beasiswa dan pelatihan. Lee Yin Chen pun berharap dapat membagikan metode serupa di Indonesia guna membina dan mempersiapkan generasi apoteker masa depan.

Apotek Alpro turut bekerja sama dengan jaringan apotek lokal terkemuka untuk mengelola lebih dari 200 gerai apotek mereka di Indonesia. Langkah strategis ini akan membantu Apotek Alpro membawa keahlian dan standar perawatan farmasi yang tinggi kepada khalayak yang lebih luas. Dengan begitu bisa berkontribusi lebih pada peningkatan layanan kesehatan di Indonesia.

Kini Alpro telah melayani lebih dari 2 juta keluarga di Malaysia dengan menyediakan obat-obatan asli. Alpro ikut memperjuangkan keamanan obat melalui layanan profesional dengan visi menciptakan dunia yang sehat dan bersemangat.

“Melalui kolaborasi dengan akademisi dan pemimpin industri, kami berharap dapat menghadirkan obat-obatan berkualitas tinggi dengan perawatan farmasi yang profesional dan personal untuk semua orang,” tuturnya.

Asal tahu saja, ekosistem Alpro Group berdiri pada 2002. Bertahap ia berkembang meliputi; Alpro Pharmacy, Apotek Alpro, Alpro Physio, Alpro Clinic, Alpro Baby, dan Alpro Audiologi.

 

 

Editor: Gloria Fransisca Katharina Lawi

Bagikan:
Tags: Alproapotekapotekerbijak obat indonesiaefek samping obatObatobat-obatan

Discussion about this post

https://www.youtube.com/watch?v=ZF-vfVos47A
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

© 2024 Prohealth.id | Sajian Informasi yang Bergizi dan Peduli.

No Result
View All Result
  • Kesehatan
  • Ekonomi
  • Perempuan dan Anak
  • Profil
  • Regulasi
  • Lingkungan
  • Cek Fakta
  • Opini
  • Infografis

© 2024 Prohealth.id | Sajian Informasi yang Bergizi dan Peduli.