Imlek merupakan hari raya tahun baru bagi orang Tioghoa yang pelaksanaanya mengacu pada kalender China. Komunitas masyarakat Tionghoa yang merayakan Imlek dengan melakukan beberapa kegiatan yang punya dampak positif bagi kesehatan di masa depan.
Berikut beberapa jenis kegiatan pasca perayaan Imlek.
- Membersihkan Rumah
Saat perayaan Imlek, masyarakat Tionghoa dilarang untuk membersihkan rumah dan keramas rambut karena dianggap akan menghilangkan rezeki. Alhasil, setelah perayaan Imlek selesai ada tumpukan kegiatan bersih-bersih. Kegiatan ini membuat debu-debu yang menempel hilang. Dikutip dari situs Nutri Clinic, selain lebih sehat membersihkan rumah juga menghilangkan jamur, bakteri, dan mikroba merugikan lainnya. Kuman penyakit biasa tumbuh di tempat yang kotor, lembab, dan gelap. Contohnya adalah bakteri penyebab tuberkulosis. Sirkulasi yang baik juga berdampak baik untuk sistem pernapasan.
- Mendekorasi Rumah
Jika ingin mendekor rumah, ajaklah anak untuk ikut berpartisipasi. Berkreativitas bagus untuk perkembangan motorik dan otak anak. Melakukan hal yang kreatif
dapat mengembangkan rasa ingin tahu anak, membantu anak belajar mandiri, membuat keputusan, percaya diri, memecahkan masalah, serta menumbuhkan keyakinan akan kemampuannya. Anak bisa diajak untuk menggambar, mewarnai, membuat suatu objek dari kertas, atau lainnya.
- Berkumpul Bersama Keluarga
Mengobrol dan bersenda gurau bersama keluarga bisa membawa tawa dan bahagia. Sehingga dampak positif dari bersosialisasi dengan orang-orang terdekat dapat meningkatkan kesejahteraan emosional dan mental. Interaksi sosial yang positif dapat mengurangi stres, meningkatkan perasaan bahagia, dan memperkuat ikatan sosial, yang berdampak baik pada kesehatan mental. Hal ini karena saat merasa senang, hormon endorfin terproduksi di dalam tubuh. Sedangkan saat stres, hormon kortisol yang bekerja dan dapat menurunkan imunitas tubuh. Ini yang juga memberi dampak buruk pada kesehatan jantung dan fungsi kognitif. Perasaan bahagia menurunkan risiko hipertensi, penyakit kardiovaskular, dan kegemukan, serta dapat meningkatkan kualitas hidup.
Dampak negatif dari berkumpul selama peryaaan ini biasanya berlangsung hingga larut malam dengan kebiasaan merokok, alkohol, atau makanan yang tidak sehat. Hal ini bisa memberikan dampak buruk pada kualitas tidur dan kesehatan tubuh secara keseluruhan.
- Memperbaiki Pola Makan
Dikutip dari situs Brawijaya Hospital, makan bersama keluarga saat Imlek adalah tradisi utama. Pesta makanan dengan hidangan khas seperti ikan, kue keranjang, jeruk, dumpling, dan masakan lainnya merupakan bagian dari Imlek.
Dampak positif dari beragam jenis makanan ini melambangkan kemakmuran seperti makan ikan. Lalu makan jeruk yang melambangkan keberuntungan dan umur panjang. Ikan mengandung protein sehat dan asam lemak omega-3 yang baik untuk kesehatan jantung dan otak. Namun dampak negatifnya, sering kali tradisi ini berlebihan, dengan konsumsi makanan berlemak, manis, dan berat dalam jumlah yang banyak. Makanan tinggi lemak, gula, dan garam bisa mempengaruhi kadar kolesterol, gula darah, serta berpotensi menyebabkan gangguan pencernaan dan peningkatan berat badan.
Selain itu, dr. Alvin Nursalim, Sp.PD, Dokter Spesialis Penyakit Dalam dari Brawijaya Hospital Saharjo menambahkan, meski sedang dalam suasana liburan, jangan tinggalkan pola hidup sehat seperti olahraga.Oleh karenanya usai Imlek penting bagi Anda memperbaiki pola makan.
- Cek Kesehatan Usai Imlek
Setelah perayaan Imlek, penting untuk melakukan cek kesehatan untuk memastikan tubuh dalam kondisi optimal. Melakukan pemeriksaan kesehatan setelah Imlek adalah langkah proaktif dalam menjaga kesehatan jangka panjang.
Setelah berhari-hari mengonsumsi makanan berkalori tinggi dan berlemak, cek kesehatan bisa membantu mengetahui kondisi tubuh Anda. Antara lain mengetahui kadar kolesterol, gula darah, dan tekanan darah. Ini akan membantu mendeteksi masalah kesehatan sedini mungkin dan memungkinkan Anda mengambil tindakan yang tepat.
Saran untuk pemeriksaan kesehatan antara lain tes darah untuk mengecek kadar kolesterol dan gula darah, pengukuran tekanan darah, serta konsultasi dengan dokter mengenai pola makan dan gaya hidup pasca-Imlek.
Editor: Gloria Fransisca Katharina Lawi
Discussion about this post