Prohealth
  • Kesehatan
  • Ekonomi
  • Perempuan dan Anak
  • Profil
  • Regulasi
  • Lingkungan
  • Cek Fakta
  • Opini
  • Infografis
No Result
View All Result
  • Kesehatan
  • Ekonomi
  • Perempuan dan Anak
  • Profil
  • Regulasi
  • Lingkungan
  • Cek Fakta
  • Opini
  • Infografis
No Result
View All Result
Prohealth
  • Kesehatan
  • Ekonomi
  • Perempuan dan Anak
  • Profil
  • Regulasi
  • Lingkungan
  • Cek Fakta
  • Opini
  • Infografis

Gaya Hidup Sehat Cegah Alzheimer

Dosen Fakultas Kedokteran IPB University menegaskan, belum ada obat Alzheimer sehingga gaya hidup sehat menjadi benteng utama.

by Irsyan Hasyim
Saturday, 27 September 2025
A A
Gaya Hidup Sehat Cegah Alzheimer

Ilustrasi Hari Alzheimer Sedunia. (Sumber: IPB University/2025)

Jakarta, Prohealth.id – Hingga kini belum ada terapi yang mampu menyembuhkan Alzheimer. Padahal, Alzheimer adalah jenis demensia terbanyak di dunia.

Menurut dr. Yeni Quinta Mondiani, dosen Fakultas Kedokteran IPB University, kita bisa menekan risiko penyakit ini melalui pola hidup sehat. Dalam peringatan Hari Alzheimer Sedunia, dr. Yeni mengungkapkan bahwa Alzheimer merupakan jenis demensia terbanyak secara global. Jumlahnya mencapai 60–80 persen dari seluruh kasus demensia.

BacaJuga

KPAI Desak Pemerintah Tinjau Program MBG

Bali Komitmen Wujudkan Ruang Publik Bebas Asap Rokok

“Demensia sendiri merupakan kumpulan gejala penurunan kognitif yang cukup berat sehingga mengganggu aktivitas kesehariannya,” jelasnya melalui siaran pers, Sabtu (27/9/2025).

Fungsi kognitif tidak hanya mencakup memori, tetapi juga atensi. Ada juga kemampuan visuospatial yakni mengenali bagian tubuh, bahasa, hingga fungsi eksekutif yang berhubungan dengan pengambilan keputusan.

Selain Alzheimer, jenis demensia terbanyak kedua adalah demensia vascular. Jenis demensia ini berhubungan dengan gangguan pembuluh darah di otak, salah satunya akibat stroke.

Ia menambahkan, demensia Alzheimer umumnya muncul pada usia di atas 65 tahun. Selain itu, prevalensi lebih tinggi di negara maju. Penyebab utamanya adalah penumpukan protein abnormal di otak, yaitu beta amyloid. Pada kasus tertentu, mutasi gen dapat memicu early onset Alzheimer atau demensia dini sebelum usia 65 tahun.

“Gejalanya meliputi penurunan fungsi kognitif yang didahului oleh penurunan daya ingat berat. Pada akhirnya, seluruh fungsi intelektual pasien terganggu hingga kesulitan melakukan kegiatan sehari-hari. Alzheimer umumnya muncul perlahan dan bertambah berat seiring usia,” paparnya.

Hingga saat ini, belum ada pengobatan yang mampu menyembuhkan Alzheimer. Namun, dr Yeni menekankan bahwa risiko bisa ditekan dengan pola hidup sehat. Misalnya; tetap aktif bergerak, mengelola stres, menghindari rokok dan alcohol. Selain itu juga mengontrol faktor risiko vaskular seperti diabetes dan hipertensi.

“Gaya hidup sehat adalah langkah nyata untuk menurunkan risiko demensia Alzheimer. Pencegahan jauh lebih baik daripada menunggu saat fungsi kognitif sudah menurun,” pungkasnya.

 

Editor: Gloria Fransisca Katharina Lawi

Source: Alzheimer
Tags: alzheimerdemensiadosen IPBfakultas kedokteranfungsi kognitifgaya hidup sehatipb university
ShareTweetSend

Discussion about this post

https://www.youtube.com/watch?v=ZF-vfVos47A
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

© 2024 Prohealth.id | Sajian Informasi yang Bergizi dan Peduli.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Kesehatan
  • Ekonomi
  • Perempuan dan Anak
  • Profil
  • Regulasi
  • Lingkungan
  • Cek Fakta
  • Opini
  • Infografis

© 2024 Prohealth.id | Sajian Informasi yang Bergizi dan Peduli.