Jakarta, Prohealth.id — Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) melalui Pusat Penelitian Kependudukan sejak tahun 2015 hingga 2019 telah melakukan riset tentang keluarga di era globalisasi.
Riset ini dilakukan oleh kelompok penelitian klaster keluarga dan kesehatan dari pusat penelitian tersebut. Tiga fokus kelompok riset tentang keluarga tersebut yakni remaja, ibu anak, dan lansia.
Alasan riset keluarga dilakukan, menurut Kepala Pusat Penelitian Kependudukan LIPI, Herry Yogaswara, keluarga merupakan satu tempat bagi individu untuk belajar bersosialisasi.
“Dari sisi konteks sistem sosial, keluarga sebuah embrio atau miniatur, asumsinya kondisi keluarga dapat mempengaruhi kualitas sebuah masyarakat yang selanjutnya memengaruhi kualitas suatu bangsa,” papar Herry Yogaswara dalam Webinar Bedah Buku Klaster Keluarga dan Kesehatan pada Selasa (6/7/2021).
Perjalanan riset selama empat tahun tersebut, menghasilkan penelitian yang tertuang dalam tiga buku sesuai dengan fokus riset yang diteliti. Ketiga buku tersebut berjudul; Remaja dan Perilaku Berisiko di Era Digital: Penguatan Peran Keluarga, Menuju Peningkatan Kesehatan Ibu dan Anak: Inovasi dan Upaya Daerah, dan Lansia Sejahtera: Tanggung Jawab Siapa?
Tiga buku tersebut terbit dibawah penerbit Yayasan Obor. Sebagai perwakilan penerbit Kartini Nurdin menyampaikan apresiasi kepada tim penelitian klaster keluarga dan kesehatan Pusat Penelitian Kependudukan LIPI.
“Terbitnya tiga buku ini menjadikan nama Yayasan Obor semakin kuat. Sebagai penerbit kami membutuhkan hasil penelitian dari berbagai daerah, hal ini dapat menambah khasanah perbukuan Indonesia,” ucap dia.
Buku ‘Remaja dan Perilaku Berisiko di Era Digital: Penguatan Peran Keluarga’ ditulis oleh peneliti-peneliti dari Pusat Penelitian Kependudukan LIPI yakni Zainal Fathoni, Augustina Situmorang, Puguh Prasetyoputra dan Andhika Ajie. Buku ini memiliki enam bagian dalam struktur penyajiannya. Penelitian yang dilakukan sejak 2014 mengambil kota Surabaya, Medan, dan Mataram sebagai tempat penelitian.
“Salah satu rekomendasi tim penulis dalam buku ini bahwa remaja ada dalam berbagai sektor maka pihak yang mempunyai program terkait remaja dapat melaksanakan program terkait remaja secara terintegrasi,” jelas Zainal Fathoni sebagai tim perwakilan penulis buku Remaja dan Perilaku Berisiko di Era Digital: Penguatan Peran Keluarga.
Selanjutnya, penelitian dalam buku ‘Menuju Peningkatan Kesehatan Ibu dan Anak: Upaya dan Inovasi Daerah’ yang ditulis oleh Yuly Astuti dan Widyatun ini mengambil kota Medan, Surabaya, dan Mataram. Masing-masing kota memiliki permasalahan yang berbeda dalam kesehatan ibu dan anak.
“Kota Mataram memiliki kasus anemia dan KEK yang tinggi pada ibu hamil yang berpotensi meningkatkan kasus berat bayi lahir rendah. Kota Surabaya memiliki permasalahan kasus kematian ibu yang tinggi dan angkanya cenderung berfluktuasi sedangkan kota Medan memiliki kasus bayi dengan berat dibawah garis merah yang tinggi,” ujar Widyatun.
Hasil penelitian tim ini, menemukan bahwa permasalahan yang berbeda-beda di setiap kota membutuhkan upaya dan inovasi yang berbeda-beda, serta memerlukan adanya intervensi jangka pendek dan panjang.
Berikutnya, buku bertajuk ‘Lansia Sejahtera Tanggung Jawab Siapa?’ ditulis empat peneliti yakni Deshinta Vibriyanti, Sari Seftiani, Dewi Harfina, dan Marya Yenita Sitohang. Buku ini memuat tujuh bagian, berisi uraian kedudukan lansia di antara keluarga atau dalam kebijakan pemerintahan. Buku ini secara garis besar dalam penelitiannya berusaha menemukan kesejahteraan lansia tanggung jawab siapa.
“Kesejahteraan lansia merupakan tanggung jawab keluarga selain tentunya individu itu sendiri, dimana negara berkewajibann melindungi dan menjamin kesejahteraan melalui perangkat hukum dan kebijakan,” kata perwakilan tim penelitian kelompok lansia, Deshinta Vibriyanti.
Dalam bedah buku tersebut juga disampaikan sejumlah tanggapan dari instansi terkait dengan kebijakan keluarga dan kesehatan. Hadir memberikan tanggapan yakni Direktur Kesehatan Keluarga dari Kementerian Kesehatan Erna Mulati, Direktur Keluarga, Perempuan, Anak, Pemuda, dan Olahraga Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Woro Srihastuti, dan Lalu Makripuddin yang merupakan Kepala Pusat Pendidikan, Pelatihan, Kependudukan, dan Keluarga Berencana.
Penulis: Irsyan Hasyim
Editor: Gloria Fransisca Katharina
Discussion about this post