Prohealth
  • Kesehatan
  • Ekonomi
  • Perempuan dan Anak
  • Profil
  • Regulasi
  • Lingkungan
  • Cek Fakta
  • Opini
  • Infografis
No Result
View All Result
  • Kesehatan
  • Ekonomi
  • Perempuan dan Anak
  • Profil
  • Regulasi
  • Lingkungan
  • Cek Fakta
  • Opini
  • Infografis
No Result
View All Result
Prohealth
  • Kesehatan
  • Ekonomi
  • Perempuan dan Anak
  • Profil
  • Regulasi
  • Lingkungan
  • Cek Fakta
  • Opini
  • Infografis

Kemenkes Minta Distributor dan Pedagang Besar Farmasi Tidak Menahan Obat untuk Masyarakat

by Admin
Sunday, 11 July 2021
A A
Kemenkes Minta Distributor dan Pedagang Besar Farmasi Tidak Menahan Obat untuk Masyarakat

Plt Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan, drg. Arianti Anaya. (Sumber: Irsyan Hasyim/Prohealth.id).

Jakarta, Prohealth.id – Peningkatan kasus konfirmasi COVID-19 beriringan dengan tingginya kebutuhan obat, terutama obat terapi COVID-19.

Untuk menjamin ketersediaan obat tersebut Kementerian Kesehatan meminta industri obat, pedagang besar farmasi (PBF), dan pelaku usaha lainnya untuk tidak menahan obat bagi masyarakat.

BacaJuga

Kontribusi Kecerdasan Buatan Dalam Transformasi Layanan Kesehatan Asia Tenggara

WCTC 2025: Regulasi Pengendalian Tembakau, Selamatkan 6,1 Miliar Manusia

Saat ini masih belum ditemukan obat yang terbukti secara klinis untuk mengobati pasien COVID-19 namun ada beberapa obat yang dianggap potensial dan sudah dapat dipakai dalam penanganan terapi COVID-19.

Berdasarkan siaran pers yang diterima Prohealth.id, Minggu (11/7/2021), Plt Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan drg. Arianti Anaya mengatakan meningkatnya angka kasus COVID-19 diikuti dengan peningkatan kebutuhan terhadap obat-obatan untuk penanganan. Pemerintah terus berupaya menjaga ketersediaan obat, terutama obat terapi COVID-19 agar tidak terjadi kekurangan stok.

Dia mengaku ada beberapa kendala yang dihadapi, yakni pendistribusian obat ke daerah. Arianti meminta industri-industri atau PBF untuk tidak menahan obat-obatan agar masyarakat mudah mendapatkan obat.

Plt Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan drg. Arianti Anaya menjelaskan ketersediaan obat. (Sumber: Irsyan Hasyim/Prohealth.id)

“Kita berharap industri-industri tidak menahan obat-obat yang ada di industri maupun PBF sehingga dapat diakses oleh masyarakat secepatnya,” katanya dalam konferensi pers secara virtual, Sabtu, 10 Juli 2021.

“Saya ingin menekankan di sini bahwa kami sudah melakukan pengecekan stok obat bahwa kita memiliki stok yang cukup dan tentunya stok yang kita punya ini masih cukup di tengah kasus COVID-19 yang saat ini cukup tinggi dan membutuhkan obat-obatan,” ujar Arianti menambahkan.

Saat ini stok obat terapi COVID-19 cukup banyak, antara lain Oseltamivir kapsul ada 11,6 juta tablet, Favipiravir ada 24,4 juta tablet, Remdesivir 148.891 vial.

“Memang remdesivir ini kelihatannya stok kita ada 148.891. Kita sedang mendorong remdesivir untuk impor dan hari ini sudah akan sampai sebagian di gudang Kimia Farma,” kata drg. Arianti.

Kemudian Azythromycin 12,3 juta tablet, Tocilizumab 421 tablet. Tocilizumab hanya digunakan untuk kasus kritis artinya ketersediaan saat ini sudah mencukupi, dan pemerintah juga telah menambah stok Tocilizumab yang dalam 1 sampai 2 hari ke depan stok akan bertambah.

Selanjutnya stok Multivitamin sebanyak 75,9 juta tablet. Semua stok obat tersebut ada di Dinas Kesehatan Provinsi, di Instalasi Farmasi Pusat, di idustri farmasi dan PBF, di rumah sakit, dan juga ada di apotek.

“Instalasi Farmasi pusat dan 34 Dinas Kesehatan Provinsi ini menyimpan obat sebagai buffer stock untuk kita apabila stok-stok obat di lapangan kosong. Sehingga kita harapkan masyarakat tetap bisa mendapatkan pelayanan terhadap obat-obatan yang dibutuhkan dalam penanganan COVID-19,” tutur drg. Arianti.

 

Penulis: Irsyan Hasyim

Editor: Gloria Fransisca Katharina Lawi

Bagikan:
Tags: Covid-19Dampak Covidjaminan kesehatankementerian kesehatanKesehatanobat-obatanPandemi CovidSatgas Pengendalian Covid-19Virus Covid-19vitamin

Discussion about this post

https://www.youtube.com/watch?v=ZF-vfVos47A
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

© 2024 Prohealth.id | Sajian Informasi yang Bergizi dan Peduli.

No Result
View All Result
  • Kesehatan
  • Ekonomi
  • Perempuan dan Anak
  • Profil
  • Regulasi
  • Lingkungan
  • Cek Fakta
  • Opini
  • Infografis

© 2024 Prohealth.id | Sajian Informasi yang Bergizi dan Peduli.