Jakarta, Prohealth.id – Alergi merupakan suatu reaksi sistem imun tubuh yang terjadi di hampir semua manusia. Reaksi ini muncul berlebihan ketika dipicu dengan benda asing tertentu, misalnya bulu hewan, tanaman, jamur, makanan, dan obat.
Andy Setiady selaku Direktur PT LAPI Laboratories menjelaskan LAPI sendiri merupakan singkatan dari Laboratorium Alergen Pertama Indonesia. Oleh karena itu, LAPI memproduksi obat anti-alergi yakni obat ALERHIS. Dengan manfaat tak menimbulkan efek kantuk, inovasi obat ini juga merupakan bentuk kekonsistenan perusahaan dalam mengembangkan produk kesehatan yang bermanfaat bagi masyarakat Indonesi.
Sementara itu, dr. Shannia Tritama menjelaskan gejala alergi dapat berbeda-beda pada setiap orang. Gejalanya dapat meliputi gejala ringan sampai berat. Gejala ringan misalnya kulit kemerahan, gatal, bersin, hidung tersumbat, tenggorokan terasa gatal, dan mata berair. Gejala berat misalnya diare, mual muntah, sesak nafas, sulit menelan, mengi, berdebar sampai hilang kesadaran.
“Namun, gejala alergi ini dapat diatasi dengan minum obat golongan antihistamine,” ungkap dr. Shannia melalui siaran pers, Selasa (22/2/2022).
Saat alergi terjadi tubuh akan mengeluarkan zat histamine. Histamine ini akan berikatan dengan reseptor dalam tubuh dan menyebabkan berbagai gejala alergi. Oleh karena itu, seorang yang mengalami alergi harus diberikan AntiHistamine. Contoh obat AntiHistamine adalah Loratadine dan Cetirizine.
Loratadine dan Cetirizine adalah obat antihistamine bekerja dengan cara mengatasi efek histamine pada reseptor tubuh yang spesifik. Loratadine termasuk obat golongan antagonis reseptor histamin H1 generasi kedua yang banyak digunakan untuk mengatasi alergi. Menurut penelitian, Loratadine dapat mencapai konsentrasi puncak dalam waktu 1-2 jam. Waktu paruhnya yaitu sekitar 10-20 jam, sehingga Loratadine dapat bertahan setidaknya 24 jam. Dengan demikian, dosis Loratadine cukup 1 kali sehari.
Sementara itu, Cetirizine tidak boleh digunakan untuk mengobati gatal-gatal yang memar atau melepuh karena alergi. Cetirizine juga mempunyai daya kerja yang pendek sehingga alergi dapat timbul lagi dengan cepat, tergantung dari daya tahan tubuh seseorang. Tidak hanya itu, Cetirizine juga mempunyai efek samping seperti: mengantuk berat, kelelahan berlebihan, mulut kering, bisa juga menyebabkan sakit perut.
Akibat perbedaan efektivitas tersebut, Loratadine biasanya menjadi pilihan yang lebih bijaksana untuk mengatasi gejala dari alergi.
Heskhel Wijaya selaku Marketing Manager divisi OTC PT LAPI LABORATORIES menambahkan, pihaknya pun meluncurkan produk anti alergi dengan kandungan Loratadine, bernama ALERHIS dengan harapan obat ini dapat menjadi salah satu pilihan masyarakat dalam mengatasi gejala alergi, seperti bersin, penyakit kulit, bentol, biduran, kaligata, gatal, dan bengkak karena alergi.
“Selain itu, ALERHIS juga tidak menyebabkan kantuk sehingga aman dikonsumsi pagi atau siang hari. ALERHIS dapat diminum dari anak usia 6 tahun, dan kini sudah tersedia di apotek dan toko obat berizin terdekat,” sambungnya.
Penulis: Gloria Fransisca Katharina Lawi
Discussion about this post