Jakarta, Prohealth.id – PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) mengulas nutrisi tepat bagi penderita gangguan pernapasan.
Menurut Medical General Manager Kalbe, dr. Dedyanto Henky Saputra, M.Gizi, AIFO-K, mengatakan idealnya nutrisi mikro dan makro harus terpenuhi dalam sajian makanan. Dalam hal ini kerap disebut keragaman porsi.
“Tapi sering kali kita secara keragaman tidak seimbang. Jadi makan karbohidratnya kebanyakan tapi proteinnya kurang, atau vitamin mineralnya tidak terkecukupi,” ungkap dr. Dedyanto melalui siaran pers, Sabtu (12/3/2022).
Melalui Instagram Live @KalbeGroup, dr. Dedyanto mengatakan umumnya seseorang merasa sehat tapi ternyata tubuh Anda tidak bugar dan menimbulkan penyakit, seperti obesitas, hipertensi, dan diabetes.
“Jadi orang sehat saja banyak porsi makan yang keragamannya tidak pas. Apalagi bagi yang memiliki gangguan pernapasan, pastinya porsinya sering kali tidak terkecukupi, apalagi keragamannya,” tambahnya.
Lebih lanjut dia mengatakan tujuan porsi makan adalah untuk menjaga berat badan agar dalam rentang berat badan ideal. Porsi makan pun harus tercukupi, yakni dengan memenuhi pedoman gizi seimbang dalam porsi makan, mencakup nasi, lauk, sayur, dan buah, yang mengandung nutrisi mikro dan makro.
“Tapi tidak semua orang bisa masak atau belanja, maka kita perlu menambahkan suplemen makanan. Biasanya kita terpikirnya tablet atau kapsul, tapi suplemen makanan itu banyak jenisnya, yang mengandung karbohidrat, protein, vitamin, lemak, dan mineral. Salah satunya adalah minuman serbuk atau susu,” jelasnya.
Pada kondisi tertentu, kita tidak bisa mencapai kebutuhan gizi harian, baik dari penyediaan makanan maupun keragamannya. Kondisi itu dapat dibantu dengan mengonsumsi oral nutritional supplements (ONS), yang salah satunya berbentuk susu.
Product Manager Kalbe, Mindo Fuji Gloria, S.Farm., Apt. menjelaskan, kebutuhan nutrisi setiap orang itu berbeda, apalagi untuk penderita gangguan pernapasan. “Kalbe sendiri punya ONS yang bisa jadi bahan tambahan nutrisi yang namanya Pulmosol,” ungkapnya.
Pada sisi lain, Mindo menyebut ada beberapa orang memiliki kesulitan makan, apalagi pada mereka yang sering kali mual atau muntah akibat gejala penyakit. Begitu juga terhadap mereka yang terinfeksi Covid-19 varian Omicron dengan gejala radang tenggorokan.
Dia menegaskan efek sulit makan tidak dapat dibiarkan, karena kondisi-kondisi tersebut justru sangat membutuhkan nutrisi yang tepat. “Tidak mungkin dibiarkan tidak makan, jadi lebih praktis tinggal minum, seperti Pulmosol yang hanya perlu dilarutkan dengan air,” tegasnya.
Dia menjamin Pulmosol mengandung gizi yang cukup untuk penderita pernapasan. Adapun perbedaan dengan susu lain adalah dari sisi kalorinya yang lebih tinggi, proteinnya tinggi, karbohidratnya lebih rendah, lemak yang tidak mengandung kolesterol, seratnya ada yang sudah disesuaikan untuk gangguan pernapasan, multivitamin juga lengkap.
“Salah satu keunggulan Pulmosol dibanding ONS maupun susu lain ialah secara jumlah proteinnya cukup dominan, yaitu 1,5 kali lipat lebih besar kalau dibandingkan susu steril maupun susu murni. Maka, dapat menguatkan massa otot pernapasan yang menurun akibat infeksi, paparan asap rokok terus-menerus, atau gaya hidup lainnya,” tuturnya.
Dia pun memastikan Pulmosol dapat dikonsumsi oleh semua pasien gangguan pernapasan di atas 12 tahun. Baik bagi penderita penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), asma, pneumonia, Covid-19, hingga perokok jangka panjang yang memiliki fungsi paru menurun. Sedangkan untuk anak-anak berusia di bawah 12 tahun, harus konsultasi dengan dokter gizi atau dokter anak terlebih dahulu sebelum mengonsumsi Pulmosol.
Penulis: Gloria Fransisca Katharina Lawi
Discussion about this post