Jakarta, Prohealth.id – Daging kambing ternyata tida memiliki angka kolesterol yang tinggi dibandingkan jenis daging sapi ataupun daging ayam.
Menurut Medical Affairs Kalbe Nutritionals, dr. Adeline Devita, dalam Instagram Live @ptkalbefarmatbk orang-orang kerap menyebar informasi bahwa daging kambing tinggi kolesterol.
“Ini jadi identik, takut makan daging kambing, takut kolesterolnya tinggi,” ujarnya.
Lebih lanjut dr. Adeline mengatakan, angka kolesterol pada makanan dapat menjadi tinggi, tidak hanya berdasarkan bahan makanannya. Melainkan, dipengaruhi juga oleh cara mengolah makanan tersebut. Begitu pula dengan daging kambing yang sering kali disebut tinggi kolesterol. Faktanya, kandungan kolesterol pada daging kambing lebih rendah daripada jenis daging merah lain, ataupun daging ayam.
“Bisa karena cara memasak kambingnya itu sendiri. Cara memasak dan campuran bahan masaknya itu yang juga dapat mempengaruhi jumlah kolesterol dari suatu bahan makanan itu. Jadi tidak perlu terlalu khawatir, tapi perlu waspada saja apalagi jika kadar kolesterol kitasudah masuk kategori tinggi,” jelas dr. Adeline.
Salah satu cara membantu mengurangi kadar kolesterol dalam daging ialah dengan merebus daging terlebih dahulu dan buang air rebusan pertamanya. Kemudian, buang area kulit daging. Setelah itu, usai mengonsumsi bahan makanan yang tinggi kolesterol direkomendasikan segera mengonsumsi bahan makanan yang mengandung Plant Stanol Ester 2 gram per hari, sesuai pedoman penatalaksanaan dislipidemia.
Perlu diingat bahwa kolesterol dibutuhkan oleh tubuh, namun dengan kadar yang masih tergolong normal. Kolesterol bisa menjadi jahat, jika kadar kolesterol yang ada pada tubuh manusialebih dari 200 mg/dL.
“Kolesterol juga diproduksi oleh tubuh kita sendiri, sekitar 75 persen organ hati kitamemproduksi kolesterol, 25 persennya diperoleh dari makanan yang kita konsumsi. Karena tubuh kita membutuhkan kolesterol untuk pembentukan hormon, seperti hormon testosteron, hormon estrogen, dan hormon kortisol,” papar dr. Adeline.
Dia menekankan, masyarakat tidak perlu khawatir menikmati bahan makanan yang mengandung kolesterol. Namun, masyarakat perlu waspada memperhatikan cara memasak dan jumlah batasan kolesterol dalam tubuh, khususnya bagi pemilik kadar kolesterol kategori tinggi.
Dia juga mengingatkan agar masyarakat perlu melakukan check-up ke laboratorium minimal setahun sekali, untuk mengetahui kadar kolesterol, karena kadar kolesterol tinggi berisiko terserang penyakit jantung dan stroke.
Penulis: Gloria Fransisca Katharina Lawi
Discussion about this post