Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan dijadikannya SDM Kesehatan sebagai salah satu prioritas transformasi sistem kesehatan karena masih kurangnya sebaran tenaga kesehatan terutama dokter spesialis di seluruh Indonesia. Hal itu disampaikan Budi dalam laman resmi Kemenkes.
Berdasarkan catatan data tenaga medis Kementerian Kesehatan (Kemenkes), hingga 2021 Indonesia memiliki tenaga medis sebanyak 173.707 orang dan masih didominasi oleh dokter umum yang proporsinya sebesar 60 persen. Sedangkan proporsi dokter spesialis di Indonesia hanya sebanyak 24,4 persen, dokter gigi sebanyak 13,8 persen serta dokter spesialis sebanyak 1,8 persen.
Menanggapi hal itu, Kemenkes melalui program enam pilar transformasinya menggandeng berbagai institusi terkait seperti Kementerian Pendidikan dan Kementerian Agama dalam hal peningkatan SDM Kesehatan. Adapun wujud kerja samanya berupa pemberian beasiswa pendidikan kedokteran yang lebih banyak untuk memastikan peningkatan tenaga kesehatan khususnya dokter dan dokter spesialis.
Sementara itu, enam pilar transformasi kesehatan lainnya ialah berupa transformasi layanan primer, transformasi layanan rujukan, transformasi sistem ketahanan kesehatan, transformasi sistem pembiayaan kesehatan, transformasi SDM Kesehatan, dan transformasi teknologi kesehatan.
Lebih lanjut, Budi mengatakan dalam rangka menyukseskan program transformasi kesehatan ini, diperlukan adanya sinergi dan kolaborasi dari seluruh komponen bangsa untuk memperkuat komitmen agar dapat mempercepat implementasi transformasi yang ditargetkan harus tercapai di tahun 2024.
“Transformasi sistem kesehatan menjadi prioritas Kemenkes dalam dua tahun ini. Kami sangat membutuhkan partisipasi dari seluruh komponen bangsa baik itu pemerintah, swasta maupun organisasi untuk bisa membantu melancarkan keenam pilar transformasi kesehatan,” ujar Budi yang dikutip dari laman resmi Kemenkes.
Transformasi SDM Kesehatan oleh Industri
Permasalahan SDM Kesehatan di Indonesia tampaknya turut menjadi perhatian sektor industri kesehatan. Sebagaimana yang dilakukan oleh PT Kalbe Farma Tbk, yang mulai mempersiapkan SDM Kesehatan dalam industrinya. Hal itu dilakukan Kalbe melalui kerja sama dengan Monash University Indonesia agar kompetensi SDM nya dapat bersaing secara global.
Head of Corporate HRGA & HSSE Kalbe Jessyca Sentosa mengatakan kerja sama dengan Monash University Indonesia bertujuan untuk mempersiapkan pemimpin Kalbe generasi berikutnya serta untuk mengembangkan kompetensi SDM Kalbe.
“Kalbe mau go global, maka orang-orang kami pun harus dibekali supaya memiliki mindset atau berwawasan secara global. Kami juga berharap dengan kemitraan bersama Monash University ini bisa menjadi kesempatan berkembang dan bertumbuh baik bagi Kalbe sendiri maupun bagi Monash, serta bisa membawa Indonesia lebih baik lagi dengan aktif berkontribusi dalam peningkatan kesehatan masyarakat,” ujar Jessyca dalam siaran pers PT. Kalbe Farma Tbk, pada Senin, 23 Desember 2022 lalu.
Menanggapi hal itu, Assistant Professor, Master in Business Innovation, Monash University, Indonesia Dr. Harriman Samuel Saragih mengatakan bahwa dalam program kerja sama tersebut, Monash University, Indonesia juga akan turut menggandeng sekolah farmasi di Melbourne.
“Di bawah koordinasi Master of Business Innovation di Monash University, Indonesia, kami akan bekerja sama dengan sekolah farmasi di Melbourne, dan kami akan berusaha memberikan program pelatihan terbaik yang menjembatani antara teori dan praktik di Indonesia dan Australia yang relevan bagi Kalbe sesuai dengan nilai-nilai Panca Sradha,” ujar Dr. Harriman.
Menurut pernyataan PT. Kalbe Farma Tbk dalam siaran persnya, Monash University sendiri merupakan perguruan tinggi yang menyandang gelar sebagai universitas terbaik yang masuk ke dalam peringkat 44 dunia berdasarkan Times Higher Education (THE) world university rangkings 2023. Keterlibatan Monash University, Indonesia, akan dimulai pada bulan Februari 2023 mendatang hingga enam bulan lebih kedepan dengan secara intensif dalam program pengembangan kompetensi bersama Kalbe.
Selain itu, dalam melakukan kontribusi peningkatan kesehatan masyarakat, PT. Kalbe Farmasi Tbk juga menjalin kerja sama melalui kolaborasi dengan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) wilayah 3 Jakarta dan Ikatan Pekerja Sosial Masyarakat (IPSM) Nasional.
Head of Corporate Communication and Sustainability PT Kalbe Farma Tbk Melina Karamoy menyebut kolaborasi ini sebagai bentuk strategi keberlanjutan untuk Bersama Sehatkan Bangsa dan misi meningkatkan kesehatan untuk kehidupan yang lebih baik. Program kolaborasi yang dilakukan dengan LLDIKTI Wilayah 3 Jakarta direncanakan akan menjadi gerakan bersama kampus di bawah koordinasi LLDIKTI Wilayah 3.
“Dan untuk melaksanakan hal tersebut, kami membuka kolaborasi dengan mitra yang sejiwa sehingga kemudian kita melakukan komitmen melalui penandatanganan MoU bersama LLDIKTI Wilayah 3 Jakarta IPSM Nasional,” ujar Melina dalam siaran pers PT. Kalbe Farma TBK pada Rabu, 21 Desember 2022 lalu.
Kepala LLDIKTI Wilayah 3, Dr. Ir. Paristiyanti Nurwardani, M.P., mengatakan kolaborasi ini akan dilakukan dengan menggandeng beberapa perguruan tinggi dari sekitar 290 perguruan tinggi yang dinaungi LLDIKTI Wilayah 3. Kerja sama ini dilakukan bersama institusi yang sejiwa dan memiliki misi yang sama.
Pihak Kalbe menyatakan bahwa pada awalnya kolaborasi ini merupakan aksi mengumpulkan sampah botol plastik dari kantor Kalbe Group se-Jabodetabek. Kemudian selanjutnya aksi tersebut dilakukan dalam kolaborasi bersama perguruan tinggi seperti Universitas Budi Luhur (UBL), Institut Transportasi dan Logistik (ITL) Trisakti dan Kampus Diakoneia Modern (KDM) pada Kegiatan Keberlanjutan Greget Plastik Season 2.
Rektor ITL Trisakti Dr. Tjuk Sukardiman, M.Si. menyatakan kolaborasi ini selaras dengan misi mereka yakni menolong yang membutuhkan. Begitu juga yang dinyatakan oleh Direktur Operasional Yayasan KDM Elyas Goklas Sotarduga, bahwa kolaborasi ini juga akan menjadi kesempatan untuk menambah teman dan belajar bersama untuk berkontribusi kepada masyarakat.
“Kami lebih suka menyebutnya sebagai friendrising, bukan fundraising, karena ini kesempatan kami menambah teman sebagai relawan. Semoga nantinya ada kesempatan untuk nanti belajar bersama, karena kami punya motto dilayani supaya melayani,” kata Sotar.
Program kolaborasi untuk peningkatan kesehatan masyarakat juga sebelumnya telah dilakukan Kalbe yang melakukan kerja sama dengan Relawan DIKTI (REDI) Wilayah 3 dan IPSM Nasional saat terjadi erupsi Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur. Kegiatan ini dilakukan dengan memberikan bantuan obat-obatan dan vitamin kepada masyarakat terdampak melalui RSUD Dr. Haryoto Kabupaten Lumajang.
Editor: Gloria Fransisca Katharina Lawi
Discussion about this post