Sebagian besar penduduk Indonesia yang saat ini berusia muda, diperkirakan akan menua dengan cepat dan berpotensi dalam membebani infrastruktur kesehatan. Untuk memitigasi potensi krisis kesehatan, genomik dapat menjadi alternatif untuk memberikan perawatan preventif dan solusi pengobatan yang tepat. Dengan penerapannya dalam bidang kedokteran dan bioteknologi, genomik dapat mengarah pada berbagai perawatan, terapi, produk, dan teknologi baru. Seiring berkembangnya genomik, hal ini berpotensi dalam menghadirkan transformasi ekosistem perawatan kesehatan.
Oleh karena itu, East Ventures, perusahaan venture capital meluncurkan white paper “Genomics: Leapfrogging into the Indonesian healthcare future”. White paper ini dihadirkan oleh East Ventures dengan bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan Redseer Strategy Consultant, untuk memberikan pemahaman yang komprehensif tentang bagaimana genomik dapat memperbaiki sistem kesehatan di Indonesia. Selain itu, white paper ini berfungsi sebagai panduan bagi para pemangku kepentingan dalam mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk meningkatkan sistem dan infrastruktur kesehatan Indonesia di masa mendatang.
Budi Gunadi Sadikin, Menteri Kesehatan Republik Indonesia memberikan keynote speech mengenai situasi kesehatan Indonesia saat ini terutama kondisi layanan kesehatan di Indonesia saat ini masih tertinggal dari negara lain dalam hal pengeluaran layanan kesehatan dan harapan hidup.
Dia menyebut sinilah bidang genomik dan pengobatan presisi berperan, menawarkan pendekatan transformatif untuk mendiagnosis dan merawat pasien yang mempertimbangkan susunan genetik unik setiap individu. White paper ini merupakan sebuah langkah maju yang besar dalam upaya Kemenkes untuk merevolusi industri perawatan kesehatan di Indonesia dan sekitarnya.
“Jadi di setiap krisis, kita bisa melihat dari sudut yang berbahaya, dan juga akan ada peluang besar bagi kita untuk maju,” kata Budi dikutip dari siaran pers yang diterima Prohealth.id, Senin (20/2/2023).
Oleh karena itu, Kementerian Kesehatan juga melihat ini sebagai peluang bagus untuk melakukan reformasi besar. Salah satunya adalah reformasi teknologi kesehatan, termasuk bioteknologi.
“Pada hal ini saya percaya East Ventures dapat berperan, untuk melihat angin peluang selama krisis dan melompat ke era baru sistem kesehatan di Indonesia,” sambung Budi.
Lebih lanjut, Budi menyebut Indonesia baru saja memulai perjalanan genomiknya dan berada di jalur yang benar. Hal ini berpotensi membuka manfaat ekonomi yang bernilai sekitar US$100 miliar. Pemerintah Indonesia telah menetapkan tujuan studi genomiknya, yang sejalan dengan kebutuhan perawatan kesehatannya. Selain itu, berbagai kemajuan penting telah dicapai; salah satunya dengan mendirikan badan nasional Biomedical & Genome Science Initiative (BGSi) pada Agustus 2022, didukung oleh East Ventures sebagai salah satu donatur.
Willson Cuaca, Co-Founder dan Managing Partner East Ventures menjelaskan, ikut senang dapat bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan dalam menghadirkan white paper ini. Wilson mengingatkan, populasi yang sehat adalah salah satu aset bangsa yang paling penting. Sehingga East Venture berkomitmen untuk berperan secara aktif dalam mendukung pengembangan perjalanan kesehatan Indonesia.
“Kami berharap white paper ini memberikan wawasan yang diperlukan untuk mendukung perjalanan genomik di Indonesia,” kata Wilson.
Sejak awal, East Ventures yakin akan potensi teknologi genomik dalam merevolusi sistem dan infrastruktur kesehatan Indonesia. Pada saat investasi terkait genomik masih relatif baru, East Ventures telah menunjukkan kepercayaannya di sektor ini sejak 2018 melalui perusahaan portofionya, startup yang berfokus pada genome sequencing seperti Nalagenetics dan Nusantics.
“Kami yakin teknologi ini akan berperan penting dalam meningkatkan diagnosa medis, pengobatan, dan pencegahan penyakit kritis di Indonesia. Kami akan menggandakan investasi kami di sektor ini,” tambah Willson.
White paper “Genomics: Leapfrogging into the Indonesian health future” dapat diunduh secara gratis melalui www.east.vc/genomics.
Tak hanya itu, sebagai bagian dari komitmennya terhadap kemajuan kesehatan Indonesia, East Ventures juga mengumumkan dukungannya dalam program inkubasi bagi para startup dan inovator di bidang kesehatan oleh Digital Transformation Office Kementerian Kesehatan, yang diberi nama “Health Innovation Sprint Accelerator 2023 in collaboration with East Ventures”. Program ini bertujuan untuk memajukan kualitas kesehatan melalui inovasi di bidang healthtech dan biotech di Indonesia.
Para startup dapat mendaftarkan timnya untuk mendapatkan kesempatan dalam melakukan pitch ide dan produk yang inovatif kepada pemerintah dan para pemangku kepentingan terkait, termasuk investor dan akademisi. Sepuluh pemenang dari program ini akan menerima hadiah pendanaan sebesar Rp 250 juta per tim per startup untuk memulai ide mereka dan keuntungan eksklusif lainnya.
Aplikasi akan mulai dibuka pada 23 Februari 2023. Informasi lebih lanjut tentang Health Innovation Sprint Accelerator 2023 in collaboration with East Ventures dapat diakses melalui https://east.vc/id/sprintacc-2023/
Editor: Gloria Fransisca Katharina Lawi
Discussion about this post