Jakarta, Prohealth.id – Philips Foundation, menyediakan akses layanan kesehatan berkualitas bagi masyarakat pra-sejahtera dengan menyediakan akses pemeriksaan kanker payudara di kota-kota seperti Jabodetabek, Jember, Banjarbaru, Yogyakarta dan Padang.
Margot Cooijmans, Direktur Philips Foundation menerangkan, berdasarkan kampanye sosial yang diadakan tahun lalu, meliputi skrining kanker payudara terhadap 1.000 perempuan, berkolaborasi dengan Docquity dan Lovepink, Philips Foundation telah berhasil meningkatkan kesadaran tentang bahaya kanker payudara secara signifikan.
Philips Foundation pun berkolaborasi dengan Lovepink dan Docquity, Philips Foundation memberikan akses gratis kepada 1.000 perempuan pra-sejahtera untuk skrining kanker payudara di beberapa kota di Indonesia.
Dilansir berdasarkan data dari Globocan 2020 menunjukkan bahwa kanker payudara menduduki daftar teratas dari kasus baru di antara kasus kanker dan semua penyakit tidak menular lainnya. Oleh karena itu, Philips Foundation terus mendorong perempuan Indonesia untuk melakukan SADARI dan SADANIS.
“Philips Foundation berkomitmen untuk mendukung solusi perawatan kesehatan inovatif guna mengatasi masalah kesehatan di mana sumber daya terpenting masih belum tersedia. Kami sangat senang melihat kolaborasi kami dengan Lovepink dan Docquity memberikan dampak yang besar. Kami akan terus terlibat dalam kegiatan intervensi awal, terutama bagi masyarakat kurang mampu di Indonesia,” katanya melalui siaran pers, Selasa (8/2/2022).
Pim Preesman, Presiden Direktur Philips Indonesia, mengatakan sebagai perusahaan teknologi kesehatan, Philips mendorong perempuan untuk menjalani pemeriksaan secara rutin dan berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui tanda-tanda kanker payudara sejak dini.
“Philips berkomitmen untuk selalu menghadirkan solusi tercanggih untuk mendukung para tenaga medis profesional dalam mendeteksi kanker payudara dan membantu mereka untuk memberikan diagnosis yang lebih baik. Dengan begitu, perawatan yang diberikan akan sesuai dengan kebutuhan pasien.”
Sementara itu, Samantha Barbara, Ketua Yayasan Daya Dara Indonesia (Lovepink) menjelaskan, pihaknya sangat berterima kasih atas kerjasama yang luar biasa bersama Philips Foundation dan Docquity. Melalui kegiatan yang tersebut pihaknya berhasil menemukan 12 perempuan yang memiliki benjolan padat di payudaranya. Tiga diantaranya terdiagnosis kanker dan dua orang telah menjalani operasi.
“Hal ini tentunya sejalan dengan fokus kami yang ingin memberikan edukasi tentang deteksi dini serta memberikan dukungan moral kepada perempuan penderita kanker payudara, guna mengurangi jumlah penderita kanker payudara pada stadium lanjut,” jelas Samantha.
Farida, salah satu dari tiga perempuan yang terdiagnosis menderita kanker payudara, turut setuju dengan pernyataan Samantha; Ia mengaku tidak menyadari bahwa benjolan di tubuhnya sebenarnya adalah kanker. “Semua berawal ketika saya melihat kampanye Indonesia Goes Pink 2021 di media sosial, di mana salah satu programnya memberikan skrining gratis untuk 1.000 wanita. Saya langsung mendaftarkan diri untuk memeriksakan benjolan di tubuh saya,” jelas Farida. Hasil pemeriksaan tersebut menyatakan bahwa Farida terdiagnosis kanker stadium II. Melalui deteksi ini Farida dapat lebih cepat menentukan langkah pengobatan selanjutnya.
Farida lalu menjalani perawatan lanjutan, yaitu operasi dan kemoterapi yang mendapat dukungan penuh dari keluarganya. Sebuah keputusan yang sulit, namun keinginan untuk pulih dan dukungan moral dari keluarga Farida membantu mengalahkan ketakutan dan kekhawatirannya. Berdasarkan pengalamannya tersebut, Farida kini menyadari pentingnya SADARI (pemeriksaan payudara sendiri) dan SADANIS (pemeriksaan payudara klinis).
“Saya bersyukur bisa mengikuti pemeriksaan payudara gratis melalui program yang diadakan oleh Philips Foundation dan Lovepink. Saya menyadari pentingnya SADARI dan SADANIS. Jika saja saya tidak melakukan pemeriksaan, maka saya tidak akan tahu bahwa saya menderita kanker payudara hingga hari ini. Oleh karena itu, saya menghimbau dan mendorong semua perempuan untuk melakukan SADARI dan berani untuk terus melakukan SADANIS karena seperti kata pepatah: semakin cepat akan semakin baik,” jelas Farida.
Penulis: Gloria Fransisca Katharina Lawi
Discussion about this post