Program DAHSAT diharapkan semakin banyak hadiri di banyak wilayah dengan melibatkan lebih banyak pihak dan lintas sektor. Utamanya untuk menangani dan mencegah kasus stunting di Indonesia.
Deputi Bidang Pengendalian Penduduk BKKBN Bonivasius Prasetya Ichtiarto mengatakan pemerintah telah membagi upaya mengatasi stunting menjadi dua hal, yaitu pencegahan dan penanganan. Dalam pencegahan stunting, 1000 hari pertama kehidupan merupakan momentum penting karena seluruh organ pending dan sistem tubuh mulai terbentuk dengan pesat.
“Karena itu, sangat penting untuk memberikan asupan gizi yang seimbang pada masa 1000 hari pertama kehidupan. Saya yakin program ini dapat mendorong penurunan angka stunting yang telah menjadi salah satu tujuan pemerintah sejak awal,” kata Bonivasius melalui siaran pers dari Nestle Indonesia yang diterima di Jakarta, Minggu (30/4/2023).
Program DASHAT merupakan program intervensi gizi dan memaksimalkan pemberdayaan masyarakat dalam pemenuhan gizi keluarga. Nestle Indonesia bersama BKKBN melaksanakan Program DASHAT di Desa Gintungkerja dan Kelurahan Karawang Kulon, Kabupaten Karawang sejak Agustus hingga Desember 2022.
Program DASHAT di Kabupaten Karawang difokuskan pada penyediaan makanan bergizi dan susu fortifikasi sebanyak tiga kali seminggu kepada 85 balita selama tiga bulan dengan membuat dapur bersama yang dikelola kader.
“Saya mengapresiasi seluruh pihak yang terlibat program DASHAT dalam memberdayakan masyarakat dan melakukan intervensi gizi. Saya berharap program-program DASHAT semakin banyak hadir untuk meningkatkan kesehatan anak Indonesia,” tuturnya.
Guru Besar Pangan dan Gizi Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof. Ali Khomsan mengatakan berdasarkan hasil yang diperioleh dari program tersebut, terlihat bahwa pemberian jenis makanan dan minuman dengan gizi seimbang dapat membantu meningkatkan gizi anak di daerah yang ditargetkan.
Program DASHAt memberikan hasil dan dampak positif. Status gizi anak balita mengalami penibgkatan dan mendorong perubahan pola gaya hidup. Berdasarkan data tinggi badan menurut usia, jumlah anak dengan kondisi stunting berat mengalami penurunan signifkan sebanyak 23 persen. Sedangkan berdasarkan berat badan menurut umur, jumlah anak dengan berat badan sangat kurang mengalami penurunan 17 persen.
“Kami berharap program ini tidak berhenti sampai di sini. Kebiasaan dalam menyediakan makanan dengan gizi seimbang bagi keluarga yang telah terbentuk melalui program ini dapat dilakukan secara mandiri oleh masyarakat,” tuturnya.
Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022, angka stunting di Indonesia menurun dari 24,4 persen pada 2021 menjadi 21,6 persen. Pemerintah menetapkan target penurunan angka stunting di Indonesia sebesar 14 persen pada 2024.
Direktur Corporate Affairs Nestle Indonesia Sufintri Rahayu mengatakan setelah melakukan intervensi gizi selama tiga bulan di dua desa/kelurahan di Kabupaten Karawang, ditemukan hasil yang cukup signifikan dalam peningkatan gizi kelompok sasaran.
“Tingkat kecukupan energi meningkat dari 77,6 persen menjadi 89,0 persen, meningkat dari 153,4 persen menjadi 187,9 persen untuk protein, meningkat dari 80,6 persen menjadi 97,5 persen untuk lemak, dan meningkat dari 67,3 persen menjadi 75,5 persen untuk karbohidrat. Peningkatan asupan gizi juga terjadi pada zat besi, zink, dan kalsium,” jelasnya.
Discussion about this post