Jakarta, Prohealth.id – Calon presiden nomor urut 01, Anies Baswedan mengklaim banyaknya jumlah korban kekerasan seksual dan kesehatan mental di Indonesia.
“Kesehatan mental, kekerasan seksual, lebih 15 juta orang menjadi korban. Ini problem-problem yang tidak menjadi kepedulian segelintir elite,” kata Anies, dalam debat capres kelima di Jakarta Convention Center pada 4 Februari 2024 lalu.
Melalui situs Cekfakta.com, Kementerian Kesehatan, menurut riset kesehatan dasar (Riskesdas) tahun 2018, lebih dari 19 juta penduduk berusia lebih dari 15 tahun mengalami gangguan mental emosional. Kemudian, lebih dari 12 juta penduduk berusia lebih dari 15 tahun mengalami depresi.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Masalah Kesehatan Jiwa dan Napza Celestinus Eigya Munthe mengatakan, sekitar satu dari lima penduduk di Indonesia mengalami gangguan jiwa. Sementara, berdasarkan data Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), sebanyak 29.883 orang menjadi korban kekerasan seksual pada 2023.
Perinciannya, 6.332 korban berjenis kelamin laki-laki, dan 26.161 berjenis kelamin perempuan. Associate Professor, Data Science Program Monash University Indonesia & Co-director Monash Data and Democracy Research Hub Derry Wijaya menguatkan pernyataan itu. Pasalnya, dalam penelitian I-NAMHS (Indonesia-National Adolescent Mental Health Survey) satu dari tiga remaja di Indonesia mengalami kesehatan mental di tahun 2022.
“Angka tersebut setara dengan 15,5 juta remaja,” ucap Derry.
Sedangkan, menurut Direktur Eksekutif Setara Institute Halili Hasan mengungkapkan, tak mudah memverifikasi pernyataan Anies lantaran tidak ada parameter waktu.
“Pernyataan calon (presiden) sulit diverifikasi, karena tidak ada parameter waktu yang digunakan. Berbasis data pengaduan Komnas Perempuan sepanjang tahun 2022, kekerasan seksual merupakan kasus tertinggi (sebanyak 1.127 kasus),” kata Halili.
Editor: Gloria Fransisca Katharina Lawi
Discussion about this post