Jakarta, Prohealth.id – Calon Presiden nomor 3 Ganjar Pranowo menyebut anggaran kesehatan terpotong, pernyataan tersebut diucapkannya dalam debat capres kelima.
“Hanya memang ketika UU sebelumnya mengatur persentase dari anggaran untuk kesehatan yang diberikan angka 5 sampai 10 persen itu terpotong itu harus dikembalikan,” katanya pada Minggu, 4 Februari 2024 lalu.
Berdasarkan situs Cekfakta.com, Liputan6 pernah memuat artikel berjudul “Kesehatan dan Ekonomi Sama Penting, Ini Cara Kemenkeu Siasati Masalah Keterbatasan Anggaran!” pada 25 September 2023 lalu.
Isinya, bahwa dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2024, Kementerian Keuangan bersama Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia telah menetapkan Anggaran Kesehatan sebesar Rp187,5 triliun. Nilai ini setara dengan 5,6 persen dari APBN.
Secara tren 5 tahun terakhir, anggaran kesehatan cenderung meningkat selama lima tahun terakhir. Hal ini utamanya untuk penanganan Covid-19 dan menyesuaikan dengan kebutuhan kesehatan masyarakat. Saat guncangan besar pandemi Covid-19, pemerintah mengalokasikan banyak anggaran untuk menangani krisis kesehatan nilainya mencapai Rp312,4 triliun.
Tercatat, pada tahun 2020 anggaran kesehatan berjumlah Rp172,3 triliun. Lalu tahun 2021 menjadi Rp312,4 triliun, kemudian di tahun 2022 menjadi Rp188,1 triliun. Lalu outlook tahun 2023 ini sebesar Rp172,5 triliun. Dengan Anggaran Kesehatan tahun 2024 sebesar Rp187,5 triliun, maka jumlahnya meningkat 8,7 persen atau Rp15,0 triliun dibandingkan outlook Anggaran Kesehatan tahun sekarang.
Dalam artikel berjudul “Dalam Nota Keuangan, Jokowi Patok Anggaran Kesehatan Capai Rp186,4 Triliun” dari Liputan6.com, Presiden Joko Widodo menyampaikan pemerintah akan mengalokasikan Rp186,4 triliun untuk sektor kesehatan di tahun 2024 mendatang. Jokowi mengungkapkan itu dalam penyampaian Rancangan Undang-Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RUU APBN) 2024.
Jokowi mematok angka itu setara dengan 5,6 persen dair total besaran APBN. Satu perhatiannya adalah untuk memperkuat sumber daya manusia (SDM) yang sehat dan produktif.
“Untuk menghadirkan SDM yang sehat dan produktif, anggaran kesehatan direncanakan sebesar Rp186,4 triliun atau 5,6 persen dari APBN,” kata dia dalam Pidato Presiden pada Penyampaian Keterangan Pemerintah Atas Rancangan Undang-Undang Tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2023 beserta Nota Keuangan, di Jakarta, Rabu (16/8/2023).
Penelusuran mengarah pada artikel berjudul “Anggaran Kesehatan 2024 Ditetapkan Sebesar 5.6 Persen dari APBN, naik 8.1 Persen dibanding 2023” dari situs resmi Kementerian Kesehatan, sehatnegeriku.kemkes.go.id.
Untuk tahun 2024, Anggaran kesehatan direncanakan sebesar Rp 186,4 triliun atau sebesar 5,6 persen dari APBN. Jumlah ini meningkat 8,1 persen atau Rp 13,9 triliun, dibandingkan dengan anggaran pada tahun 2023.
Indonesia menjadi salah satu negara yang berhasil menangani krisis kesehatan dan memulihkan ekonomi dengan cepat dan baik setelah guncangan hebat pandemi COVID-19.
Pertumbuhan ekonomi selama tujuh kuartal terakhir, sejak akhir 2021, secara konsisten berada di atas 5,0 persen. Pemulihan ekonomi yang cepat dan kuat telah membawa Indonesia naik kelas. Indonesia pun masuk kembali ke dalam kelompok negara berpendapatan menengah atas di tahun 2022.
“Alhamdulillah, Indonesia telah berhasil mengatasi tantangan besar akibat pandemi tersebut dengan hasil yang baik,” jelas Menteri Kesehatan Budi G. Sadikin.
Editor: Gloria Fransisca Katharina Lawi
Discussion about this post