Jakarta, Prohealth.id – Dalam pantauan Prohealth.id dan Jaringan Pemeriksa Fakta, ada beberapa unggahan yang menarasikan produk jurnalistik siniar ‘Bocor Alus Politik’ dari Tempo sebagai media yang tidak berpihak pada masyarakat Indonesia.
Temuan pertama, terdapat potongan gambar dengan wajah mantan ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Sasmito Madrim. Gambar tersebut mencantumkan kutipan “Bocor Alus program Disintegrasi bangsa. Boikot Bocor Alus Tempo.” Foto ini dilampirkan dengan tulisan caption “BOIKOT BOCOR ALUS”.
Gambar tersebut diunggah pada 18 Maret 2025 pukul 05.40 WIB. Saat Prohealth.id melakukan pengecekan, konten ini mendapat sekitar 50 views sampai dengan 20 Maret 2025 pukul 17.30 WIB.
Pada hari yang sama, akun yang sama juga mengunggah foto host siniar Bocor Alus Tempo, Stefanus Pramono. Narasi yang tertulis dalam gambar itu adalah ‘Tempo Mendukung Pemecatan Sasmito Madrim Dari media VOA Indonesia.’
Sasmito Madrim memberikan klarifikasi melalui akun media sosialnya. Ia menulis, “Saya ingin menegaskan bahwa konten yang beredar di media sosial yang menyertakan foto saya dengan narasi fitnah ke tim Bocor Alus adalah sesat,” pada 20 Maret 2025.
Ia menegaskan tidak pernah menyatakan bahwa Tempo mendukung pemecatan dirinya dari VOA. Ia pun tidak pernah menyatakan bahwa siniar Bocor Alus Politik Tempo merupakan program disintegrasi bangsa.
“Ini merupakan cara-cara kotor yang harus dihentikan karena bisa membangun narasi sesat di publik,” tulis Sasmito lagi.
Untuk pernyataan Dari mas Sasmito, kawan2 diperkenankan mengutipnya, saya sudah minta izin buat digunakan oleh jaringan pemeriksa fakta dalam proses debunking unggahan yang mengikutsertakan namanya terkait Bocor Alus Politik.
Perihal foto dirinya yang tersebar, Sasmito menegaskan konten tersebut jelas tidak sesuai fakta.
“Saya tidak pernah mengeluarkan pernyataan seperti itu. Konten Bocor Alus itu produk jurnalistik yang dihasilkan dengan kaidah jurnalistik,” tuturnya dalam wawancara kepada Koalisi Cek Fakta.
Sasmito khawatir gambar ini membuat informasi yang keliru di publik dan menciptakan adu domba. “Kalau dengan kawan-kawan Tempo, saya yakin mereka paham (bahwa itu bukan pernyataan saya). Tapi orang yang tidak kenal saya, bisa jadi memandang Bocor Alus itu (sesuai) pernyataan saya dan menganggap Tempo adalah media yang memecah belah publik,” ujar Sasmito.
Kesimpulan dari narasi ini adalah bertujuan menyebarkan ujaran kebencian. Sasmito Madrim sendiri pernah mengalami peretasan akun Whatsapp, Instagram, Facebook, serta nomor handphone, dan serangan disinformasi terhadap dirinya pada 23 Februari 2022.
Dalam konteks serangan disinformasi, Sasmito saat itu menjabat sebagai Ketua Umum Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia. Ia muncul dalam poster di media sosial pada 24 Februari 2024 dengan narasi: Sasmito mendukung pemerintah membubarkan FPI, Sasmito mendukung pemerintah membangun Bendungan Bener Purworejo, dan Sasmito meminta Polri menangkap Haris Azhar dan Fatia.
Pemeriksa Fakta: Gloria Fransisca Katharina
Editor: Irsyan Hasyim
Discussion about this post