Prohealth
  • Kesehatan
  • Ekonomi
  • Perempuan dan Anak
  • Penggerak
  • Regulasi
  • Lingkungan
  • Cek Fakta
  • Jurnalisme Warga
  • Infografis
No Result
View All Result
  • Kesehatan
  • Ekonomi
  • Perempuan dan Anak
  • Penggerak
  • Regulasi
  • Lingkungan
  • Cek Fakta
  • Jurnalisme Warga
  • Infografis
No Result
View All Result
Prohealth
  • Kesehatan
  • Ekonomi
  • Perempuan dan Anak
  • Penggerak
  • Regulasi
  • Lingkungan
  • Cek Fakta
  • Jurnalisme Warga
  • Infografis

Cek, Ini Gaya Hidup Bikin Anda Sakit Jantung, Merokok Salah Satunya

by Gloria Fransisca Katharina
Tuesday, 5 October 2021
A A
Cek, Ini Gaya Hidup Bikin Anda Sakit Jantung, Merokok Salah Satunya

Paparan dr Bambang. Sumber: RS Primaya Hospital/2021.

Jakarta, Prohealth.id – Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Primaya Hospital Bekasi Barat dr. Fachmi Ahmad M. Sp.JP, mengatakan pola hidup menjadi salah satu pemicu penyakit jantung. Dia mengatakan masyarakat harus mengingat sejumlah pola hidup ini berpotensi menimbulkan penyakit jantung.

Pertama, kurang beraktivitas fisik, terutama olahraga. Dia menegaskan arang beraktivitas fisik akan meningkatkan faktor risiko penyakit jantung, seperti kelebihan berat badan, tekanan darah tinggi, dan kadar kolesterol tinggi.

BacaJuga

Semangat Warga Yogyakarta Perangi Rokok

Mau Sehat, Cek Dulu Harga Vaksin dan Booster Vitamin di Rumahsakit

Kedua, makan makanan tidak sehat. Kandungan lemak jenuh, lemak trans, dan kolesterol dalam makanan akan mengakibatkan penyempitan dan pengerasan pembuluh darah. Terlalu banyak garam atau sodium bisa meningkatkan tekanan darah.

Ketiga, merokok. Menurut dr. Fachmi, rokok mengandung banyak zat seperti tar, karbon monoksida, dan nikotin yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan pembuluh darah.

Keempat, terlalu banyak minum alkohol. Dia menerangkan, alkohol bisa membuat kadar trigliserida atau zat lemak dalam darah melonjak hingga menyebabkan penyakit jantung.

Kelima, kurang beristirahat. Tubuh perlu beristirahat untuk memulihkan diri sehingga semua organ, termasuk jantung, dapat kembali bekerja secara normal. Kurang istirahat juga bisa memicu stres yang merupakan salah satu faktor risiko penyakit jantung.

Menurut dr. Fachmi Ahmad M. Sp.JP, makanan dan minuman yang berpotensi menimbulkan penyakit jantung adalah makanan dan minuman yang banyak mengandung gula, garam, lemak, dan karbohidrat olahan yang tidak baik bagi jantung. Apabila terlalu banyak, bahan pangan tersebut bisa mengganggu kerja jantung dan pembuluh darah. Makanan yang diolah dengan cara digoreng menggunakan minyak dan makanan cepat saji juga meningkatkan risiko penyakit jantung.

Adapun makan minuman yang direkomendasikan agar dapat menjaga kesehatan jantung adalah makanan dan minuman yang mengandung asam lemak Omega-3 dan Omega-6, serat, antioksidan, potasium, dan fitosterol.

“Zat-zat tersebut bisa menurunkan kadar kolesterol, menjaga elastisitas pembuluh darah, menurunkan tekanan darah, dan mencegah penumpukan plak yang dapat menyumbat pembuluh darah,” ujar dr. Fachmi melalui siaran pers, Senin (5/10/2021).

Demi menjaga jantung sehat, konsumsi makanan sebanyak tiga kali sehari dan dapat diselingi kudapan pada pagi menjelang siang serta sore hari. Oleh sebab itu salah satu kunci mencegah sakit jantung adalah menerapkan pola makan gizi seimbang.

Sebelumnya dr. Bambang Budiono, Sp.JP, FIHA. FAPSIC, FSCAI selaku Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Primaya Hospital Makassar, mengingatkan gejala nyeri dada bisa menjadi salah satu gejala dari penyakit jantung koroner (PJK).

Nyeri dada akibat jantung yang khas atau disebut angina pektoris stabil memiliki karakteristik yang bisa dibedakan dengan nyeri dada yang tidak disebabkan oleh penyakit jantung (non cardiac). Ciri khas nyeri dada angina pektoris dicetuskan oleh aktivitas fisik dan dapat reda dengan beristirahat. Nyeri juga terasa menjalar ke rahang, bahu atau lengan.

“Nyeri dada pada angina tidak memiliki lokasi spesifik, bisa di dada kiri atau kanan, sekitar lambung, bahkan bisa juga dirasakan di punggung sehingga tidak dapat ditentukan dengan telunjuk terkait lokasi bagian tubuh yang mengalami nyeri dada,” ujar dr. Bambang Budiono

 

 

Penulis: Gloria Fransisca Katharina Lawi

Bagikan:
Tags: Bahaya Rokokgaya hidupjantung koronerpenyakit jantungRS Primaya Hospital

Discussion about this post

https://www.youtube.com/watch?v=ZF-vfVos47A
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

© 2024 Prohealth.id | Sajian Informasi yang Bergizi dan Peduli.

No Result
View All Result
  • Kesehatan
  • Ekonomi
  • Perempuan dan Anak
  • Penggerak
  • Regulasi
  • Lingkungan
  • Cek Fakta
  • Jurnalisme Warga
  • Infografis

© 2024 Prohealth.id | Sajian Informasi yang Bergizi dan Peduli.