Jakarta, Prohealth.id – Sampai dengan 26 Januari 2022 tercatat ada 7.010 angka konfirmasi positif Covid-19 sehingga saat ini total pasien konfirmasi Covid-19 di Indonesia mencapai 4,3 juta orang.
Berdasarkan data New All Record Kementerian Kesehatan tanggal 1-22 Januari 2022 Jumlah kasus konfirmasi nasional terus meningkat dalam 4 minggu terakhir. Proporsi kasus didominasi transmisi lokal, tidak lagi oleh pelaku perjalanan luar negeri (PPLN).
Pada 22 Januari 2022 sebanyak 90,1 persen kasus konfirmasi nasional merupakan transmisi lokal. Selanjutnya, data terakhir yang dihimpun Kemenkes menunjukkan kasus konfirmasi di Indonesia sebanyak 1.626 kasus. 20 pasien di antaranya menjalani perawatan di rumah sakit dan 2 pasien meninggal dunia.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan masyarakat tidak perlu panik tetapi harus terus waspada dan hati-hati karena memang laju penularannya tinggi. “Kita perlu, memastikan protokol kesehatan tetap berjalan, memakai masker, mencuci tangan, dan mengurangi kerumunan,” kata Menkes Budi Gunadi Sadikin pada konferensi pers virtual, Senin (24/1/2022) lalu.
Untuk memaksimalkan protokol kesehatan, Budi menegaskan bahwa data PeduliLindungi boleh dibuka publik sehingga masyarakat bisa melihat lokasi-lokasi mana yang menerapkan disiplin protokol kesehatan. Hal ini dapat membantu mengontrol penggunaan PeduliLindungi di fasiltas publik maupun di kantor.
Di samping itu, pemerintah juga terus gencarkan pelaksanaan surveilans. Karena kasus Omicron semakin banyak maka tidak semuanya menggunakan metode genome sequencing. Pasalnya metode genome sequencing akan lebih diarahkan untuk menganalisa pola penyebaran kasus Omicron.
“Untuk tracing kasus kita akan menggunakan PCR yang lebih cepat dengan SGTF yang bisa mendeteksi Omicron. SGTF sudah kita distribusikan dan akan segera kita tambah untuk didistribusikan ke daerah,” sambungnya.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan kasus yang disebabkan oleh para pelaku perjalanan luar negeri sudah berada di bawah 10 persen dari total kasus nasional. Lebih lanjut dia menyimpulkan bahwa transmisi lokal yang terjadi di Indonesia sudah lebih mendominasi dibandingkan waktu sebelumnya.
Data dari berbagai negara hari ini bahwa varian Omicron menunjukkan risiko perawatan dan juga tingkat kematian yang cukup rendah, namun memiliki kecepatan penularan yang tinggi yang menyebabkan jumlah kasus harian meningkat tajam dan berpotensi untuk meningkatkan jumlah perawatan di rumah sakit dalam waktu dekat.
“Dalam seminggu terakhir ini kasus harian terus mengalami peningkatan. Berdasarkan data yang kami himpun kasus di Jawa – Bali kami identifikasi bersumber dari peningkatan pada wilayah aglomerasi Jabodetabek,” katanya.
LAPORAN DARI WHO
Sementara itu berdasarkan laporan terbaru dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), secara global angka kasus Covid-19 meningkat selama 17-23 Januari 2022 sekitar 5 persen. Pada enam wilayah yang dipantau WHO ada lebih dari 21 juta kasus baru dalam satu pekan. Angka ini merupakan angka tertinggi sejak pandemi dimulai.
Hampir 50.000 kasus kematian juga tercatat pada periode tersebut. Per 23 Januari 2022, lebih dari 346 juta kasus terkonfirmasi dan lebih dari 5,5 juta kematian pun terlaporkan.
DI level global juga menunjukkan pertumbuhan kasus yang cenderung melambat di beberapa wilayah. Namun pertumbuhan tertinggi terjadi pada tiga tempat yakni di Mediterania Timur hanya 39 persen kasus baru, diikuti wilayah Asia Tenggara 36 persen, dan wilayah Eropa sebesar 13 persen.
Angka kematian per minggu yang meningkat pesat terjadi di Asia Tenggara hingga 44 persen, Mediterania Timur 15 persen, dan wilayah Amerika sebesar 7 persen. Sementara sisanya justru menunjukkan penurunan angka kematian.
Penulis: Gloria Fransisca Katharina Lawi
Discussion about this post