Jakarta, Prohealth.id – Kemampuan bedah para dokter ahli bedah mungkin kain diragukan karena selama pandemi Covid-19, praktik pembedahan relatif dibatasi.
Hal ini paling dirasakan oleh para lulusan fakultas kedokteran dalam dua tahun terakhir yang kegiatan praktik kliniknya terdampak oleh pandemi Covid-19. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, Departemen Klinik Ilmu Bedah Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) kembali menyelenggarakan Jakarta Annual Surgical Symposia (JASS) 2023 pada 4–11 Juni 2023. Acara ini terdiri dari kegiatan webinar, simposium, workshop, dan mendapat akreditasi tinggi dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).
Sekretaris Pimpinan Fakultas FKUI, Dr. dr. Yuli Budiningsih Sp.FM(K), menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada Departemen Klinik Ilmu Bedah FKUI atas upaya luar biasa dalam mengorganisir JASS 2023.
“Acara ini menjadi bukti nyata komitmen Departemen Bedah FKUI dalam menghadirkan platform berkualitas tinggi bagi para profesional bedah untuk terus belajar, bertukar pengetahuan, dan menjalin kolaborasi dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Indonesia,” ujar Dr. dr. Yuli melalui siaran pers yang diterima Prohealth.id, Kamis (22/6/2023).
Acara puncak JASS diadakan di Hotel Shangri-La Jakarta pada 9–10 Juni 2023. Kegiatan ini diikuti 164 peserta dengan rangkaian workshop diikuti oleh 156 orang dan Cadaveric Workshop berhasil menarik sebanyak 52 orang peserta.
Selain rangkaian lokakarya dan simposium, terdapat juga kesempatan bagi para peserta untuk mempresentasikan karya ilmiahnya dalam bentuk poster maupun presentasi podium. Sebanyak 18 abstrak yang dipresentasikan dengan media poster dan 10 karya ilmiah yang dibawakan di depan podium.
Seluruh karya ilmiah ini diterbitkan dalam suplementasi The New Ropanasuri Journal of Surgery.
Ketua JASS 2023, dr. Kshetra Rinaldhy, Sp.B, Subsp.Ped (K)., menyampaikan kebanggaannya terhadap kontribusi yang diberikan oleh para ahli bedah terkemuka dalam JASS 2023.
“Kami berharap bahwa melalui acara ini, para peserta dapat memperluas wawasan mereka, meningkatkan keterampilan bedah, dan mengembangkan jaringan kolaboratif yang akan membawa manfaat positif bagi perkembangan bidang bedah di Indonesia,” kata dr. Kshetra.
Asal tahu saja, JASS merupakan acara ilmiah yang ditujukan bagi para dokter umum, perawat, dokter spesialis, dan subspesialis bedah yang ingin memperbaharui dan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan klinis di bidang bedah.
Selain simposium, JASS 2023 juga mengadakan berbagai lokakarya praktis yang memungkinkan para peserta belajar dari ahli bedah berpengalaman dan mempraktikkannya langsung. Peserta dapat melihat demonstrasi teknik bedah terbaru, berlatih menggunakan peralatan medis canggih, dan mempelajari keterampilan praktis yang dapat diterapkan dalam praktik sehari-hari.
Adapun lokakarya yang diselenggarakan terdiri dari sirkumsisi, manajemen akses vaskular, manajemen luka dan perawatan stoma, teknik akses vaskular, proktologi laser, dan teknik penggunaan stapler usus.
Sementara itu, terdapat tiga loka karya yang memberi kesempatan pada peserta untuk melakukan tindakan langsung pada cadaver, yaitu Cadaveric Workshop 1 Trans-Oral Endoscopic Thyroidectomy Video Assisted, Cadaveric Workshop 2 yang berfokus untuk tindakan-tindakan bagi dokter umum, dan Cadaveric Workshop 3 yang mengkhususkan untuk tindakan bagi dokter-dokter spesialis.
Discussion about this post