Jakarta, Prohealth.id – Dosen Antropologi FISIP UNAIR sekaligus dosen yang memiliki keahlian dalam bidang Antropologi Gender dan Feminisme, Dr. Pinky Saptandari Dra, MA, memberikan pernyataan mengenai hari lansia.
Menurutnya, hari lansia merupakan hari untuk merawat memori kolektif. Khususnya tentang lansia menikmati dan mensyukuri usia dan memanfaatkan itu untuk kebaikan bagi sesama dan semesta.
“Lanjut usia itu patut disyukuri karena tidak semua orang berumur panjang, walau setiap ulang tahun selalu diberikan ucapan semoga panjang umur,” ungkap Pinky melalui siaran pers, Jumat (31/5/2024).
Pinky juga mengungkapkan bahwa terdapat kontribusi penting berupa menghormati, mengapresiasi, dan membahagiakan lansia untuk investasi masa depan. Tujuannya agar lansia juga mendapatkan cinta kasih dan kebahagiaan. Pinky berharap ini bisa menjadi sarana memberikan apresiasi terhadap lansia dan tidak memberikan batasan terhadap mereka.
“Dengan tema Hari Lanjut Usia ini, semoga masyarakat dapat mendukung dan memberi apresiasi terhadap lansia. Memberi ruang mereka untuk tetap bisa berkreasi, berdaya guna, dan tetap happy,” ungkap Pinky.
Persoalan-persoalan yang terjadi pada lansia juga tidak luput dari perhatian Pinky. Ia menyebutkan bahwa ada beberapa hal yang perlu diatasi secepatnya.
“Persoalan pentingnya mendorong peningkatan akses lanjut usia terhadap informasi dan layanan publik yang belum sepenuhnya ramah terhadap lansia,” ujar Pinky.
Ia mengatakan ada urgensi membenahi akses terhadap lansia, termasuk mendukung program-program untuk lansia. Ia beralasan, kebijakan dan program pemerintah selama ini belum sepenuhnya ramah terhadap lansia.
“Maka masih banyak yang harus pembenahan, antara lain fasilitas transportasi, toilet umum, kesehatan dan hiburan,” ungkap Pinky.
Terakhir, Pinky mengungkapkan bahwa Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) harus fokus untuk mendukung lanjut usia menjaga kebugaran. Bukan hanya menjadi tempat lansia datang untuk berobat.
Editor: Gloria Fransisca Katharina Lawi
Discussion about this post