Jakarta, Prohealth.id – Badan Kesehatan Dunia mencoba menjaga tingkat kesehatan dan kemampuan bertahan hidup bagi bayi premature yang lahir kurang dari 37 minggu, maupun bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari 2,5 kilogram.
Direktur Jenderal WHO, Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan panduan untuk menjaga kulit bayi prematur dari interaksi dengan benda asing termasuk kulit dari caregiver atau perawat. Kondisi kulit bayi prematur yang berkontak langsung kulit-ke-kulit dengan ibunya seringkali disebut dengaan metode perawatan kangaroo mother care. Panduan ini diluncurkan pada 17 November 2022, bertepatan dengan Hari Prematur Sedunia tahun ini.
Perawatan ini harus dilakukan ketika bayi dilahirkan dan sebelum bayi masuk dalam inkubator. Panduan baru ini merupakan praktik klinis yang membantu bayi dan ibu atau pengasuhnya untuk terhubung bersama setelah melahirkan.
Panduan ini juga didukung dengan sejumlah rekomendasi untuk menjamin hubungan emosional, serta dukungan finansial bagi keluarga bayi prematur yang umumnya berlatar belakang ekonomi kelas menengah ke bawah. Berdasarkan lebih dari 200 riset dan studi, panduan seperti ini penting untuk mengadvokasi emosional dan finansial bagi keluarga. Panduan juga mendorong pemerintah wajib memberikan cuti melahirkan bagi keluarga yang terutama memiliki bayi prematur dan berat badan di bawah standar sehat.
Panduan ini menganjurkan agar para tenaga medis bisa melakukan kerja-kerja yang baik membantu keluarga bayi prematur mengatasi stres akibat banyaknya permintaan dan kecemasan terkait kesehatan bayi.
“Bayi yang lahir prematur bisa hidup dengan baik, tumbuh, dan ikut mengubah dunia. Namun setiap bayi harus mendapatkan kesempatan sehat yang sama,” ujar Dr. Tedros melalui siaran pers yang diterima Prohealth.id, Rabu (16/11/2022).
Kondisi bayi prematur memang merupakan masalah kesehatan masyarakat. Setiap tahunnya, diperkirakan 15 juta bayi lahir prematur, dan lebih dari 20 juta bayi seluruh dunia lahir dengan berat badan di bawah standar. Menurut Dr. Tedros, kondisi ini masih terus bertambah, dan kelahiran prematur kini menjadi penyebab kematian bagi anak di bawah usia 5 tahun.
Dia juga menambahkan, “panduan ini menunjukkan perkembangan dari setiap target meningkatkan kesehatan bayi-bayi kecil dan prematur yang mana tidak selalu membutuhkan solusi berbasis teknologi, tetapi dengan memberikan jaminan akses kesehatan yang utama dibutuhkan setiap keluarga seluruh dunia,” sambung Dr. Tedros.
Berkaca dari dimana bayi-bayi tersebut dilahirkan, ada kesenjangan yang besar pada kesempatan hidup bayi-bayi prematur. Rata-rata bayi prematur lahir pada usia 28 minggu di negara-negara berkembang tapi masih bisa tumbuh, sementara di negara-negara miskin kemampuan hidup bayi prematur di bawah 10 persen.
Mayoritas bayi-bayi prematur ini bisa diselamatkan dengan biaya yang efektif, termasuk dengan memberikan jaminan pra kelahiran, pasca kelahiran, dan upaya manajemen preventif untuk mengatasi infeksi, dan metode kangaroo mother care, dikombinasikan dengan kontak kulit dalam waktu beberapa jam antara bayi dan ibu. Tak lupa, pentingnya mendukung dan membantu ibu dalam proses menyusui dengan ASI eksklusif.
Teknologi medis saat ini memang memungkinkan untuk bayi prematur bisa bertahan hidup selama beberapa hari pertama, minggu, atau bahkan bulan sampai tubuh mereka cukup kuat untuk melakukannya sendiri. Biasanya setelah lahir, bayi prematur akan masuk ke layanan Neonatal Intensive Care Unit (NICU).
NICU adalah fasilitas perlindungan untuk bayi yang baru lahir dalam jangka waktu terbatas. NICU dilengkapi dengan peralatan untuk memonitor perkembangan bayi. Meski setiap rumah sakit berbeda, tetapi umumnya mesin monitor yang ada di NICU memiliki sistem kerja yang sama yakni mencatat detak jantung, laju pernapasan, tekanan darah, dan suhu bayi. Selain itu terdapat pula oksimeter yang digunakan untuk mengukur jumlah oksigen dalam darah.
Seperti yang telah disebutkan rata-rata bayi yang lahir prematur memiliki berat badan kecil yang menyebabkan permasalahan pada suhu tubuhnya ketika dilahirkan. Sebagian besar juga membutuhkan bantuan untuk pernapasan. Untuk bayi dengan kasus serupa, rekomendasi sebelumnya tetap dilakukan yakni pentingnya memisahkan bayi dengan ibu dengan langsung menstabilkan kondisi bayi melalui inkubator. Ini membutuhkan waktu 3-7 hari. Meski demikian, riset terbaru menemukan, metode kangaroo mother care juga bisa menyelamatkan bayi karena mengurangi potensi hipotermia, infeksi, dan meningkatkan potensi menyusui dengan ASI eksklusif.
Menurut Dr. Karen Edmond, Pelayan Medis untuk Kesehatan Bayi Baru Lahir WHO menyatakan, selama pandemi COVID-19 banyak perempuan yang mengalami kondisi katastropik pada kesehatannya dan kesehatan sang bayi yang lahir lebih awal dan terlalu kecil.
“Panduan ini menegaskan pentingnya mendukung keluarga dan bayi-bayi prematur dan menjamin orang tua mendapatkan fasilitas dan layanan kesehatan terbaik utamanya dalam masa penuh kecemasan,” ungkap Dr. Karen.
Panduan terbaru yang fokus secara khusus bagi kelompok keluarga miskin yang belum tentu mendapatkan akses teknologi kesehatan, atau dukungan listrik yang memadai, panduan ini tetap relevan bagi negara berkembang dan negara maju. Panduan ini akan memberikan langkah teknis untuk menjamin keluarga dan bayi yang baru lahir mendapatkan layanan intensif.
Misalnya saja, layanan ASI eksklusif sangat direkomendasikan bagi bayi yang lahir prematur dan berat badan di bawah rata-rata. ASI jauh lebih baik untuk menurunkan risiko infeksi pada bayi ketimbang susu formula. Oleh karenanya, ketika sang ibu pun belum mampu mengeluarkan ASI, maka bayi prematur berhak mendapat ASI dari donor ASI dibandingkan susu formula.
Awal tahun ini WHO juga meluncurkan rekomendasi serupa untuk perempuan yang berisiko melahirkan secara premature. Panduan ini meliputi pelayanan dan perawatan pada bayi dan ibu. Panduan ini adalah revisi terbaru dari yang pertama kali rilis tahun 2015 lalu.
Asal tahu saja, tanggal 17 November diperingati sebagai Hari Prematur Sedunia atau World Prematurity Day. Tujuan dunia memperingati Hari Prematur Sedunia adalah untuk meningkatkan kesadaran akan tantangan dan beban kelahiran prematur secara global.
Selaras dengan panduan yang diluncurkan, tema Hari Prematuritas Sedunia 2022 adalah A parent’s embrace: a powerful therapy. Enable skin-to-skin contact from the moment of birth. Adapun arti tema Hari Prematur Sedunia 2022 adalah “Pelukan orang tua: terapi yang ampuh. Aktifkan kontak kulit-ke-kulit sejak saat lahir.”
Penulis: Gloria Fransisca Katharina Lawi
Discussion about this post