Jakarta, Prohealth.id – International Pediatric Association (IPA) atau Asosiasi Dokter Anak Internasional bekerjasama dengan Ikatan Dokter Anak Indonesia serta sejumlah perwakilan lembaga dan pihak masyarakat dalam Workshop Champion Imunisasi Nasional di Jakarta pada akhir pekan lalu.
Workshop Champion Imunisasi Nasional ini mengumpulkan para pemangku kepentingan, para ahli, dan advokat dari seluruh wilayah Indonesia dalam bidang imunisasi. Fokusnya adalah untuk mengatasi tantangan-tantangan krusial dan memperkuat upaya menuju pencapaian cakupan vaksinasi yang lebih tinggi di seluruh Indonesia. Acara tersebut adalah inisiasi Bill and Melinda Gates Foundation (BMGF). Turut hadir dalam pembukaan workshop tersebut, Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin.
Melalui siaran pers, Selasa (26/3/2024), Dr. Naveen Thacker, Presiden International Pediatric Association (IPA) menyampaikan bahwa Workshop Champion Imunisasi Nasional ini berfungsi sebagai platform untuk pertukaran wawasan berbagi praktik terbaik. Serta untuk memperkuat kolaborasi dalam mengatasi keengganan terhadap vaksin dan disinformasi, serta mengajarkan pada para peserta keterampilan komunikasi antarpribadi terkait isu imunisasi.
Topik diskusi kali ini salah satunya membahas jenis vaksin HPV. Pemerintah telah memperkenalkan imunisasi HPV pada sistem kesehatan yang ada dan telah mengidentifikasi tindakan yang perlu untuk perbaikan. Meskipun hasil validasi data menunjukkan bahwa survei cakupan Imunisasi HPV2 tinggi yakni lebih dari 90 persen, tetapi jumlahnya tidak merata di seluruh provinsi di Indonesia. Apalagi, keengganan terhadap vaksin HPV tetap menjadi tantangan.
Prof. Dr. dr. Hartono Gunardi, Sp.A(K), Kepala Satuan Tugas Imunisasi IDAI menyatakan, studi vaksin HPV menemukan bahwa tidak ada efek samping serius yang dilaporkan. “Selain itu, vaksinasi HPV menawarkan strategi yang hemat biaya untuk mencegah kematian dan morbiditas yang dapat disebabkan oleh HPV,” katanya.
Prof. Dr. dr. Aman B. Pulungan, Sp.A(K), FAAP, FRCPI (Hon.), selaku Direktur Eksekutif IPA menegaskan, keterlibatan semua pemangku kepentingan termasuk organisasi profesional sangat penting untuk memastikan keberhasilan sosialisasi vaksin HPV. Utamanya guna mencapai eliminasi kanker serviks pada tahun 2030.
Sementara itu, Ketua Pengurus Pusat IDAI, Dr Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K) dalam sambutannya mengingatkan bahwa Indonesia harus fokus pada penyelesaian kesenjangan yang ada dalam cakupan vaksinasi. Termasuk fokus pada peserta yang terlibat dalam diskusi intens dan sesi perencanaan strategis untuk merumuskan solusi yang dapat dilaksanakan dalam sosialisasi imunisasi, guna mewujudkan masyarakat Indonesia yang lebih sehat.
Indonesia merupakan negara kedua setelah Nigeria yang mengadakan Workshop Champion Imunisasi Nasional dengan hasil perumusan rencana aksi komprehensif, yang menguraikan strategi dan inisiatif yang ditargetkan untuk meningkatkan cakupan vaksinasi di seluruh negeri.
Program ini rencananya berlangsung selama 2 tahun dengan tujuan agar para champions nasional akan menciptakan lebih banyak jaringan informasi untuk advokasi vaksinasi di wilayah dan lembaga mereka masing-masing. Apalagi dengan pengawasan dari IPA dan IDAI dengan komitmen untuk memajukan upaya imunisasi, penerimaan vaksin, dan melindungi kesehatan serta kualitas generasi masa depan.
Editor: Irsyan Hasyim
Discussion about this post