Jakarta, Prohealth.id – Sebagai Upaya dan strategi pelibatan masyarakat dalam proses penyusunan RPJPN 2025-2045 yang ditargetkan menjadi undang-undang pada September 2023, Kementerian PPN/Bappenas menggelar Konsultasi Publik RPJPN 2025-2045 di Nusa Dua, Bali, sejak 19 Mei 2023 lalu dan masih berlangsung sampai saat ini.
Dalam RPJPN 2025-2045, Bappenas menuangkan target dan sasaran pembangunan menujui Indonesia Emas 2045. Deputi Bidang Ekonomi Kementerian PPN/Bappenas Amalia Adininggar Widyasanti memaparkan, Indonesia Emas 2045 dicapai dengan tiga upaya transformasi, yaitu transformasi sosial, transformasi ekonomi, dan transformasi tata kelola di setiap wilayah Indonesia.
“Penting diterapkan wilayah adalah pusat-pusat pertumbuhan baru, percepatan, pengembangan, dan operasionalisasi kawasan strategis yang sudah ada sebagai engine of growth baru, dan juga penyelesaian jalan lintas pulau dan provinsi, dan terakhir adalah peningkatan konektivitas intra dan antar wilayah, baik di Papua maupun wilayah lain di Indonesia,” ujar Amalia melalui siaran pers, pertengahan Mei 2023 lalu.
Selanjutnya, pada 7 Juni 2023 lalu, pemerintah menggelar pertemuan dengan instansi pendidikan tinggi untuk bisa merumuskan RPJPN 2025-2045. Amalia menyebut, perguruan tinggi harus berkontribusi bagi transformasi Indonesia yang tidak hanya mencakup ekonomi, tetapi juga transformasi sosial dan tata kelola.
“Transformasi sosial akan membawa kita untuk bisa menciptakan manusia Indonesia unggul, transformasi ekonomi dibutuhkan untuk bisa membawa Indonesia keluar dari middle-income trap sebelum tahun 2045, transformasi tata kelola akan menciptakan pelayanan publik berkualitas dan masyarakat sipil yang partisipatif,” ungkap Amalia.
Kegiatan dengan tajuk Rektor Berbicara untuk Indonesia Emas 2045 ini dihadiri 20 rektor perguruan tinggi, yakni Institut Pertanian Bogor, Universitas Indonesia, Universitas Padjajaran, Universitas Gadjah Mada, Institut Teknologi Bandung, Universitas Hassanudin, Universitas Airlangga, Universitas Mulawarman, Universitas Brawijaya, Universitas Andalas, serta Universitas Syiah Kuala.
Selain itu, hadir pula pimpinan Universitas Mataram, Universitas Islam Negeri Antasari Banjarmasin, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya, Universitas YARSI, Universitas Bina Nusantara, Universitas Pattimura, Universitas Islam Internasional Indonesia, Universitas Cenderawasih, dan Universitas Sumatra Utara.
Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menegaskan, Visi Indonesia Emas 2045 yakni Negara Nusantara Berdaulat, Maju, dan Berkelanjutan, hanya akan terwujud melalui kemajuan industri yang selaras dengan meningkatnya kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Dalam Rancangan Awal Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045, Indonesia menetapkan sejumlah industri prioritas untuk menjawab tantangan industri dan ekonomi, terutama mewujudkan Indonesia menjadi high-income country dalam kurun waktu 15-17 tahun ke depan. Untuk itu, Suharso mendengarkan strategi para rektor untuk penyusunan RPJPN 2025-2045, utamanya bagi sektor pendidikan dan perannya terhadap sektor terkait, meliputi tenaga kerja, hingga pengentasan kemiskinan.
Sekretaris Kementerian PPN/Sekretaris Utama Bappenas Taufik Hanafi menambahkan, bahwa komitmen Kementerian PPN/Bappenas untuk menyusun RPJPN 2025-2045 secara inklusif, mengundang seluas-luasnya seluruh komponen masyarakat untuk memberikan masukan.
“Proses perencanaan yang kita lewati melalui Forum Konsultasi Publik ini merupakan tahapan yang sangat penting, seperti yang diamanatkan di dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional,” ungkap Taufik.
Direktur Perencanaan Makro dan Analisis Statistik Kementerian PPN/Bappenas Eka Chandra Buana menyatakan, RPJPN 2025-2045 akan menjadi pedoman bagi penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2025-2029, Rencana Kerja Pemerintah, serta dijabarkan sebagai pedoman Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Bertepatan dengan konsultasi publik, Kementerian PPN/Bappenas meluncurkan situs untuk mengakomodasi masukan masyarakat seluruh Indonesia.
“Kita sudah masuk media digitalisasi sehingga kita harapkan masukan-masukan itu bisa terdokumentasi dengan baik, melalui website indonesia2045.go.id yang bisa mengakomodir masukan atau tanggapan masyarakat Indonesia,” tuturnya.
Asal tahu saja, dalam RPJPN 2025-2045 menetapkan lima kelompok industri prioritas. Pertama, industri berbasis sumber daya alam, meliputi industri berbasis agro (pertanian, perkebunan, kehutanan), industri berbasis hilirisasi tambang, serta industri berbasis sumber daya laut.
Kedua, industri dasar, mencakup industri kimia dasar dan industri logam.
Ketiga, industri berteknologi menengah-tinggi, termasuk industri perkapalan, industri kedirgantaraan, industri otomotif dan alat angkut, industri pertahanan, industri alat kesehatan, industri produk kimia dan farmasi, industri mesin dan perlengkapan, dan industri elektronik.
Keempat, industri barang konsumsi berkelanjutan, yakni industri makanan dan minuman, industri tekstil dan produk tekstil, serta industri alas kaki.
Kelima, industri berbasis inovasi dan riset, yaitu industri berbasis bio dan bioteknologi.
“Kita harus mengarahkan sektor industri untuk bisa memproduksi produk yang lebih kompleks dan inilah strategi industrialisasi kita ke depan,” tutur Deputi Bidang Ekonomi Kementerian PPN/Bappenas Amalia Adininggar Widyasanti.
Industrialisasi juga akan terlaksana sesuai karakteristik wilayah, terbagi menjadi tujuh koridor ekonomi, yakni Koridor Ekonomi Sumatera: industri berbasis SDA dan hub ekonomi biru barat Indonesia; Koridor Ekonomi Jawa: industri berbasis inovasi, riset dan teknologi; Koridor Ekonomi Bali-Nusa Tenggara: pintu gerbang pariwisata dan ekonomi kreatif nusantara; Koridor Ekonomi Kalimantan: superhub ekonomi Nusantara; Koridor Ekonomi Sulawesi: penunjang ekonomi IKN dan industri berbasis SDA; Koridor Ekonomi Maluku: hub ekonomi biru timur Indonesia; serta Koridor Ekonomi Papua: industri kimia dasar dan agro.
Discussion about this post