Prohealth
  • Kesehatan
  • Ekonomi
  • Perempuan dan Anak
  • Penggerak
  • Regulasi
  • Lingkungan
  • Cek Fakta
  • Jurnalisme Warga
  • Infografis
No Result
View All Result
  • Kesehatan
  • Ekonomi
  • Perempuan dan Anak
  • Penggerak
  • Regulasi
  • Lingkungan
  • Cek Fakta
  • Jurnalisme Warga
  • Infografis
No Result
View All Result
Prohealth
  • Kesehatan
  • Ekonomi
  • Perempuan dan Anak
  • Penggerak
  • Regulasi
  • Lingkungan
  • Cek Fakta
  • Jurnalisme Warga
  • Infografis

INFOGRAFIS: Imunisasi Menurun, KLB Mengancam

Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan RI mendapatkan laporan tiga penyakit kasus lumpuh layu akut atau Acute flaccid paralysis (AFP) akibat virus Polio Tipe Dua.

by Gloria Fransisca Katharina
Selasa, 9 Januari 2024
A A
INFOGRAFIS: Imunisasi Menurun, KLB Mengancam

Anak sakit. (Sumber foto: Kemenkes/2023)

BacaJuga

INFOGRAFIS: Tingkatkan Kekebalan Tubuh Lansia

INFOGRAFIS: Membaca Sangat Membantu Kerja Otak Anak

Jakarta, Prohealth.id – Pemerintah menemukan dua kasus tersebut di Jawa Tengah dan Jawa Timur pada Desember 2023. Pada 4 Januari 2024, pemerinta menemukan kasus baru di Jawa Tirmur.
Seorang anak perempuan berusia 6 tahun adalah kasus pertama lumpuh layu akut pertama. Anak berinisial NH tersebut berdomisili di Jawa Tengah. Ia mengalami lumpuh layu akut pada 20 November 2023 dengan riwayat imunisasi polio tetes (OPV) hanya dua kali.
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan dr. Maxi Rein Rondonuwu mengatakan,  dua kasus lumpuh layu akut akibat virus polio memiliki kronologis kasus yang berbeda.
“Satu kasus imunisasi polionya tidak lengkap, satu lagi status imunisasinya lengkap tapi mengalami malnutrisi,” kata dr. Maxi.
Kasus lumpuh layu akut kedua adalah seorang anak laki-laki berusia 1 tahun 11 bulan, berdomisili di Jawa Timur, berinisial MAF. MAF mengalami lumpuh pada 22 November 2023 meski sudah imunisasi lengkap. Namun hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa ia mengalami malnutrisi.

 

Berdasarkan hasil pemeriksaan Laboratorium Rujukan Polio Nasional BBLK Surabaya dan hasil sekuensing dari Laboratorium Bio Farma Bandung pada 20 dan 22 Desember 2023, NH dan MAF menunjukkan positif Virus Polio Tipe 2.

 

Anak laki-laki berusia 3 tahun 1 bulan, berdomisili di Jawa Timur, dan berinisial MAM mengalami kasus lumpuh layu akut ketiga. MAM mengalami lumpuh pada 6 Desember 2023 dengan riwayat imunisasi polio tetes 4 kali dan polio suntik (IPV) 1 kali berdasarkan pengakuan orang tua.
Hasil sekuensing dari Laboratorium Bio Farma Bandung pada 4 Januari 2024 menunjukan positif Virus Polio Tipe 2. Hasil ini sama dengan hasil pemeriksaan Laboratorium Rujukan Polio Nasional BBLK Surabaya.
Maxi menjelaskan polio merupakan salah satu penyakit dapat dicegah dengan imunisasi. Virus Polio dapat menular melalui air yang terkontaminasi dengan tinja yang mengandung Virus Polio.
“Beberapa faktor risiko terjadinya penularan Virus Polio adalah rendahnya cakupan Imunisasi Polio, kondisi kebersihan lingkungan dan perilaku hidup bersih yang kurang baik seperti Buang Air Besar (BAB) sembarangan baik itu di sungai ataupun pada sumber air yang juga digunakan pada kehidupan sehari-hari,” kata dr. Maxi.
Ia menjelaskan jika Virus Polio tersebut masuk ke dalam tubuh anak yang belum mendapatkan imunisasi polio atau imunisasi polionya tidak lengkap, virus akan sangat mudah berkembang biak di dalam saluran pencernaan dan menyerang sistem saraf anak sehingga menyebabkan kelumpuhan.
Untuk menanggulangi dan memutus transmisi penularan virus polio, Kementerian Kesehatan mengimbau masyarakat untuk berperan aktif. Pertama, masyarakat harus memastikan anak-anak mereka memperoleh imunisasi rutin polio lengkap sesuai usia, yaitu 4 kali polio tetes dan 2 kali polio suntik, sebelum usia 1 tahun.
Kedua, memastikan semua anak usia 0-7 tahun di seluruh wilayah provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur. Misalnya, Kabupaten Sleman Provinsi DIY memperoleh 2 dosis imunisasi polio tetes tambahan. Terutama pada kegiatan Sub Pekan Imunisasi Nasional (Sub PIN) mulai 15 Januari 2024.
Ketiga, menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat. Termasuk buang air besar (BAB) di jamban dengan septic tank. Tak lupa cuci tangan dengan sabun sebelum makan dan setelah buang air.
Keempat, masyarakat harus segera melapor kepada petugas kesehatan atau puskesmas terdekat. Terutama bila menemukan anak usia di bawah 15 tahun dengan gejala lumpuh layu mendadak.
Bagikan:
Tags: imunisasiimunisasi anakimunisasi kejar

Discussion about this post

https://www.youtube.com/watch?v=ZF-vfVos47A
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

© 2024 Prohealth.id | Sajian Informasi yang Bergizi dan Peduli.

No Result
View All Result
  • Kesehatan
  • Ekonomi
  • Perempuan dan Anak
  • Penggerak
  • Regulasi
  • Lingkungan
  • Cek Fakta
  • Jurnalisme Warga
  • Infografis

© 2024 Prohealth.id | Sajian Informasi yang Bergizi dan Peduli.