Jakarta, Prohealth.id – Pemerintah Indonesia dan industri Kesehatan sedang berlomba untuk meningkatkan taraf inovasi teknologi Kesehatan dalam negeri melalui temuan dan pengembangan alat Kesehatan.
Staf Khusus Menkes Bidang Ketahanan Industri Farmasi dan Alat Kesehatan Prof. Laksono Trisnantoro mengatakan berawal dari inisiasi business matching pada Health Business Forum, pemerintah telah menyusun proyek multi tahun dan multi stakeholders yakni Robotic Telesurgery pada 2021-2024.
Proyek robotic ini tidak hanya bernilai ekonomi, tetapi juga mempunyai nilai edukasi. Dia mengklaim, dengan diberikannya akses transfer pengetahuan dan alih teknologi, industri dalam negeri juga mampu memproduksi alat dan sparepart-nya di dalam negeri dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang mencukupi.
“Proyek robotik merupakan proyek multi tahun yang bertujuan untuk meningkatkan akses layanan dan mutu layanan kesehatan untuk daerah yang tidak terjangkau di Indonesia. Strateginya adalah menggunakan Robotic Telesurgery sebagai bagian dari program telemedisin,” jelas Prof Laksono, melalui siaran pers yang diterima Prohealth.id, Kamis (14/7/2022).
Saat ini, program robotic telesurgery dalam tahap pelatihan para dokter bedah dengan Virtual Reality (VR) Simulator Robotic Telesurgery. Kurikulum pelatihan bedah robotik akan tersertifikasi dan terakreditasi, sehingga ke depan diharapkan keahlian bedah robotik direkomendasikan masuk ke dalam kurikulum pendidikan spesialis dokter bedah di Indonesia.
Program ini mendukung transformasi layanan sekunder berbasis teknologi kesehatan melalui layanan operasi/bedah jarak jauh. Ke depannya teknologi ini dapat menurunkan pasien rujukan ke RS tipe A atau RS Rujukan Nasional dengan pelayanan bedah jarak jauh.
Dokter Ahli Bedah Robotik di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, dr. Reno Rudiman, mengatakan program robotic telesurgery telah berjalan di RSHS sejak 2020. Robotic Sina misalnya, robot bedah yang ada di RS Hasan Sadikin itu melakukan pembedahan menggunakan instrumen moduler masing-masing tower, sehingga pergerakkannya lebih fleksibel.
“Instrumen yang digunakan Sina memiliki ukuran 5 mm sehingga luka yang diakibatkan operasi bisa lebih minimally invassive lagi,” ucap dr. Reno.
Dari skema pembiayaan, dinilai lebih ekonomis untuk usulan pembiayaan JKN. “Apalagi program ini akan alih teknologi dimana instrumennya nanti bisa diproduksi oleh industri dalam negeri,” tambahnya.
Proyek robotic telesurgery merupakan contoh konkret dari transformasi sistem kesehatan yang diinisiasi oleh Kemenkes, yang terdiri dari gabungan 4 pilar Transformasi Kesehatan, antara lain; Transformasi Layanan Rujukan, Pembiayaan Kesehatan, Ketahanan Industri Alkes, dan SDM Kesehatan.
Rekomendasi kebijakan untuk mengimplementasikan program Robotik Telesurgeri di Indonesia membutuhkan komitmen besar dari semua stakeholders, utamanya Kementerian Kesehatan, Rumah Sakit, Universitas dan Industri Alkes BUMN.
Sementara itu, inovasi juga datang dari PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) melalui anak perusahaan PT Bifarma Adiluhung meluncurkan pemeriksaan genetik terbaru di Indonesia, yaitu KiddyGENME dan PrimeGENME.
Kedua pemeriksaan ini dapat menganalisa variasi DNA yang berkaitan dengan tumbuh kembang anak serta risiko terhadap penyakit degenerative yang kerap kali menyerang usia lanjut dan produktif.
“GENME by Kalbe yang sudah aktif sejak tahun 2017 telah membuktikan dan mempertahankan secara stabil eksistensinya dengan terus menjadi innovator dalam memberikan pelayanan pemeriksaan genetik untuk menunjang personalized lifestyle hingga activity atau study plan yang berperan dalam optimalisasi kualitas hidup seseorang,” ujar Direktur PT Kalbe Farma Tbk, Sie Djohan.
Pada tahun 2017, dihadirkan pemeriksaan NutriGENME, lalu tahun 2018 hadir SkinGENME. Pada tahun 2022, GENME berkolaborasi dengan Imagene Labs dari Singapura dalam mengembangkan dua pemeriksaan genetik terbaru di Indonesia.
“KiddyGENME sebagai penilaian bakat dan kepribadian terlengkap untuk tumbuh-kembang anak, berdasarkan genetik dan pendekatan praktis. PrimeGENME sebagai satu solusi total untuk memprediksi penuaan dan penilaian risiko penyakit degeneratif yang mungkin menyerang pada usia lanjut, berdasarkan genetik,” tutur General Manager of Kalbe Genomics Business, Julito Siahaan.
Dokter Spesialis Gizi Klinis, dr. Cindiawaty Pudjiadi, Sp.GK., mengatakan bahwa satu individu manusia bersifat unik, dan keunikan ini dapat dinilai dalam DNA masing-masing. “Selama kurang lebih lima tahun saya menggunakan metode gaya hidup, diet, dan olahraga terpersonalisasi dengan bantuan pemeriksaan genetik Nutrigenomik untuk kebutuhan para pasien saya. Hasilnya luar biasa memudahkan pasien dan saya sendiri dalam merekomendasikan gaya hidup yang paling tepat,” ungkap dr. Cindi.
Dokter Spesialis Penyakit Dalam, dr. Reza Nugraha Yulisar, Sp.PD., MARS, menambahkan, selama ini masyarakat terlalu fokus dalam pengobatan, namun tentu pengobatan lebih mahal daripada pencegahan. Kini, ada solusi dengan bantuan pemeriksaan genetik yang dapat memprediksi dan menilai kecenderungan suatu risiko penyakit degeneratif.
“Diharapkan masyarakat dapat memanfaatkan tekonologi ini untuk bersama-sama melawan penyakit degeneratif dalam menyongsong masa tua, dengan angka harapan hidup yang lebih lama dan sejahtera,” kata dr. Reza.
Psikolog Anak Prof. Dr. Seto Mulyadi, M.Si., Psikolog alias Kak Seto mengungkapkan, sudah banyak pemeriksaan terhadap minat dan bakat untuk mendukung tumbuh-kembang anak. Namun, baru sekarang ada teknologi baru yang muncul di Indonesia, yaitu pemeriksaan genetik sekali seumur hidup. “Tentu kita sebagai orang tua patut bersyukur atas adanya teknologi baru ini, diharapkan kita semua bisa melakukan pemeriksaan ini untuk kepentingan tumbuh-kembang dari anak-anak kita yang lebih tepat sasaran, dan tentu dalam rangka mencerdaskan serta mencetak generasi emas anak-anak Indonesia ke depan,” tutur Kak Seto.
Pemeriksaan KiddyGENME mengcover lebih dari 300 gen marker dan memberikan informasi tentang 34 panel kecenderungan terhadap kepribadian, talenta, hingga kebiasaan makan. Sebanyak 34 panel mencakup impulsivitas, empati, repetitive behaviour, sports talent, musical creativity, potensi obesitas, dan lain-lain. KiddyGENME memungkinkan orang tua untuk mengembangkan potensi penuh anak-anak mereka dengan cara yang paling sesuai dengan kecenderungan genetik. Melalui perencanaan yang lebih terarah dalam merancang perkembangan mereka, orang tua dapat memiliki hubungan yang lebih bahagia, tanpa argumen yang tidak diinginkan dari memaksa anak-anak mereka melakukan hal-hal yang tidak mereka sukai. Sedangkan PrimeGENME, merupakan pemeriksaan genetik yang mengcover lebih dari 1800 gen marker yang berhubungan dengan 34 risiko penyakit degeneratif, termasuk risiko katarak, batu ginjal, kebotakan, penurunan fungsi kognitif, hingga gangguan tidur. Wawasan tersebut memberikan informasi berharga tentang bagaimana merancang dan mempersonalisasi rekomendasi gaya hidup yang tepat, serta asupan nutrisi untuk mempertahankan vitalitas menuju tahun-tahun keemasan seseorang.
Pemeriksaan KiddyGENME dan PrimeGENME juga dilengkapi interpretasi dan konsultasi dengan seorang profesional. Keunggulan keduanya dibandingkan pemeriksaan lain ialah dari segi pemilihan gen yang secara penelitian sudah dikurasi dari 8000 scientific paper, database genetic yang multi-etnis, dan bio-informatika yang sudah terpatenkan. Pemeriksaan hanya dilakukan satu kali seumur hidup dan bisa dilakukan sedini mungkin, karena sangat mudah.
Prosesnya, hanya dengan menggunakan air liur (kandungan DNA dari dinding mukosa mulut) dan ditampung dalam kit lengkap dengan pengawetnya. Kemudian, hasil tes akan tersedia 3-4 minggu setelah sampel diterima oleh laboratorium.
Seluruh hasil pemeriksaan genetik yang diterima selanjutnya akan dikonsultasikan dengan profesional, yang akan memberikan rekomendasi gaya hidup atau aktivitas dan studi yang tepat bagi pasien untuk mendapatkan hidup yang lebih berkualitas.
Penulis: Gloria Fransisca Katharina Lawi
Discussion about this post