Yogyakarta, Gatra.com – Akses warga Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) ke layanan penanganan tuberculosis (TB) masih menemui sejumlah kendala. Upaya jemput bola pun dirintis demi mewujudkan bebas TB untuk semua warga dan tak ada tragedi kedua usai pandemi Corona.
Sekitar lima tahun silam, Budi Sanjaya, kini 46 tahun, diserang batuk. Namun beda dari batuk biasa, batuk itu kerap, tak kunjung berhenti, dan disertai demam. “Kondisi tubuh terus menurun,” kata warga Gondomanan, Kota Yogyakarta, ini.
Budi pun memeriksakan diri di puskesmas. Hasilnya, ia dinyatakan mengidap TB dan harus mengikuti pengobatan selama enam bulan. Menurutnya, saat itu ia harus mengeluarkan biaya terapi, seperti rontgen dan cek kesehatan di laboratorium.
Selengkapnya: Jemput Bola Cegah Tragedi Kedua
Sumber: Gatra.com
Penulis: Arif Koes Hernawan
Discussion about this post