Muhammad Irfan (27) masih ingat isapan rokok pertamanya ketika ia duduk di kelas dua tsanawiyah di sebuah pesantren di Purwakarta, Jawa Barat, bertahun-tahun lalu.
Semula dia hanya ikut-ikutan seniornya merokok, mengisap rokok apa saja yang dijual di sekitar sekolah, tidak menyukai merek tertentu.
Namun setelah belajar di SMA di Bandung, dan sering menghadiri festival pencarian band indie “LA Lights Indiefest”, penggemar band-band seperti The Adams, White Shoes and the Couples Company, dan Goodnight Electric itu memilih rokok produksi perusahaan penyelenggara acara tersebut.
“Awalnya datang ke acara L.A. Indiefest memang mau lihat band-band yang main. Tapi pelan-pelan jadi tertarik buat nyoba produknya. Sejak itu saya merokok LA Mild hingga saya kuliah,” kata Irfan, yang sekarang bekerja di salah satu perusahaan swasta di Bandung.
Selengkapnya, baca: Jerat sponsor rokok
Sumber: Antara
Penulis: Aubrey Kandelila Fanani
Discussion about this post