Prohealth
  • Kesehatan
  • Ekonomi
  • Perempuan dan Anak
  • Profil
  • Regulasi
  • Lingkungan
  • Cek Fakta
  • Opini
  • Infografis
No Result
View All Result
  • Kesehatan
  • Ekonomi
  • Perempuan dan Anak
  • Profil
  • Regulasi
  • Lingkungan
  • Cek Fakta
  • Opini
  • Infografis
No Result
View All Result
Prohealth
  • Kesehatan
  • Ekonomi
  • Perempuan dan Anak
  • Profil
  • Regulasi
  • Lingkungan
  • Cek Fakta
  • Opini
  • Infografis

Jeritan Tak Nampak Ketika Puntung Rokok Membinasakan Ekosistem

by Ignatius Dwiana
Wednesday, 29 October 2025
A A
Jeritan Tak Nampak Ketika Puntung Rokok Membinasakan Ekosistem

Jakarta – Pernahkah terpikir bahwa setiap batang rokok yang dihisap tidak saja merusak tubuh tetapi turut memberi dampak pada kerusakan lingkungan?

Bayangkan barang sejenak ketika puntung rokok yang tampak sepele dan tak berbahaya ternyata menjadi senjata mematikan bagi alam khususnya ekosistem laut. Setiap puntung rokok yang terbuang sembarangan ternyata mematikan. Ini ancaman tersembunyi yang mengintai setiap sudut pantai, menggerogoti kehidupan yang ada di dalamnya, membinasakan keindahan alamnya.

BacaJuga

Peneliti Toxic Twenty : Pemerintah harus tegas pensiunkan dini 20 PLTU Paling Berbahaya di Indonesia untuk selamatkan nyawa dan cegah kerugian ekonomi

Perempuan Kader TB: Garda Depan tanpa Upah dan Perlindungan

Lebih dari 26 ribu puntung rokok atau 14 karung sampah berhasil dikumpulkan dalam satu jam 200 relawan muda gotong royong bersih-bersih pantai.

Sepele Nan Horor

Satu jam. 200 orang. 26.798 puntung rokok. Ini adalah angka yang menakutkan. Jumlah itu menggambarkan betapa besar masalah ini, betapa besar kerusakan yang tengah terjadi di depan mata.

Aksi yang berlangsung pada 20 September 2025 lalu di Pantai Mertasari Sanur Kauh bertemakan “Sehat Our Semeton” menunjukkan masalah sampah bukan hanya soal kebersihan tetapi soal tanggung jawab terhadap planet ini.

Sampah puntung rokok yang sering diabaikan ternyata memiliki dampak yang jauh lebih mengerikan daripada yang bisa dibayangkan. Bukan sekadar onggokan sampah yang bisa dibiarkan begitu saja. Ini bahan berbahaya dan beracun yang mengancam kehidupan laut yang mengganggu keseimbangan ekosistem masa depan. Benda kecil yang tampak remeh ternyata berpotensi menghancurkan. Apa pernah ini menjadi permenungan?

Kecerobohan Kecil Tak Disadari

Ketika satu puntung rokok mungkin terlihat enteng, bahkan tak berarti, tetapi bayangkan jika ribuan, jutaan puntung lainnya malah berakhir di tempat yang salah, di lautan yang tak kasat mata.

Sanur sebagai ikon pariwisata Bali yang terkenal dengan keindahannya jika pantainya dipenuhi sampah rokok bukan hanya visual yang rusak tetapi juga ekosistemnya. Kesehatan laut Bali yang menjadi sumber kehidupan bagi banyak orang pun akan terganggu.

Sampah puntung rokok tetap mendominasi meskipun aksi bersih-bersih dilakukan setiap Sabtu sore.

“Sampah plastik ini memang sangat banyak. Tetapi sampah puntung rokok ini masih menduduki peringkat teratas,” ungkap Ketua Trash Hero Sanur I Wayan Maja dalam rilisnya.

Salah satu penyebabnya adalah kebiasaan buruk pengunjung yang membuang puntung rokok sembarangan terutama di area pantai yang sering dijadikan tempat berkemah.

“Karena wilayah pantai Mertasari sering dipakai sebagai area camping dan banyak pendatang yang membuang rokok secara sembarangan,” tambahnya.

Ketua Umum Indonesian Youth Council for Tactical Changes (IYCTC) Manik Marganamahendra menyebutkan puntung rokok menjadi sampah paling banyak ditemukan di lautan. Sebanyak 4,5 triliun puntung rokok berakhir di laut setiap tahunnya.

Bersih-bersih pantai memang menjadi aksi kolektif yang penting. Tetapi tanpa regulasi yang tegas maka masalah ini tidak akan pernah selesai.

Sampah puntung rokok masih dianggap sebagai sampah residu. Padahal ini merupakan bahan berbahaya dan beracun (B3). Karena efek jangka panjangnya jauh lebih besar daripada sekadar menumpuk sampah.

Manik turut menyoroti Kementerian Lingkungan Hidup dan kurangnya tanggung jawab dari industri rokok dengan klaim palsu ramah lingkungan.

“Puntung rokok masih dianggap sampah residu. Kementerian Lingkungan Hidup belum memiliki aturan untuk mengklasifikasikannya sampah puntung rokok sebagai B3. Industri sebagai produsen sampahnya pun harus bertanggungjawab. Bukan hanya sekedar greenwashing saja,” ucap Manik.

Dari Luring Lalu Daring

Situasi pahit ini tak bisa lagi ditutup mata. Dampak terasa meskipun sering kali tak disadari. Kebiasaan buruk ini tak bisa terus dibiarkan.

Karena itu perwakilan dari Generasi Anti Rokok Dwi Ardini menekankan pentingnya peran generasi muda dalam perubahan ini. Peran orang muda tidak saja berhenti di pantai namun berlanjut ke ruang digital.

“Masalah sampah puntung rokok ini lebih dari sekadar kebiasaan buruk. Ini adalah masalah perilaku,” ujar Dini.

Dia memandang kampanye media sosial bisa menjadi salah satu jalan untuk perubahan perilaku di masyarakat. Orang muda bisa menyuarakan pesan bahwa merokok itu tidak hanya merusak tubuh tetapi juga merusak lingkungan dengan menggunakan platform seperti Instagram, TikTok, atau X.

Ukuran puntung rokok yang kecil seringkali menjadi sampah yang diremehkan. Penyampaian pesan yang ditempuh untuk denormalisasi kebiasaan ini melalui kampanye digital.

“Orang muda dapat melakukan denormalisasi hal ini dengan bersuara melalui kampanye digital misalnya mengurangi konsumsi rokok untuk mengurangi sampahnya bahkan berhenti merokok atau setidak-tidaknya buanglah sampah pada tempatnya,” pungkas Dini.

 

Editor : Fidelis Satriastanti

ShareTweetSend

Discussion about this post

https://www.youtube.com/watch?v=ZF-vfVos47A
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

© 2024 Prohealth.id | Sajian Informasi yang Bergizi dan Peduli.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Kesehatan
  • Ekonomi
  • Perempuan dan Anak
  • Profil
  • Regulasi
  • Lingkungan
  • Cek Fakta
  • Opini
  • Infografis

© 2024 Prohealth.id | Sajian Informasi yang Bergizi dan Peduli.