Prohealth
  • Kesehatan
  • Ekonomi
  • Perempuan dan Anak
  • Penggerak
  • Regulasi
  • Lingkungan
  • Cek Fakta
  • Jurnalisme Warga
  • Infografis
No Result
View All Result
  • Kesehatan
  • Ekonomi
  • Perempuan dan Anak
  • Penggerak
  • Regulasi
  • Lingkungan
  • Cek Fakta
  • Jurnalisme Warga
  • Infografis
No Result
View All Result
Prohealth
  • Kesehatan
  • Ekonomi
  • Perempuan dan Anak
  • Penggerak
  • Regulasi
  • Lingkungan
  • Cek Fakta
  • Jurnalisme Warga
  • Infografis

Kenali Gejala dan Risiko Tumor Otak

Tumor otak adalah abnormalitas pertumbuhan sel pada jaringan otak.

by Irsyan Hasyim
Saturday, 2 March 2024
A A
Kenali Gejala dan Risiko Tumor Otak

Diskusi Bersama Dr. Rahardian Indarto Susilo (Kiri), Prof. Rob Groen (Tengah), Sinta (Kanan). (Sumber foto: Humas UNAIR/2024)

Jakarta, Prohealth.id – Tumor dapat berkembang secara jinak hingga ganas.

Kemunculan tumor otak dapat terjadi sendiri dari jaringan sel otak (tumor otak primer) maupun sebaran tumor ganas dari bagian organ lain (tumor otak metastasis) lewat aliran darah. Kejadian tumor otak juga tak memandang status usia maupun gender. Sehingga masyarakat perlu waspada dengan mengenal lebih dekat gejala dan risiko tumor otak.

BacaJuga

Semangat Warga Yogyakarta Perangi Rokok

Mau Sehat, Cek Dulu Harga Vaksin dan Booster Vitamin di Rumahsakit

Dokter Bedah Saraf UNAIR Dr Rahardian Indarto Susilo dr Sp BS(K) mengatakan beberapa gejala tumor otak dapat menjadi indikasi dini. Mulai nyeri kepala, gangguan keseimbangan, dan kejang pada pasien dewasa. Selain itu terdapat gangguan penglihatan, gangguan pendengaran, penurunan kekuatan otot lengan atas atau kaki, kesulitan berbicara, dan gangguan konsentrasi dan kebingungan dalam aktivitas sehari-hari.

Dr Rahardian Indarto Susilo Menjeleskan Tumor Otak (Sumber: UKIP FIKKIA)

“Jika terjadi nyeri kepala secara menerus tak hilang-hilang dan semakin memberat setelah diobati. Segera memeriksakan diri ke fasilitas dekat untuk menemukan penyebab utamanya. Bisa jadi itu termasuk indikasi tumor otak,” kata wakil dekan akademik FIKKIA UNAIR itu melalui siaran pers yang diterima Prohealth.id, Sabtu (2/3/2024).

 

Bisa Terjadi Sejak Bayi

Sementara itu, Prof. Rob Groen dari Departemen Bedah Saraf, University Medical Center Groningen, Belanda, menyebut tumor otak dapat terjadi pada seluruh usia. Riwayat keluarga dengan kelainan sindrom kelainan genetik merupakan kejadian langka yang menyebabkan tumor otak. Bahkan beberapa kasus kejadian pertumbuhan tumor otak dapat terdeteksi sejak kelahiran.

“Pertumbuhan tumor otak pada anak dapat terjadi sejak umur 1 hingga 18 tahun,” ujarnya.

Berkembangnya kedokteran modern harus terus mendorong peningkatan kepercayaan masyarakat. Pentingnya menggaungkan pengenalan penanganan tumor mulai pembedahan, radioterapi, kemoterapi, dan rehabilitasi pasca-tindakan bedah.

Keuntungan sistem pelayanan kesehatan modern akan sangat berpengaruh untuk pendekatan kepada masyarakat untuk dapat mengenali symptom. Efek kepercayaan masyarakat terhadap kesehatan akan membantu untuk meningkatkan pola hidup sehat dalam mencegah kanker otak.

“Masyarakat memiliki masalah kesehatan tumor itu dan itu merupakan tantangan bagi ahli bedah saraf dengan hasil layanan tumor otak yang lebih baik,” tutur Prof Groen.

 

 

Editor: Gloria Fransisca Katharina Lawi

Bagikan:
Tags: kanker otaktumortumor otakUnairUniversitasuniversitas airlangga

Discussion about this post

https://www.youtube.com/watch?v=ZF-vfVos47A
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

© 2024 Prohealth.id | Sajian Informasi yang Bergizi dan Peduli.

No Result
View All Result
  • Kesehatan
  • Ekonomi
  • Perempuan dan Anak
  • Penggerak
  • Regulasi
  • Lingkungan
  • Cek Fakta
  • Jurnalisme Warga
  • Infografis

© 2024 Prohealth.id | Sajian Informasi yang Bergizi dan Peduli.