Jakarta, Prohealth.id – Masalah burn out akibat beban kerja berlebihan membuat masalah kesehatan mental ternyata juga memberi efek negatif terhadap kesehatan jantung.
Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Primaya Hospital Bekasi Barat, dr. Fachmi Ahmad M. Sp.JP, beban kerja berlebih apalagi sampai kerja lembur kemungkinan besar mengurangi waktu tidur. Padahal, pola tidur yang buruk atau kurang dari 7 jam per hari berpotensi menyebabkan penyakit jantung. Selain itu, kerja lembur juga berkaitan erat dengan tekanan darah tinggi, stres, dan pola makan tidak sehat yang merupakan faktor risiko penyakit jantung.
Menurut dr. Fachmi Ahmad M. Sp.JP, pekerjaan yang memakan waktu panjang, menggunakan sistem bergilir atau shift, berbeban berat, terpapar karbon monoksida atau polutan lain, dan duduk dalam waktu lama juga berpotensi memicu penyakit jantung seperti tekanan darah dan kadar kolesterol tinggi, stres, pola tidur tak teratur, dan pola makan tidak sehat.
Demi jantung sehat, waktu kerja maksimal yang disarankan adalah 8 jam sehari selama 5 hari dalam satu pekan. Sementara waktu lembur maksimal 2 jam. Selain bekerja 8 jam per hari, pekerja harus rutin bergerak aktif di sela-sela pekerjaan agar terhindar dari penyakit jantung. Durasi aktivitas seperti berdiri dan berjalan yang disarankan adalah 5 menit untuk setiap 1 jam bekerja.
Selain jam tidur atau istirahat yang cukup, dr. Fachmi juga merekomendasikan kudapan saat bekerja demi jantung sehat adalah kacang-kacangan, buah, dan sayuran. Tak lupa dia mengingatkan pentingnya bagi pekerja secara rutin menjalani pemeriksaan kesehatan atau medical check-up.
Dia menyebut, hal lain yang dapat memicu penyakit jantung adalah tingkat stres. Pasalnya, tingkat stres kronis bisa menyebabkan penyakit jantung karena berbagai gejala yang menyertai seperti insomnia atau gangguan tidur dan depresi yang mengarah ke gaya hidup tidak sehat.
“Berbagai studi juga menemukan stres dalam jangka panjang bisa meningkatkan kadar kolesterol, gula darah, tekanan darah, dan trigliserida,” tegasnya.
Oleh karena itu, untuk menyehatkan jantung, olahraga apa pun pada dasarnya baik untuk kesehatan jantung asalkan dilakukan dengan tepat dan sesuai kemampuan. Jenis olahraga terbaik adalah yang berupa aerobik, seperti joging, berenang, jalan cepat, dan bersepeda. Lakukan olahraga tersebut rata-rata 40 menit sehari selama tiga atau empat kali dalam satu pekan.
Menurut dr. Fachmi Ahmad M. Sp.JP, masyarakat juga perlu memahami teknik olahraga yang tepat. Olahraga yang menguras tenaga secara tiba-tiba atau intens bisa membebani kerja jantung. Jantung akan memerlukan oksigen lebih banyak untuk menyokong aktivitas tersebut. Selain itu, ada risiko dehidrasi yang membuat darah mengental dan peredaran darah terganggu. Akibatnya, dapat terjadi serangan jantung,
Selain itu, aktivitas fisik apa pun yang membutuhkan tenaga dalam jumlah besar secara mendadak dapat memicu serangan jantung misalnya naik tangga di gedung berlantai tinggi, mengangkat beban terlalu berat, dan beraktivitas seksual. Aktivitas yang membuat tekanan darah naik secara mendadak juga dapat menyebabkan serangan jantung misalnya membanting sesuatu karena marah. Selain itu, makan makanan berlemak terlalu banyak bisa membuat tekanan darah meningkat dan membebani kerja jantung.
“Lakukan aktivitas fisik yang tepat dan dapat membuat detak jantung meningkat baik untuk menjaga jantung sehat. Lakukan kegiatan sederhana seperti memilih menggunakan tangga di kantor ketimbang lift atau gemar menari mengikuti irama lagu kesukaan berguna demi kesehatan jantung,” ujar dr. Fachmi Ahmad.
Dia juga menyarankan agar masyarakat dapat menerapkan pola hidup sehat untuk mencegah penyakit jantung misalnya dengan tidak merokok, memilih makanan bernutrisi dan rendah kalori, rajin berolahraga, tidur setidaknya 7 jam sehari, dan mengelola stres dengan baik.
Penulis: Gloria Fransisca Katharina Lawi
Discussion about this post