Gadget sudah menjadi bagian dari gaya hidup modern. Gadget bahkan telah menjadi teman andalan yang terus menemani seseorang dari bangun hingga hendak tidur.
Bermain media sosial (medsos) hingga menonton berbagai jenis hiburan adalah beberapa jenis aktivitas menggunakan gadget. Tak jarang mata pun sampai kelelahan. Bahkan, tegang hingga sakit kepala karena terus menerus menatap layar gadget?
Mata kelelahan biasanya terjadi ditandai dengan mata yang mulai pedas hingga sering mengerjap dan penglihatan mulai kabur atau sampai menutupkan mata meski sebentar. Namun sudah bisa melanjutkan membaca, ini adalah kondisi mata lelah.
Sementara ketegangan mata menurut Ahli mata sekaligus pendiri SILC Lasik Center, Sophia Pujiastuti, terkadang bukan hanya berdampak pada penglihatan yang buram, melainkan juga rasa tegang di bagian otot leher dan otot bahu, hingga kemudian menyebabkan sakit kepala.
“Area sekitar mata juga terasa berat dan tidak nyaman, seperti terasa kaku dan tertekan. Sedangkan mata lelah, efeknya tidak sampai sakit kepala. Biasanya mata akan terasa tidak enak saja,” kata Sophia, melalui siaran pers, Kamis (16/1/2025).
Namun, dr. Sophia menyebutkan pada mata yang tegang, level sakit kepala yang muncul bisa berbeda-beda pada tiap pasien. “Sangat subjektif, karena tergantung dari penyebab,” kata dia.
Dia pun memaparkan lima penyebab mata tegang.
- Kelainan refraksi
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkapkan kelainan refraksi adalah kondisi saat cahaya yang masuk ke mata tidak dapat difokuskan dengan jelas hingga membuat penglihatan terganggu.
Anda mungkin tidak tahu atau menyadari, jangan-jangan anda memiliki kelainan refraksi, karena tidak pernah melakukan pemeriksaan refraksi. Padahal, bisa jadi anda mengalami salah satu atau kombinasi dari kelainan refraksi, yaitu miopia (mata minus), hipermetropia (mata plus), atau astigmatisma (mata silinder).
Walhasil, anda tidak memakai kacamata, padahal harus. Atau bisa juga sudah memakai kacamata, tapi ukuran lensanya tidak sesuai. Misalnya, anda masih pakai kacamata minus 3 dioptri, padahal seharusnya sudah memakai ukuran minus 4 dioptri.
Saat mata terus beroperasi untuk melakukan aktivitas tanpa menggunakan kacamata dengan lensa yang tepat, lama-kelamaan mata akan terasa tidak nyaman hingga menimbulkan ketegangan.
- Digital eye strain
Capek menatap layar seharian, tapi sulit dilepaskan karena tuntutan kerjaan? Nah, bisa jadi mata anda tegang karena hal tersebut.
Memang, sejumlah pekerjaan memang memaksa mata terpaku pada layar, misalnya pekerjaan sebagai editor atau desainer grafis.
Dokter Sophia menyarankan untuk mengatasi permasalahan ini, anda bisa menerapkan prinsip 20-20-20. Setelah 20 menit bekerja, alihkan pandangan Anda sejauh 20 kaki (sekitar 6 meter) selama 20 detik. Setelah itu, Anda bisa bekerja lagi.
- Terus fokus pada satu pekerjaan detail
Terus-menerus memfokuskan mata pada satu pekerjaan yang membutuhkan detail, seperti menjahit, lama-kelamaan mata akan terasa tegang. Kondisi ini akan terus memburuk, jika postur tubuh tidak baik. Misalnya, menunduk dalam waktu lama. Ini bisa menyebabkan otot-otot pundak dan leher ikut sakit.
- Pencahayaan kurang
Membaca dalam cahaya remang-remang akan memaksa mata bekerja ekstra keras, sehingga cepat lelah. Mata harus bekerja ekstra dan akan menjadi tegang.
“Sebaiknya Anda tidak menempatkan sumber cahaya di belakang. Letakkan lampu di tempat yang tepat. Misalnya, ketika Anda menulis dengan tangan kanan, sumber cahaya diletakkan di sebelah kiri, sehingga penerangannya cukup,” kata Dokter Sophia.
- Mata kering
Fokus bekerja sering bikin kita lupa kedip. Padahal, berkedip itu penting untuk kesehatan mata. Menurut Dokter Sophia, ketika berkedip, mata kita membasahi kornea
Kornea terdiri atas lima lapisan dengan epitel sebagai yang terluar. Di atas epitel terdapat lapisan air mata. Jika mata kering, anda akan merasakan lelah pada mata dan bisa berujung pada ketegangan mata.
Waktu Penting Pemeriksaan Mata
Jika mata sering tidak nyaman hingga menyebabkan sakit kepala, tapi belum sempat memeriksakan diri ke dokter, maka harus menghilangkan berbagai penyebab mata tegang terlebih dahulu.
Kemudian, cari tahu juga, saat melakukan aktivitas apa saja mata terasa tidak nyaman. Misalnya, saat menonton serial secara maraton atau membaca buku seharian?
Anda bisa menerapkan aturan 20-20-20 terlebih dahulu. Jika rasa tidak nyaman itu masih ada, coba cek lagi penyebab berikutnya. Begitu seterusnya.
“Ketika penggunaan laptop sudah dibatasi, penerangan sudah mencukupi, semua penyebab yang Anda ketahui sudah dihilangkan, dan mata Anda tetap terasa berat, inilah tandanya Anda perlu berkonsultasi dengan dokter mata,” kata dia.
Ia menjelaskan, dokter akan memeriksa apakah Anda mengalami kondisi mata kering atau memiliki kelainan refraksi. Seandainya Anda mengalami kelainan refraksi, artinya Anda harus pakai kacamata.
“Kalau tidak, Anda akan terus merasakan hal yang sama. Karena, banyak pasien datang dengan keluhan pusing. Setelah pemeriksaan, ia mengalami kelainan refraksi,” imbuhnya.
Mungkin, anda merasa mempunyai mata yang masih sehat karena rajin memakan berbagai sayuran. Atau anda berpikir risih menggunakan kacamata. Namun anda perlu memastikan kondisi mata dengan memeriksanya.
Ayo periksa dan hindari lima penyebab mata tegang itu agar bisa menjalani aktivitas dengan nyaman!
Penulis: Ningsih
Editor: Gloria Fransisca Katharina Lawi
Discussion about this post