Prohealth
  • Kesehatan
  • Ekonomi
  • Perempuan dan Anak
  • Penggerak
  • Regulasi
  • Lingkungan
  • Cek Fakta
  • Jurnalisme Warga
  • Infografis
No Result
View All Result
  • Kesehatan
  • Ekonomi
  • Perempuan dan Anak
  • Penggerak
  • Regulasi
  • Lingkungan
  • Cek Fakta
  • Jurnalisme Warga
  • Infografis
No Result
View All Result
Prohealth
  • Kesehatan
  • Ekonomi
  • Perempuan dan Anak
  • Penggerak
  • Regulasi
  • Lingkungan
  • Cek Fakta
  • Jurnalisme Warga
  • Infografis

Kolaborasi TikTok dan WHO Untuk Komunikasi Kesehatan Digital

Organisasi Kesehatan Dunia dan platform TikTok meluncurkan program komunikasi digital untuk kesehatan.

by Ignatius Dwiana
Wednesday, 27 November 2024
A A
Kolaborasi TikTok dan WHO Untuk Komunikasi Kesehatan Digital

Deputi Perwakilan WHO untuk Indonesia Momoe Takeuchi. (Sumber: TikTok Indonesia/2024)

Jakarta, Prohealth.id – Kesehatan bukan hanya berarti tidak adanya penyakit atau kelemahan fisik. Namun juga keadaan sejahtera mental dan sosial  secara utuh. Demikian definisi yang datang dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Kesehatan mental yang baik memungkinkan orang menghadapi stres, mewujudkan potensi mereka, belajar dan bekerja dengan baik. Bahkan orang bisa berkontribusi dengan baik dalam masyarakat. Sebaliknya, kesehatan mental yang buruk menghambat kemampuan tersebut sehingga berdampak pada biaya ekonomi dan sosial yang besar.

BacaJuga

Metode Cek Fakta Dituduh Propaganda, Ini Respon Koalisi

Indonesia Darurat TBC, Kelurahan hingga Desa Dikerahkan

Deputi Perwakilan WHO untuk Indonesia Momoe Takeuchi menyebutkan gangguan mental menyumbang 1 dari 6 tahun masa hidup dengan disabilitas secara global. Orang dengan kondisi kesehatan mental yang parah meninggal 10 hingga 20 tahun lebih awal daripada populasi umum.

ILO – WHO memperkirakan negara-negara dapat kehilangan sekitar satu triliun dolar AS setiap tahunnya, setara dengan lebih dari 15 ribu triliun rupiah, akibat masalah kesehatan mental dan hilangnya produktivitas di tempat kerja.

Media sosial menghadirkan risiko dan peluang untuk kesehatan secara umum dan khususnya kesehatan mental. Istimewanya kesehatan mental kaum muda. Atas pandangan itu maka WHO pada September lalu mengumumkan kolaborasinya dengan platform video TikTok selama setahun.

“Tujuannya untuk menyediakan informasi kesehatan yang andal dan berbasis sains kepada para penggunanya yang sebagian besar adalah kaum muda. Termasuk tentang kesehatan mental,” jelas Momoe di Jakarta pada Kamis, 14 November 2024.

Momoe menyebut, sebagai bagian dari kolaborasi ini, TikTok dengan memobilisasi jaringan influencer Fides di Indonesia yang terdiri dari 11 profesional bidang kesehatan. Profesional bidang kesehatan ini termasuk spesialis kesehatan mental, dokter anak, dokter kulit, ahli kedokteran olahraga, dokter kandungan, dan profesional gaya hidup. Mereka akan membantu para kreator konten saat ini untuk menetapkan standar baru untuk komunikasi kesehatan digital.

“Bersama-sama mari kita bentuk lingkungan digital yang memberdayakan setiap orang Indonesia untuk mencapai kesejahteraan fisik, mental, dan sosial yang utuh,” pungkas Momoe.

 

 

Editor: Gloria Fransisca Katharina Lawi

Bagikan:

Discussion about this post

https://www.youtube.com/watch?v=ZF-vfVos47A
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

© 2024 Prohealth.id | Sajian Informasi yang Bergizi dan Peduli.

No Result
View All Result
  • Kesehatan
  • Ekonomi
  • Perempuan dan Anak
  • Penggerak
  • Regulasi
  • Lingkungan
  • Cek Fakta
  • Jurnalisme Warga
  • Infografis

© 2024 Prohealth.id | Sajian Informasi yang Bergizi dan Peduli.