Jakarta, Prohealth.id – Sisa olahan ikan bandeng (Chanos chanos) biasanya dibuang ke lingkungan atau diolah kembali dan dijadikan pakan ternak. Padahal, tingginya kandungan kalsium dan protein membuat tulang ikan bandeng berpotensi sebagai suplemen penanganan stunting.
Berdasarkan pertimbangan tersebut, tim mahasiswa Universitas Padjadjaran dari Fakultas Farmasi melakukan riset untuk merancang formulasi kapsul suplemen kalsium-protein untuk balita menggunakan sisa produksi tulang ikan bandeng. Kapsul suplemen kalsium-protein ini diberi nama Grow Kiddy.
Tim riset terdiri atas Sarah Raisya Nurhaliza selaku ketua dan beranggotakan Mazaya Salwa Nadhira, Angel Christella, Aurelina Yunita Hess, dan Joseph Fide Anggi di bawah bimbingan Prof. Dr. apt. Iyan Sopyan, M.Si. Tim ini berhasil mendapatkan pendanaan dalam Program Kreativitas Mahasiswa-Riset Eksakta (PKM-RE) Kemdikbudristek Tahun 2024.
Penelitian ini mendapatkan sisa produksi tulang ikan bandeng dari pemasok tulang ikan bandeng di daerah Ujung Berung, Kota Bandung. Dari sisi bentuk sediaan suplemen, kapsul merupakan salah satu sediaan yang praktis hanya karena lebih mudah proses pencernaannya. Apabila terdapat balita yang kesulitan dalam menelan kapsul, serbuk dalam kapsul pun dapat terlarut.
Berdasarkan siaran pers yang diterima Prohealth.id, Sabtu (27/7/2024), kapsul juga tidak berasa, mudah diberikan, serta mudah diisi, baik secara langsung maupun dalam jumlah besar secara komersial. Rangkaian proses riset dimulai dengan persiapan bahan tulang ikan bandeng dengan mencuci dan merebus. Lalu, dilakukan presto pada sampel segar. Kemudian, dilakukan pengeringan, dihaluskan, dan diayak.
Setelah itu, dicampurkan bahan-bahan yang terdapat dalam formulasi ke dalam tepung tulang ikan bandeng lalu digerus. Serbuk tulang ikan bandeng yang telah didapatkan selanjutnya diuji kandungan kalsium dan protein. Hasil pengujian juga akan ditinjau untuk dasar pertimbangan penetapan dosis yang tepat bagi pengguna suplemen. Adapun pengujian lainnya berupa pengujian waktu hancur, sifat alir, dan keseragaman bobot kapsul.
Seluruh pengujian ditujukan agar formulasi yang dirancang telah memenuhi syarat keberterimaan sesuai pedoman yang ada. Penelitian ini diharapkan dapat menghadirkan suplemen yang dapat menurunkan angka prevalensi stunting. Suplemen hasil riset ini juga dapat membantu peningkatan kesehatan balita.
“Kapsul suplemen kalsium-protein ini diharapkan dapat memiliki efektivitas yang baik dari sisi zat penyusunnya, sehingga kedepannya angka prevalensi stunting di Indonesia menurun hingga mencapai batas standar prevalensi yang ditetapkan oleh WHO, yaitu tidak melebihi 20%” ujar Sarah.
Editor: Gloria Fransisca Katharina Lawi
Discussion about this post