Prohealth
  • Kesehatan
  • Ekonomi
  • Perempuan dan Anak
  • Penggerak
  • Regulasi
  • Lingkungan
  • Cek Fakta
  • Jurnalisme Warga
  • Infografis
No Result
View All Result
  • Kesehatan
  • Ekonomi
  • Perempuan dan Anak
  • Penggerak
  • Regulasi
  • Lingkungan
  • Cek Fakta
  • Jurnalisme Warga
  • Infografis
No Result
View All Result
Prohealth
  • Kesehatan
  • Ekonomi
  • Perempuan dan Anak
  • Penggerak
  • Regulasi
  • Lingkungan
  • Cek Fakta
  • Jurnalisme Warga
  • Infografis

Menunggu Komitmen Skrining Kesehatan Gratis

Pada akhir Oktober 2024, Kementerian Kesehatan mengumumkan sedang mengupayakan skrining kesehatan gratis berdasarkan usia sebagai hadiah spesial untuk masyarakat pada hari ulang tahunnya.

by Prohealth
Saturday, 15 February 2025
A A
Menunggu Komitmen Skrining Kesehatan Gratis

Deteksi dini. (Sumber foto: Vaksin dari PT Itama Ranoraya Tbk/2024)

Dalam upaya meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat, Kementerian Kesehatan RI berencana meluncurkan program skrining kesehatan gratis. Program skrining kesehatan itu untuk seluruh warga Indonesia pada hari ulang tahunnya mulai tahun 2025.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, menyatakan program ini merupakan hadiah dari negara kepada masyarakat. Fokus program ini adalah untuk deteksi dini dan pencegahan penyakit sesuai kategori usia.

BacaJuga

Semangat Warga Yogyakarta Perangi Rokok

Mau Sehat, Cek Dulu Harga Vaksin dan Booster Vitamin di Rumahsakit

“Skrining ini adalah hadiah ulang tahun dari negara kepada masyarakat, dilakukan setiap hari ulang tahun untuk memastikan kesehatan terpantau secara dini,” ujarnya dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Kamis (31/10/2024).

Program ini berbeda dari skrining Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang mencakup 14 jenis penyakit. Skrining ulang tahun bertujuan mendeteksi berbagai jenis penyakit sesuai golongan usia. Sehingga bisa meningkatkan efektivitas deteksi dini dan meminimalkan risiko kematian serta kecacatan.

Rencananya, akan ada beberapa kategori untuk skrining kesehatan berdasarkan golongan Usia. Pertama, skrining balita fokus pada deteksi penyakit bawaan lahir seperti hipotiroid kongenital. Sebab jika teridentifikasi secara dini, dapat mendapat pengobatan untuk mencegah kematian atau kecacatan.

Kedua, skrining usia remaja di bawah 18 tahun. Skrining ini meliputi pemeriksaan obesitas, diabetes, dan kesehatan gigi. Tujuan  ini bdari skrining remaja adalah mendeteksi masalah kesehatan yang sering muncul pada usia anak hingga remaja.

Ketiga, skrining dewasa dengan fokus pada deteksi dini kanker, termasuk kanker payudara dan serviks. Hal ini mengingat kanker merupakan penyebab utama kematian pada wanita di Indonesia. Lalu juga deteksi dini kanker prostat pada laki-laki.

Keempat, skrining pada lansia yang meliputi pemeriksaan alzheimer, osteoporosis, serta kesehatan umum terkait penuaan.

Pemerintah berencana melaksanakan skrining di Puskesmas dan sekolah-sekolah sesuai dengan kategori usia. Untuk mendukung pendataan, Kementerian Kesehatan akan bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil). Warga yang ulang tahun, cukup mendatangi Puskesmas terdekat dengan membawa identitas. Selanjutnya, petugas akan memverifikasi data berdasarkan basis data kependudukan untuk mengakses layanan ini.

Dengan program ini, Kementerian Kesehatan berharap masyarakat Indonesia dapat memantau kondisi kesehatannya sejak dini. Dengan demikian bisa menciptakan generasi yang lebih sehat dan tangguh.

 

 

 

Editor: Gloria Fransisca Katharina Lawi

Bagikan:
Tags: budi gunadi sadikindarurat kesehatandeteksi dinikementerian kesehatanpreventifskrining kesehatan

Discussion about this post

https://www.youtube.com/watch?v=ZF-vfVos47A
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

© 2024 Prohealth.id | Sajian Informasi yang Bergizi dan Peduli.

No Result
View All Result
  • Kesehatan
  • Ekonomi
  • Perempuan dan Anak
  • Penggerak
  • Regulasi
  • Lingkungan
  • Cek Fakta
  • Jurnalisme Warga
  • Infografis

© 2024 Prohealth.id | Sajian Informasi yang Bergizi dan Peduli.