Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan, obat palsu dan ilegal masih menjadi tantangan besar di negara-negara bekembang khususnya di Asia Tenggara.
Obat-obatan palsu dan ilegal terus mengancam kepercayaan konsumen. Tahun 2023-2024, polisi menyita lebih dari 77.000 obat palsu senilai Rp130 miliar yang beredar di Indonesia. Selain itu, menurut Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, hampir setengah atau 47,1 persen masyarakat Indonesia membeli obat tanpa resep dokter. Kondisi ini menimbulkan risiko bagi kesehatan.
Apt. Lee Yin Chen, Chief Executive Officer Alpro Indonesia menyadari tantangan industri farmasi, seiring dengan meningkatnya populasi Indonesia yang sadar akan kesehatan. Ia menyebut Alpro pun punya target membuat layanan kesehatan berkualitas yang mudah akses bagi semua keluarga Indonesia.
“Pada tahun 2025, kami menargetkan untuk melayani lebih dari 50.000 pelanggan setiap hari dengan layanan yang dipersonalisasi, sejalan dengan visi Alpro untuk menciptakan dunia yang lebih sehat dan dinamis,” kata melalui siaran pers, Rabu (15/1/2025).
Terbukti karena Apotek Alpro, jaringan farmasi asal Malaysia ini resmi memasuki pasar Indonesia pada 7 Desember 2024 lalu. Apotek Alpro berkomitmen untuk menjamin 100% obat asli. Dengan pengalaman lebih dari dua dekade, Alpro bertujuan untuk meningkatkan akses terhadap layanan kesehatan yang terpercaya dan mendukung masyarakat melalui layanan apotek profesional.
Tantangan Kerja Apoteker
Apt. Rupa Lesty, Chief Category Officer Alpro Indonesia menekankan peran penting apoteker selain memastikan keaslian obat dari rantai pasok yang terpercaya. Ia menegaskan, tanggung jawab apoeker lebih dari sekadar meracik obat. Apoteker harus membantu mencegah terjadinya praktik pengobatan mandiri dengan memandu pasien dalam menentukan dosis yang tepat dan potensi interaksi obat. Selain itu juga perawatan yang bersifat personal, sesederhana mengedukasi perbedaan antara obat bebas dan obat bebas terbatas.
“Apoteker harus terpercaya, dan profesionalisme adalah komitmen yang kami berikan.”
Apt. Ferry Rimbawan selaku salah satu Apoteker Penanggung Jawab Alpro menyatakan, ada obat-obatan tertentu yang pasien tidak boleh konsumsi bersamaan atau dengan makanan tertentu karena dapat menimbulkan reaksi alergi. Selain keaslian obat, arahan dan peran apoteker harus berjalan bersamaan.
“Bahkan obat asli pun bisa menjadi tidak efektif atau berbahaya jika dikonsumsi dengan dosis yang salah atau tanpa panduan yang tepat. Hal ini sangat penting untuk diperhatikan, khususnya oleh ibu hamil dan anak-anak,” ujar Ferry.
Sejalan dengan hal ini, Alpro memastikan satu apoteker tersedia di setiap Apotek Alpro untuk konsultasi profesional dan pemeriksaan kesehatan. Selain itu, Alpro juga menawarkan tes tekanan darah gratis sebagai langkah awal untuk mendeteksi potensi masalah kesehatan. Ia menekankan komitmen Alpro untuk memberikan layanan kesehatan yang mudah diakses oleh para pelanggan.
Menyadari pentingnya peran apoteker bagi masyarakat, Alpro telah menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan Universitas Pancasila pada 3 Desember 2024 lalu untuk meningkatkan kualitas apoteker di Indonesia. Kolaborasi ini menawarkan pelatihan bagi para mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman industri internasional yang berkualitas sebagai Apoteker Terdaftar Sementara (PRP).
Dengan lebih dari 200 cabang di seluruh Indonesia, Alpro berkomitmen untuk memberikan peace of mind kepada pelanggan dengan memadukan obat-obatan berkualitas tinggi dengan apoteker profesional untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Untuk meningkatkan kenyamanan pelanggan, Alpro juga menawarkan layanan pengantaran gratis ke rumah pelanggan dari apotek Alpro terdekat dalam waktu 30 menit.
Editor: Gloria Fransisca Katharina Lawi
Discussion about this post