Jakarta, Prohealth.id – Menteri Luar Negeri Inggris Raya Dominic Raab kemarin mengumumkan bahwa pekan ini, Inggris Raya akan mengirimkan sembilan juta vaksin Covid-19 ke seluruh dunia, termasuk ke Indonesia, untuk membantu mengatasi pandemi Covid-19.
Melalui siaran pers yang diterima Prohealth.id, Jumat (30/7/2021), sebanyak lima juta dosis ditawarkan kepada COVAX, skema untuk memastikan akses global yang adil terhadap vaksin Covid-19. COVAX akan segera mendistribusikannya ke negara-negara berpenghasilan rendah melalui sistem alokasi yang adil, yang memprioritaskan pengiriman vaksin kepada orang-orang yang paling membutuhkannya. Empat juta dosis lainnya akan dibagikan langsung kepada negara-negara yang membutuhkan.
Seiring penyebaran varian Delta yang sangat menular ke seluruh dunia, Indonesia telah mengalami peningkatan tajam dalam jumlah kasus Covid-19 yang sekarang mencapai lebih dari 3 juta. Untuk mendukung upaya Presiden Joko Widodo mempercepat program vaksinasi nasional, pemerintah Inggris Raya akan menyumbangkan sekurangnya 600.000 dosis vaksin AstraZeneca sebagai bagian dari kerja sama bilateral kedua negara yang lebih luas dalam menjawab tantangan pandemi Covid-19. Tak hanya Indonesia, sejumlah 300.000 vaksin juga akan dikirim ke Jamaika dan 817.000 akan dikirim ke Kenya, di antara negara-negara lain.
Inggris Raya menyumbangkan vaksin University of Oxford-AstraZeneca, yang dibuat oleh Oxford Biomedica di Oxford dan dikemas di Wrexham, North Wales. Ini adalah vaksin tahap pertama yang dibagikan hingga tahun depan, dari 100 juta dosis yang dijanjikan oleh Perdana Menteri Inggris Raya Boris Johnson pada pertemuan kelompok G7 bulan lalu di Cornwall, dengan 30 juta akan dikirim sebelum akhir tahun. Setidaknya 80 juta dari 100 juta dosis akan diberikan melalui COVAX, dan sisanya kepada negara-negara secara langsung. Sumbangan tersebut mengikuti janji yang dibuat para pemimpin G7 untuk memvaksinasi dunia dan mengakhiri pandemi pada 2022.
Pengiriman minggu ini akan membantu memenuhi kebutuhan mendesak akan vaksin dari negara-negara di seluruh dunia, termasuk di kawasan Asia Tenggara, yang saat ini sedang mengalami kenaikan kasus Covid-19 termasuk jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit dan jumlah kematian.
Menteri Luar Negeri Inggris Raya Dominic Raab mengatakan, Inggris Raya mengirimkan sembilan juta dosis vaksin AstraZeneca, pengiriman pertama dari 100 juta dosis yang kami janjikan, untuk membantu kelompok masyarakat dunia yang paling rentan agar dapat segera divaksinasi karena ini adalah hal mendesak yang harus dilakukan.
“Kami melakukan ini untuk membantu mereka yang paling rentan, tetapi juga karena kami tahu bahwa kita tidak akan aman sampai semua orang aman”, ujar Raab
Wakil Duta Besar Inggris Raya untuk Indonesia dan Timor Leste Rob Fenn mengatakan bahwa Inggris Raya berdiri bersama Indonesia di masa yang sulit ini, karena Inggris juga sempat mengalami gelombang infeksi.
“Kami ingin melakukan apa yang kami bisa untuk membantu Indonesia, sebagai mitra dekat dan rekan kami. Pemerintah Inggris Raya yakin vaksin yang kami sumbangkan hari ini akan digunakan dengan baik, di garis depan di Indonesia, untuk menyelamatkan nyawa, dan sekaligus menguatkan perekonomian”, jelas Fenn.
Lebih lanjut Fenn mengatakan bahwa donasi ini merupakan kelanjutan dari kemitraan kesehatan yang lebih luas antara Inggris Raya dan Indonesia. Donasi ini juga bertujuan meningkatkan kerja sama kesehatan kami dengan Indonesia untuk jangka menengah dan jangka panjang– pada sektor-sektor penting seperti pengembangan vaksin dan pengurutan genom.
Menurut Fenn, bantuan untuk Indonesia ini dilakukan bersamaan dengan bantuan vaksin Inggris Raya kepada negara-negara anggota ASEAN – hal ini mencerminkan kemitraan strategis Inggris yang erat dan terus berkembang di kawasan ini.
“Kita berjuang bersama dalam melawan Covid-19. Kita dapat mengalahkan virus ini, dan membangun masa depan yang lebih sehat, untuk semua rakyat Indonesia, Inggris dan dunia”, ujar Fenn.
Sementara itu Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Ibu Retno Marsudi mengapresiasi kepada Pemerintah Inggris Raya atas kerja sama pembagian dosis vaksin Covid-19 ini.
“Menteri Luar Negeri Inggris Raya Raab dan saya memiliki pandangan yang sama bahwa kerja sama adalah kunci bagi dunia untuk keluar dari pandemi ini”, ungkap Retno.
Sementara itu, Menteri Kesehatan Republik Indonesia Budi Gunadi Sadikin menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Inggris Raya atas donasi vaksin. Donasi ini menunjukkan komitmen pemerintah Inggris Raya dalam memperkuat kemitraan kesehatan antara Indonesia dan Inggris Raya, serta komitmen dan kepedulian dalam memerangi pandemi Covid-19 secara global.
“Dalam situasi yang penuh tantangan ini, kerja sama dan dukungan semua pihak sangat diperlukan. Indonesia sangat mengapresiasi donasi ini dan berharap pandemi Covid-19 segera berakhir”, ujar Budi.
Inggris Raya telah berada di garis depan dalam respons global terhadap Covid-19, termasuk melalui investasi £90 juta untuk mendukung pengembangan vaksin Oxford-AstraZeneca. Lebih dari setengah miliar dosis vaksin Oxford-AstraZeneca telah dikirimkan secara nirlaba ke seluruh dunia, dengan dua pertiganya ditujukan ke negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.
Inggris Raya juga memulai upaya untuk mendirikan COVAX pada tahun 2020, menyediakan £548 juta untuk mendanai vaksin untuk negara-negara berpenghasilan rendah. Skema ini telah mengirimkan lebih dari 152 juta dosis vaksin ke lebih dari 137 negara dan wilayah, termasuk di 83 negara berpenghasilan menengah ke bawah. Adapun 65 persen dari dosis vaksin awal adalah Oxford-AstraZeneca. COVAX bertujuan untuk mengirimkan 1,8 miliar vaksin ke negara-negara berpenghasilan rendah di seluruh dunia sebelum awal 2022.
Menteri Kesehatan Inggris Raya Sajid Javid mengatakan, dalam pandemi global saat ini, vaksin Covid-19 adalah cara terbaik untuk melindungi manusia dan mencegah munculnya varian-varian baru. Javid mengatakan bahwa Inggris Raya ingin memastikan negara-negara berkembang dapat membangun tembok pertahanan melawan virus seperti yang dimiliki di Inggris Raya melalui peluncuran vaksinasi.
Dia menyebut, Inggris Raya adalah salah satu donor terbesar untuk COVAX dan donasi ini adalah bagian dari janji Inggris untuk mengirim 100 juta vaksin ke beberapa negara termiskin di dunia.
“Pemerintah telah mengamankan dosis yang cukup untuk semua penduduk Inggris Raya, termasuk negara-negara yang masuk ke dalam teritori Inggris Raya, wilayah dependensi kerajaan, serta wilayah-wilayah di luar negeri untuk mendukung program vaksinasi dan program booster kami yang sedang berlangsung”, ujar Javid.
Dr Seth Berkley, CEO Gavi, Aliansi Vaksin, yang memimpin bersama COVAX bersama Organisasi Kesehatan Dunia dan Koalisi untuk Inovasi Kesiapsiagaan Epidemi, mengatakan bahwa Inggris Raya telah menjadi pendukung setia COVAX sejak awal dan pengumuman ini datang pada saat yang penting. Permintaan vaksin global jauh melebihi pasokan, membuat jutaan orang yang paling rentan tidak terlindungi, sementara cakupan vaksin yang lebih tinggi di seluruh dunia adalah salah satu perisai terbaik terhadap varian baru.
“Dalam pandemi ini tidak ada yang aman sampai semua orang aman”, ungkap Berkley
Sir Mene Pangalos, Wakil Presiden Eksekutif R&D BioPharmaceuticals di AstraZeneca, mengatakan pihaknya terus berupaya membuat kemajuan dalam misi mengubah arah pandemi ini dengan menyediakan akses yang luas dan merata terhadap vaksin AstraZeneca. Vaksin Astra Zeneca disimpan di gudang berpendingin yang dioperasikan oleh Movianto di Inggris.
Dia pun berbangga bahwa lebih dari 80 persen negara di seluruh dunia telah menerima dosis vaksin AstraZeneca, dengan dua pertiga dipasok ke negara-negara berpenghasilan menengah ke bawah dan berpenghasilan rendah.
“Kolaborasi erat antara Pemerintah Inggris Raya dan mitra-mitra akademis dan industri kami sangatlah penting untuk memastikan kami memberikan vaksin dengan cepat dan melindungi orang sebanyak mungkin dari virus mematikan ini,” tuturnya.
Penulis: Irsyan Hasyim
Editor: Gloria Fransisca Katharina Lawi
Discussion about this post