Jakarta, Prohealth.id – Komunitas Polisi Air Wonosalam bersama River Warrior menggelar diskusi perihal kerusakan hutan dan aktivitas membuang sampah sembarangan di sungai.
Sebanyak 20 pelajar berdiskusi di tepi sungai Gogor Wonosalam, Jombang, Jawa Timur, pada Minggu, 14 Januari 2024.
Komunitas Polisi Air Wonosalam menyepakati kerusakan hutan akibat penebangan liar dan aktivitas membuang sampah sembarangan di sungai, membawa dampak buruk terhadap lingkungan, khususnya di Wonosalam.
“Masih banyak penduduk di Wonosalam membuang sampah ke sungai, (misalnya) cletong atau kotoran sapi, tanpa diolah lebih dulu dan dibuang langsung ke sungai,” kata salah seorang pelajar SMPN 1 Wonosalam yang tergabung di Komunitas Polisi Air, Gita, dikutip dari keterangan yang diterima Prohealth.id, Selasa (16/1/2024).
Merespons permasalahan lingkungan yang terjadi, Komunitas Polisi Air Wonosalam berharap permasalahan ini bisa menjadi perhatian otoritas yang lebih tinggi. Sehingga bisa membawa perubahan bagi masyarakat.
“Kami berharap Presiden 2024 (mengedukasi) pengolahan sampah agar penduduk tidak buang sampah ke sungai,” ucap Gita.
Selain Gita, pelajar yang tergabung di River Warrior, Aeshnina Azzahra Aqilani. Ia berharap calon presiden bisa menangani permasalahan lingkungan saat ini dengan serius. Ia bersama generasi peduli lingkungan sudah sangat gerah dengan kerusakan lingkungan yang terjadi.
Aeshnina menyampaikan, River Warrior sudah mulai sejak September 2023 membahas permasalahan lingkungan. Beberapa usulan dan harapan muncul dari pembahasan tersebut. Misalnya, mengkampanyekan krisis iklim dan menulis surat yang berisi harapan kepada calon presiden.
“Hari ini bersama Polisi Air SMPN 1 Wonosalam, kami menuliskan surat di atas kertas ukuran dua meter. Kami akan tuliskan harapan-harapan generasi Z untuk capres, agar problem lingkungan di-handle serius,” ujar Aeshnina.
Tim Prohealth.id mencatat, surat-surat yang dari Komunitas Polisi Air Wonosalam dan River Warrior secara aktif mengumpulkan dan mengampanyekan isu kerusakan lingkungan melalui media sosial. Tujuannya agar tiga pasangan calon presiden dan wakil presiden 2024 bisa menjadikan masalah ini sebagai salah satu problem prioritas.
Discussion about this post