Jakarta, Prohealth.id – Kick Off vaksin booster berlangsung di Puskesmas Kramat Jati, pada Rabu (12/1/2022). Vaksinasi dosis ketiga menjadi upaya bersama dalam antisipasi dan proteksi diri dari penularan varian baru Covid-19 Omicron.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Widyastuti menyampaikan, seluruh fasilitas kesehatan (faskes) milik Pemprov DKI Jakarta siap melaksanakan vaksin booster. Pihaknya juga berkolaborasi dengan TNI/Polri dalam untuk percepatan vaksinasi dosis ketiga ini.
“Masyarakat yang sudah bisa divaksin dosis ketiga ini adalah WNI, berusia 18 tahun ke atas, dan sudah lewat dari 6 bulan sejak dosis kedua,” katanya.
Vaksinasi juga tidak harus di faskes yang sama dengan lokasi vaksin dosis pertama dan kedua, namun bisa di faskes lain. “Hanya dengan menunjukkan tiket vaksin ketiga atau vaksin booster di aplikasi Peduli Lindungi,” ungkapnya.
Untuk sementara ini, baru sebagian warga lansia yang sudah terbit tiket vaksin booster di aplikasi PeduliLindungi. Namun, secara bertahap tiket tersebut akan terus diperbarui oleh Kementerian Kesehatan RI, sehingga bagi masyarakat yang belum keluar tiket vaksin ketiganya dapat menunggu pembaruan datanya.
“Masyarakat diimbau untuk mengecek tiket vaksin ketiga Covid-19 melalui aplikasi PeduliLindungi secara mandiri sebelum datang ke faskes terdekat untuk mengurangi antrean dan menghindari kerumunan,” ujar Widyastuti.
Pelayanan vaksin booster ini terbuka untuk masyarakat ber-KTP DKI Jakarta maupun non-KTP DKI Jakarta. Untuk penduduk non-KTP DKI Jakarta, tidak perlu melampirkan surat keterangan domisili saat pelaksanaan vaksin booster.
Adapun jenis vaksin yang diberikan menyesuaikan dengan ketersediaan vaksin di puskesmas dan dapat dilakukan kombinasi vaksin yang ditentukan Kemenkes RI, sebagai berikut:
- Vaksin dosis 1&2 Sinovac -> Vaksin booster: Pfizer 1/2 dosis (0,15cc)
- Vaksin dosis 1&2 Sinovac -> Vaksin booster: AstraZeneca 1/2 dosis (0,25cc)
- Vaksin dosis 1&2 Astrazeneca -> Vaksin booster: Moderna 1/2 dosis (0,25cc).
DINAMIKA VAKSINASI DI KRAMAT JATI
Sementara itu, Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan dr. Maxi Rein Rondonuwu mengatakan semua tahapan pelaksanaan vaksinasi booster di Puskesmas Kramat Jati telah dilakukan terutama dalam memastikan persyaratan penerima vaksinasi booster.
Dia juga mengapresiasi Puskesmas Kramat Jati karena pada hari ini selain launching vaksinasi booster juga masih berlangsung vaksinasi dosis pertama dan kedua, serta vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6-11 tahun.
“Yang menarik di sini adalah pelaksanaan vaksinasi booster beriringan dengan vaksinasi dosis pertama dan kedua, dan vaksinasi anak usia 6-11 tahun. Ini bisa jadi percontohan untuk fasilitas kesehatan lainnya dalam melaksanakan vaksinasi,” katanya di Puskesmas Kramat Jati, Rabu (12/1/2022).
Dia melanjutkan bahwa ketersedian vaksin untuk booster memadai. Saat ini masih ada hampir 130 juta dosis di Biofarma.
Kepala Puskesmas Kramat Jati dr. Inda Mutiara mengatakan vaksin booster di wilayah Puskesmas Kramat Jati telah disiapkan 150 dosis untuk hari ini. Pihaknya sedang memproses pemenuhan logistik vaksin untuk vaksinasi booster selanjutnya.
“Kemarin kami sampaikan kepada lurah setempat bahwa vaksin booster sudah bisa diakses di Puskesmas Kecamatan Kramat Jati. Kemudian sasarannya adalah Lansia dan kelompok rentan, serta usia 18 tahun ke atas,” ucap dr. Inda.
Vaksinasi booster dilaksanakan gratis. Jenis vaksin yang diberikan adalah Pfizer atau AstraZeneca bagi vaksin primer Sinovac, dan vaksin Moderna bagi vaksin primer AstraZeneca. Vaksin booster diberikan setengah dosis dilakukan secara injeksi intramuskular atau injeksi ke dalam otot tubuh.
Penyuntikan setengah dosis dilakukan dengan menggunakan jarum suntik ADS 0,3 ml yang telah diberikan tanda ukuran dosis 0,15 ml dan 0,25 ml.
“Jumlah warga Lansia di Kramat Jati sekitar 20.500, sekitar 81 persen telah divaksinasi dosis lengkap. Secara bertahap semua Lansia akan divaksinasi booster dan untuk hari ini ada 150 orang yang akan divaksinasi booster di Kramat Jati,” tutur dr. Inda.
Penulis: Jekson Simanjuntak
Editor: Gloria Fransisca Katharina Lawi
Discussion about this post