Jakarta, Prohealth.id – Selama era digital ini, masyarakat menginginkan sesuatu yang cepat, praktis, dan efisien dari setiap layanan, termasuk dari layanan kesehatan.
Berdasarkan laporan Google, Temasek dan BAIN yang bertajuk eConomy SEA 2020 menyebutkan nilai ekonomi digital di Indonesia tumbuh 11 persen dibandingkan tahun 2019. Terbukti, beberapa sektor startup termasuk teknologi kesehatan mengalami pertumbuhan permintaan yang signifikan.
Tak hanya itu, Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) juga memperkirakan sekitar 37 persen dari konsumen digital Indonesia tahun 2020 merupakan konsumen baru yang beralih ke layanan digital akibat pandemi Covid-19. Bahkan, pada 2022, Frost & Sullivan Digital Market Overview Indonesia memproyeksikan pendapatan kesehatan digital bisa mencapai US$726 juta dengan tingkat pertumbuhan 60 persen per tahun.
Dwi Sulistiani selaku CEO AdMedika menyatakan sekalipun peningkatan konsumen digital sudah terlihat di Indonesia, ternyata masih banyak segmen masyarakat yang belum merasakan kecanggihan teknologi masa kini yang berbasis Artificial Intelligence (AI). Hal ini mendorong Prixa sebagai platform digital kesehatan untuk berkolaborasi secara strategis untuk menciptakan ekosistem yang terhubung bersama AdMedika.
Dia menyatakan, AdMedika terus berkomitmen meningkatkan layanan bagi klien dan peserta serta turut berperan aktif dalam upaya pengembangan Digital Healthcare di Indonesia, sebagai perusahaan Total Health Solution melalui strategic partnership dengan Prixa.
“AdMedika dapat memberikan solusi bersama Prixa bagi para klien yang ingin memanfaatkan secara white label layanan digital utamanya dalam hal memberikan solusi platform telemedisin yang mempunyai keunggulan fitur yang ready to use sehingga peserta dapat menikmati layanan telemedisin secara cashless” kata Dwi melalui siaran pers, Selasa (28/2/2022).
James Roring, CEO & Co Founder Prixa menambahkan, kolaborasi diharapkan bisa menyederhanakan proses bisnis antara klien dan Prixa. Klien bisa dengan mudah menikmati fitur canggih berupa symptom checker, telekonsultasi dan pesan-antar farmasi berbasis teknologi Artificial Intelligence (AI) dalam satu platform.
Lebih lanjut, James menyebut Prixa hadir untuk memudahkan konsumen mengakses layanan kesehatan dasar dengan bantuan teknologi AI (Artificial Intelligence). Melalui ekosistem yang dimiliki Prixa, konsumen bisa memanfaatkan fitur telekonsultasi, pesan-antar farmasi, tes lab sesuai permintaan, rujukan ke fasilitas perawatan tersier, dan mengakses konten terkait kesehatan.
“Kami akan lebih fokus pada pesan-antar farmasi dengan memberdayakan big data dan solusi digital dengan tujuan menciptakan generasi data yang lebih real-time, membangun nilai holistik yang berorientasi kepada pasien agar masyarakat Indonesia bisa mengikuti transformasi digital yang sedang berjalan ini dengan nyaman,” ujar James.
Oleh karena itu menurut James, melalui kolaborasi strategis dengan AdMedika, Prixa pun bisa memberikan layanan telekonsultasi dokter melalui channel-nya sehingga semakin banyak masyarakat yang bisa terjangkau.
Dengan kolaborasi strategis ini, Prixa berharap bisa menjadi salah satu jawaban dari perjalanan kesehatan sekaligus meningkatkan pertumbuhan digitalisasi Indonesia. Prixa berkomitmen untuk menjadi ekosistem perawatan digital yang komprehensif dengan penyediaan pelayanan kesehatan primer online seperti telekonsultasi, penjadwalan online, pesan-antar farmasi, tes lab sesuai permintaan, dan konten terkait kesehatan.
Penulis: Gloria Fransisca Katharina Lawi
Discussion about this post