Jakarta, Prohealth.id – Peringatan Hari Kusta Sedunia pada 30 Januari 2023 merupakan momen merefleksikan upaya pemerintah menekan dan mencegah kasus kusta dalam masyarakat.
Akhmad Budiharto, selaku Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia (SDM) Pemerintah Kabupaten Indramayu, Provinsi Jaw Barat mengatakan, langkah menanggulangi penyakit kusta wajib dilakukan pemerintah.
Dalam peringatan Hari Kusta Sedunia 30 Januari, yang digelar pada 31 Januari 2023 di Politeknik Negeri Indramayu (Polindra), Akhmad yang mewakili Bupati Indramayu, Hj. Nina Agustina menjelaskan penularan penyakit kusta hanya bisa diatasi dengan kerja sama lintas instansi dan keterlibatan warga.
“Kita perlu bersama-sama mencegah penularan kusta di Indramayu. Kita tingkatkan sumber daya manusia, pencarian kasus sedini mungkin, pengobatan, pencegahan, dan rehabilitasi bagi orang yang pernah mengalami kusta,” ajak Akhmad Budiarto dikutip dari rilis yang diterima Prohealth.id, 6 Februari 2023.
Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, dr. Wawan Ridwan mengatakan penting melakukan penelusuran untuk menemukan kasus kusta sejak dini.
“Semakin banyak kasus kusta ditemukan sejak dini maka akan semakin cepat diobati dan kontak erat dari penderita kusta dapat diberi obat pencegahan,” ujar dr. Wawan.
Menurut data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Indramayu tahun 2022, ditemukan 3.777 kasus baru kusta. Jumlah ini meningkat dua kali lipat dari tahun 2021. Cepatnya penemuan kasus baru kusta di Indramayu berkat Kerjasama lintas instansi atau lembaga, antara lain Dinkes Indramayu, puskesmas, Yayasan Netherland Leprosy Indonesia (NLR), kelompok kader kusta, dan pihak lainnya yang terkait pada penanganan kusta di Kabupaten Indramayu.
Peranan Peer Counsellor OYMPK
Hal yang menarik dari Peringatan Hari Kusta Sedunia di Kabupaten Indramayu, salah satunya adalah diselenggrakan oleh peer counsellor yang berasal dari orang yang pernah mengalami kusta (OYMPK). Peranan peer counsellor ini sangat penting, khususnya menjadi penyemangat bagi OYMPK di Indramayu untuk memberi kontribusi bermakna di masyarakat.
Saat ini 10 OYMPK telah mendapat pelatihan sebagai peer counsellor dari Dinkes Kabupaten Indramayu dan Yayasan NLR Indonesia. Tugas peer counsellor adalah mendampingi OYMPK yang mengalami depresi, enggan minum obat kusta, atau stigma diri yang tinggi.
H Basudin, Pengelola Program Kusta di Indramayu sekaligus pembimbing penyelenggara kegiatan Hari Kusta Sedunia mengatakan bahwa tak sampai dua hari setelah acara Peringatan Hari Kusta Sedunia, pihaknya segera mendapat telpon dari OYMPK yang memerlukan pendampingan mental.
Dalam acara Peringatan Hari Kusta Sedunia tersebut memang banyak yang menanyakan kepada Bidang Pengaduan Dinkes Indramayu perihal kusta, konseling mental bagi pasien kusta atau OYMPK, dan keberlanjutan pengobatan pasca selesai berobat.
“Nomor kontak sudah kami share selama acara talkshow (Hari Kusta Sedunia). Dan ternyata tidak berselang dua hari, kami sudah mendapat telpon dari OYMPK yang memerlukan pendampingan mental dan dari peer counsellor,” kata H Basudin.
Talkshow dan Berbagai Lomba Edukasi Kusta
Selain diselenggarakan oleh peer counsellor, acara Peringatan Hari Kusta Sedunia Kabupaten Indramayu juga mendapat dukungan dari Yayasan NLR yaitu sebuah NGO yang didirikan di Belanda pada 1967 untuk menanggulangi kusta dan konsekuensinya di seluruh dunia. Kemudian Dinkes Indramayu dan Politeknik Negeri Indramayu (Polindra). Kegiatan yang dihadiri sekitar 200 orang diisi oleh rangkaian acara mulai dari talkshow, lomba atau kompetisi, dan pemberian bantuan sembako kepada OYMPK.
Talkshow interaktif digelar dengan narasumber Kadinkes Indramayu dr Wawan Ridwan, MM. Lalu dr Udeng Raman, Technical Advisor NLR Indonesia dan Rofan Azis, ST, MT selaku Direktur Politeknik Negeri Indramayu (Polindra) serta dua orang OYMPK, Sutarno dan Rihana. Talkshow digelar untuk menginspirasi OYMPK supaya terus bersemangat dan tidak putus asa atau rendah diri.
Sedangkan perlombaan diikuti oleh 49 puskesmas se-Indramayu. Tiap puskesmas berlomba membuat poster bertema “Stop Stigma Kusta.” Nantinya poster yang terkumpul dari lomba akan digunakan untuk mengedukasi masyarakat di Indramayu mengenai kusta.
Selain lomba poster sekaligus pengumumannya, juga ada pemberian penghargaan seperti untuk petugas kusta paling inovatif, Puskesmas Teladan, Puskesmas Peduli Kusta, Kader Kusta Teraktif, Promosi Kesehatan Teraktif, dan Perguruan Tinggi Peduli Kusta.
Editor: Gloria Fransisca Katharina Lawi
Discussion about this post