Jakarta, Prohealth.id – Sejak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat pada tanggal 3 Juli -19 Juli 2021 dilanjutkan Pemberlakuan Pembatasaan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 pada 21 Juli 2021 hingga 3 Agustus 2021, situasi pandemi di Jakarta mengalami penurunan.
Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Anies Baswedan mengatakan, hal tersebut dapat dilihat dari turunnya kasus aktif, tingkat kematian, positivity rate, hingga keterisian fasilitas kesehatan (faskes) di DKI Jakarta.
“Bila sebelumnya kita sempat mencapai angka lebih dari 113.000 kasus aktif pada tanggal 16 Juli 2021, maka per kemarin (25/7) kasus aktif kita sudah turun di angka 64.000,” ungkap Anies melalui kanal media sosial Pemprov DKI Jakarta, pada Senin (26/7/2021).
Dia memerinci, turunnya kasus aktif ini konsisten dengan tren penurunan di beberapa parameter lain, di antaranya positivity rate yang tadinya di kisaran 45 persen dan kini ada pada kisaran 25 persen.
“Juga, pemakaman protap COVID-19 yang sempat mencapai lebih dari 350 sehari, kini turun di bawah 200 per hari,” tambahnya.
PANTAU RUMAH SAKIT
Anies menjelaskan dalam beberapa minggu terakhir pihaknya terus berkomunikasi, memantau, dan mengunjungi beberapa Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) yang ada di Jakarta. Dia mendapati kondisi rumah sakit yang semakin hari semakin terkendali, karena tersedianya kapasitas tempat tidur isolasi di Instalasi Gawat Darurat hingga ICU.
“Tadi pagi, saya juga baru berkunjung ke RSUD Budhi Asih dan RSKD Duren Sawit. Situasinya sudah jauh berbeda dibanding ketika saya berkunjung sebulan lalu. Saat itu, RS begitu penuh, bahkan selasar depan IGD pun dipenuhi oleh pasien yang antre masuk ke dalam IGD, kamar rawat inap dan ICU. Kini, selasar IGD sudah kosong, pasien dapat langsung masuk ke IGD,” papar Gubernur Anies.
Anies mengaku kondisi serupa juga terjadi di banyak RSUD di Jakarta. Artinya, aliran pasien baru yang datang ke fasilitas kesehatan sudah berkurang, tidak sebanyak beberapa minggu lalu.
“Harapannya, yang keluar dari fasilitas kesehatan semakin banyak, yang masuk semakin sedikit, maka beban di fasilitas kesehatan akan berkurang,” lanjutnya.
BELUM AMAN
Namun, apakah artinya situasi pandemi di Jakarta sudah benar-benar aman? Gubernur Anies menegaskan bahwa pandemi di ibu kota sama sekali belum aman. Hal itu nampak dari jumlah kasus aktif yang masih tergolong tinggi ditandai dengan angka 64.000 kasus aktif dan positivity rate pada persentase 25 persen, meskipun diakui pula tekanan dan antrean di faskes sudah terurai.
“Kita harus hati-hati memaknainya (penurunan situasi pandemi). Kasus aktif 64.000 itu masih 2 kali lebih tinggi daripada puncak gelombang pertama lalu,” kata Anies.
Anies menambahkan, positivity rate 25 persen juga masih jauh di atas rekomendasi ideal WHO yaitu di bawah 5 persen. Walaupun antrean IGD sudah terurai, namun ICU masih padat, sambil tekanan perlahan berkurang.
“Artinya, tren penurunan ini nyata terlihat, tapi situasi kita masih jauh dari ideal. Maka, penting melanjutkan dan terus mendorong momentum perbaikan situasi ini,” terangnya.
Oleh karena itu, Anies mengingatkan bahwa antrean yang terjadi di rumah sakit harus dilihat sesuai urutan yang benar, yakni dimulai dari antrean IGD, lalu kamar rawat inap, dan ICU.
“Antrean IGD sudah terurai, semoga berikutnya diikuti dengan pelonggaran keterisian di kamar rawat inap dan ICU,” katanya.
Anies tetap mengimbau seluruh warga Jakarta agar tidak kendor dalam mematuhi protokol kesehatan dan mengurangi mobilitas seperti anjuran di dalam peraturan PPKM Level 4. Dia juga meminta secara khusus kepada perusahaan agar tidak mengambil risiko para karyawannya dengan mengharuskan bekerja di kantor apabila pekerjaan tersebut dapat dikerjakan dari rumah.
“Tetap jaga prokes kapanpun dan di manapun, serta kurangi mobilitas yang tidak perlu. Bagi perusahaan-perusahaan, jangan paksakan karyawan masuk bila itu merisikokan protokol kesehatan di kantor Anda. Jaga tanggung jawab ini,” tegas Anies.
GENCARKAN VAKSINASI
Tak hanya itu, Anies mengimbau agar warga segera melakukan vaksinasi, karena dengan itu kita berhasil menurunkan risiko keparahan akibat Covid-19 secara signifikan. Terlebih, Pemprov DKI Jakarta telah berkolaborasi dengan banyak pihak sehingga memudahkan warga untuk mendapatannya.
Sejumlah pusat layanan, mulai dari sentra vaksinasi di kelurahan, mobil vaksin keliling, dan lain sebagainya. Harapannya, 8 juta orang dewasa pada akhir Agustus 2021 telah divaksin.
“Jangan tunda lagi, bagi yang belum, segera dapatkan vaksin untuk Anda dan keluarga. Daftar lewat JAKI dan lindungi diri Anda, keluarga Anda, dan lingkungan sekitar Anda,” tandasnya.
Penulis: Jekson Simanjuntak
Editor: Gloria Fransisca Katharina Lawi
Discussion about this post