Jakarta, Prohealth.id – Pada bulan April tahun ini, sebagai wujud syukur 50 tahun pengabdian PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) atau ASDP, badan usaha pelat merah bidang jasa angkutan penyeberangan dan pengelola pelabuhan; berbagi kepada masyarakat khususnya anak-anak menjadi pilihan untuk menggelar program Corporate Social Responsibility (CSR).
Bibir sumbing dan celah langit-langit mulut memang masih menjadi persoalan kesehatan yang kerap menimpa bayi dan anak-anak di Indonesia.
Hingga saat ini, faktor penyebab sumbing masih belum diketahui secara pasti, sehingga tidak dapat dicegah. Kerap kali akses terhadap dukungan dan perawatan medis menjadi tantangan utama bagi para pasien untuk memperoleh penanganan medis.
Untuk itu, ASDP memberikan perhatian istimewa kepada anak-anak yang memiliki kondisi sumbing dan/atau celah langit-langit mulut dengan memberikan bantuan biaya operasi gratis untuk 100 anak berkolaborasi bersama Smile Train, organisasi nirlaba internasional yang berfokus pada penanganan sumbing dan telah berpengalaman selama 20 tahun di Indonesia.
Pemberian bantuan secara simbolis dilakukan oleh ASDP pada Smile Train Indonesia pada 13 April 2023 di Serang, Banten; sebagai lokasi dimana ASDP beroperasi sekaligus wilayah tempat tinggal dari sebagian pasien sumbing yang akan diberi bantuan.
Ira Puspadewi, Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry mengatakan energi ASDP dalam menyambungkan silaturahmi masyarakat melalui angkutan laut, ingin pula diimplementasikan melalui kegiatan ini dengan harapan bisa jadi tempat berlabuhnya senyum anak-anak Indonesia.
“HUT ke-50 ASDP ingin kami lengkapi dengan memberikan lebih banyak dampak positif bagi masyarakat, khususnya anak-anak sebagai pemilik masa depan bangsa. Kali ini kami menyasar 100 pasien sumbing yang kurang mampu, yang diantaranya merupakan warga di area Serang, Banten,” ungkap Ira dikutip dari siaran pers yang diterima redaksi Prohealth.id, Selasa (25/4/2023).
Ira menyebut keputusan program sosial ASDP ini telah memulai dukungan terutama keberpihakan pada anak dengan bibir sumbing. Kerja kolaborasi dengan Smile Train dipilih karena lembaga ini telah berjibaku sejak tahun 2019 dan membantu 300 peserta sumbing dari berbagai provinsi di Indonesia.
Ira menambahkan, kurangnya penyediaan layanan kesehatan yang merata di Indonesia, termasuk informasi terkait sumbing, merupakan hal yang sangat disadari oleh ASDP untuk terus berkontribusi di masyarakat. Oleh karena itulah ADSP selalu berkomitmen menyelenggarakan Corporate Social Responsibility (CSR) yang mendukung dan membantu masyarakat di sekitar lokasi operasional perusahaan.
ASDP sendiri telah memulai dukungan terkait sumbing sejak tahun 2019 dan telah membantu 300 peserta sumbing dari berbagai provinsi di tanah air bersama Smile Train Indonesia.
Deasy Larasati selaku Country Manager Smile Train Indonesia, menjelaskan, dari 700 kelahiran bayi, 1 lahir dalam keadaan bibir sumbing. Kondisi ini dapat menyebabkan berbagai komplikasi kesehatan, seperti kesulitan makan, bernapas, mendengar, berbicara dan meningkatkan resiko mengalami malnutrisi. Sumbing juga dapat mempengaruhi psikologi anak hingga membuatnya dikucilkan lingkungan sekitar.
“Kami di Smile Train memahami bahwa sulitnya mengakses fasilitas kesehatan, kurangnya tenaga medis, serta keterbatasan informasi menjadi tiga faktor utama yang menyebabkan banyaknya kasus bibir sumbing yang tidak tertangani, terutama di area-area terpencil di Indonesia,” jelas Deasy.
Oleh karenanya, Deasy mengakui bahwa kolaborasi dengan ASDP merupakan suatu titik terang yang mana Smile Train yakin bisa membawa manfaat jangka panjang untuk anak-anak di masa depan.
Smile Train Indonesia memiliki metode perawatan sumbing komprehensif yang tak hanya berhenti sampai Tindakan operasi melainkan disertai edukasi dan pendampingan kepada keluarga para pasien.
Deasy menambahkan, Smile Train selalu bermitra dengan rumah sakit dan juga dokter ahli bedah yang terbaik di Indonesia, untuk memastikan pelaksanaan operasi sumbing dan penanganan lanjutannya bisa berjalan dengan lancer. Hingga saat ini sudah lebih dari 100,000 anak telah mendapatkan operasi sumbing gratis dari Smile Train di seluruh pelosok Indonesia.
Dr. M. Irsyad Kiat, Sp. B. P. R. E. yang merupakan dokter spesialis bedah plastik rekonstruksi dan estetik, mitra dari Smile Train Indonesia mengatakan, kondisi bibir sumbing dan celah langit-langit adalah suatu kondisi bawaan yang sebenarnya dapat ditangani dengan mudah melalui dukungan dan perawatan medis yang tepat.
“Jika tidak segera ditangani, kondisi sumbing dapat mempengaruhi pertumbuhan dan kesehatan anak di masa depan,” katanya.
Ia menegaskan, tujuan pengobatan bibir sumbing adalah untuk memperbaiki kemampuan makan dan minum, berbicara dan mendengar, serta memperbaiki penampilan wajah anak. Metode penanganannya dapat berupa operasi yang dilakukan secara bertahap namun hasilnya permanen.
Discussion about this post