Surabaya, Prohealth.id – Berpuasa selama Ramadan merupakan ibadah wajib bagi seluruh umat Islam. Tak hanya mendatangkan keberkahan, berpuasa selama satu bulan juga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan.
Namun, terkadang bau mulut dapat mengganggu kenyamanan beribadah di bulan ini. Terlebih jika kegiatan mengharuskan untuk berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain.
Prof. D. Theresia Indah Budhy, drg. M.Kes, SpPMMF, membagikan tips menjaga mulut tetap segar selama berpuasa. Guru Besar Bidang Patologi Mulut dan Maksilofasial Universitas Airlangga (UNAIR) tersebut menjelaskan penyebab bau mulut. Ia mengungkapkan bahwa berkurangnya aliran air liur saat berpuasa menjadi penyebab bau mulut.
Pasalnya, dalam air liur, terdapat banyak sekali protein yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan pH rongga mulut. Lalu mikroorganisme dalam rongga mulut, dan metabolisme tubuh. Hal ini menyebabkan penurunan metabolisme dan pH, serta berubahnya mikrobiome di rongga mulut.
“Mikroorganisme tersebut kemudian memproduksi zat-zat yang menyebabkan terjadinya bau mulut,” ujarnya melalui siaran pers, Sabtu (8/3/2025).
Prof. Theresia mengungkapkan bahwa sisa makanan di mulut saat sahur turut menjadi penyebab bau mulut. Selain itu, makanan yang tinggi gula juga dapat menyebabkan pH menurun. Akibatnya, mikrobiome di rongga mulut tidak seimbang.
Oleh karena itu, Prof. Theresia menganjurkan untuk menyikat gigi setelah sahur. Saat sahur, juga lebih baik untuk menghindari makanan dengan kandungan gula berlebih dan makanan lengket yang mudah menempel di gigi. Prof. Theresia juga menghimbau orang yang berpuasa untuk memilih makanan berserat dan memiliki kandungan air yang tinggi.
Tips lain adalah dengan periksa ke dokter gigi. Bila ada gigi yang lubang, lakukan perawatan.
“Jika ada makanan yang alergi, hindari dalam masa puasa dan perbanyak makanan dengan kandungan serat dan air,” jelas Prof. Theresia.
Waspadai Makanan Ini
Lebih lanjut, Prof Theresia juga menyebutkan jenis makanan yang perlu dihindari bagi orang yang berpuasa. Pasalnya, jenis makanan yang harus dihindari adalah yang dapat mengganggu mikrobiome dan sistem metabolisme selama puasa.
“Misalnya, yang kandungan gula terlalu tinggi, terlalu gurih atau asin. Atau lemak jenuh tinggi seperti gorengan dan minuman bersoda atau beralkohol.”
Terakhir, Prof. Theresia menyebut bahwa selama berpuasa penting untuk menjaga metabolisme tubuh tetap stabil. Untuk mewujudkannya, orang yang berpuasa dapat menjaga pola makan dan melakukan aktivitas biasanya. Prof. Theresia menyarakan olah raga seperti jalan kaki. Selain itu, ia juga mengingatkan untuk mengkonsumsi probiotik atau prebiotik.
Editor: Gloria Fransisca Katharina Lawi
Discussion about this post